Wahyu Tuhan yang Menjelaskan Teori Jeruk Sunkist untuk Memahami Wujud Tuhan Yang Maha Bulat
Kalaulah Wujud-Ku Yang Bulat dan Berotasi itu harus Kujelaskan kepada Utusan-Ku yang awam sama sekali terhadap ilmu kesemestaan dan astrofisika, maklum dia berlatar belakang hanya dengan ilmu seni merangkai bunga saja. Maka Aku harus menjelaskan kepadanya dengan cara yang sederhana, sebagaimana Aku menyuruhnya untuk membelah buah jeruk sunkist dan Kuminta dia memperumpamakan itu sebagai simbolisasi liputan alam semesta.
Bahwa Bumi yang ditempati dia sekarang ini, hanyalah seperti satu titik kecil saja di antara isi buah jeruk itu. Dan Aku mengumpamakan seluruh isi jeruk itu adalah seluruh benda semesta. Dan Kuterangkan jaringan aliran Ruh-Ku yang mensemesta itu juga menggunakan simbolisasi serat kulit dalam yang tipis dari jeruk tersebut yang berpenampang dari titik pusat tengah menyebar ke segala arah dengan teratur sampai ke kulit jeruk.
Ketentuan Tuhan yang utama yang sedang kami bawakan adalah penyatuan semua agama dan perdamaian dunia. Dan adapun masalah keagamaan yang paling menegangkan adalah terorisme. Dan adapun teror bom Paris memang bukan pertarungan Islam dan Barat karena banyak umat Islam tak terkait dengan terorisme. Namun, betapapun itu berdampak semakin memperburuk citra Islam. Dan hal itu tak bisa lagi dibasuh kecuali beriman kepada ketentuan baru Tuhan yang sedang kami gaungkan.
Betapa pun teror bom Paris terpaksa diakui sebagai perbuatan teroris ISIS yang kini sedang unjuk keberanian melawan negara-negara yang proaktif melawan kelompok teroris, khususnya ISIS. Namun, teror ISIS di Paris berdampak langsung kepada nasib pengungsi Muslim ke benua Eropa.
Sungguh umat Islam harus menghargai kesepakatan negara-negara Uni Eropa yang sudah bersedia menampung para pengungsi Muslim. Walaupun mereka dalam kesepakatannya telah memprediksi adanya penyusupan teroris dalam gelombang jutaan pengungsi dari Timur Tengah itu, tapi mereka tetap bersepakat menerima pengungsi dengan baik dan tak mengurangi kecemasannya terhadap oknum teroris yang mungkin menyusup dalam arus gelombang pengungsi yang masuk ke negara mereka. Dan itu harus dihargai sebagai pilihan ketentuan dengan kepastian risiko yang bisa menyusahkan negara dan bangsanya.
Demikian ketika tetap disepakati menjadi suatu kebijakan negara, patut terpujilah bangsa-bangsa itu, maka hal itu patut dihargai sebagai pilihan yang berdilema berat dan berisiko tinggi. Nun, itulah kebijakan yang benar yang melambangkan ideologi bangsa dan negara itu baik dan berharkat. Dan pada kenyataannya dugaan dan kecemasan itu benar adanya. Maka jangan salahkan bilamana kemudian perlindungan atas warga masing-masing negara niscaya lebih penting bagi masing-masing negara.
Demikian negara-negara Uni Eropa berkewajiban menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat Uni Eropa sendiri. Dan hal itu sungguh membuat nasib para pengungsi Suriah menjadi terkatung-katung dan terlunta-lunta di negara-negara yang diharapkan dapat memberikan suaka.
Justru orang-orang yang tak ada pilihan kecuali memilih keluar dari negara asalnya dan hidup sebagai pengungsi yang tak menentu nasibnya, karena mencari keselamatan dan keamanan bagi keluarganya, harus ditengok sebagai orang yang paling malang di dunia. Mereka itu tak hanya membutuhkan tempat berteduh, tempat penampungan untuk kebutuhan mereka terhadap air dan sanitasi, makanan dan bantuan medis, dan bantuan pendidikan dan sosial masyarakat yang tak mengaitkan mereka dengan pertimbangan-pertimbangan politis dan ideologi. Demikian para pengungsi tersebut patut amat dikasihani dan perlu dibantu. Maka sesungguhnya perhatian bantuan hendaklah tertuju kepada mereka, bukannya bantuan dan dukungan itu tertuju kepada jihad teroris.
Keterlibatan dalam emosi pembalasan dendam kesumat, hanya akan menghanguskan Islam sendiri dan takkan menjadikan apa-apa, karena era ini adalah era penghapusan semua agama. Jadi jihad membela agama adalah sia-sia. Sebagaimana fenomena kemelut agama-agama yang semakin memburuk dan berdilema tinggi pun terpampang dengan sendirinya sebagai masalah berat semua bangsa-bangsa dan negara dan semua umat beragama.
Kalau sudah seperti itu, mungkinkah mengelak dari suatu takdir Ketentuan Tuhan bahwa Tuhan sudah memfatwakan penghapusan semua agama dan penyatuan semua agama. Apa yang sulit dengan hal itu, kalau peperangan agama sudah menjenuhkan sekali dan sudah memakan korban tak terhingga?
Dan hanya orang-orang bodoh yang masih bersedia berkutat dalam kancah keterkutukan. Peperangan atas nama agama tak sama dengan berjihad untuk Tuhan. Saat ini berjihad untuk Tuhan adalah perjuangan perdamaian agama dan penyatuan semua agama sebagai keutamaan untuk memperjuangkan perdamaian dunia.
Saling menyalahkan antara pihak teroris dengan negara-negara yang memerangi teroris tak mungkin dapat diselesaikan dan didamaikan. Karena dendam kesumat masing-masing sudah merupakan dendam untuk saling memusnahkan. Kalau sudah seperti itu, ancaman perang nuklir bisa terjadi kapan saja.
Dan seandainya Amerika dan sekutunya menanggapi teror bom Paris itu dengan penyerangan besar-besaran ke ISIS, wilayah teluk menjadi medan perang Kurusetra, perang yang mendatangkan kiamat. Pembumihangusan ISIS dapat dipahami, melainkan duka nestapa segenap umat Islam juga perlu dipikirkan.
Kami tak diizinkan berpihak pada salah satu pihak, maka kami perlu mengedepankan pendirian kami ini untuk memulai mengadakan sosialisasi Ketentuan-ketentuan Tuhan atas terorisme. Bahwa Tuhan amat mengutuk terorisme. Dan Tuhan kini sedang menghakimi umat Islam. Muslim radikal dianggap Tuhan adalah umat yang suka berbuat keji sedangkan umat Muslim secara umum gampang melampiaskan kemarahan bila berkenaan dengan masalah keyakinan sehingga suka menzalimi umat lain.
Perkembangan kesalahan itulah yang kini semakin memburuk sehingga penampilan ISIS sekarang ini bagaikan keparahan dari kebiasaan umat Islam mengegokan agamanya. Arogansi umat Islam atas agamanya tumbuh subur di kalangan teroris. Selayak segala kesalahan niscaya mengalir ke muaranya seperti aliran sungai yang bermuara ke danau. Dan itu adalah hukum alam. Maka apresiasikanlah keterangan kami ini sebagai Respon Tuhan yang sedang kami sampaikan.
Bahwa dalam hal ini Tuhan menilai umat Islam hendaklah introspeksi diri melalui perubahan sikap negara-negara barat yang tadinya bersedia menampung para pengungsi Muslim. Bahwa perubahan sikap itu berpengaruh menentukan nasib umat Muslim dunia. Bahwa dengan mengacu pada pengalaman Perancis tersebut, maka negara-negara di dunia terikut waspada terhadap kemungkinan serangan ISIS atas negara mereka.
Adapun ISIS setelah peristiwa teror di Paris, semakin jumawa dan semakin berani mengumbar ancaman. ISIS memperingatkan bahwa negara-negara yang mengambil bagian dalam serangan udara terhadap Suriah akan mengalami nasib yang sama seperti Perancis. ISIS bahkan mengancam akan menyerang Washington.
Presiden Perancis Francois Hollande mengajak keterlibatan negara-negara Uni Eropa, Amerika, Russia dan negara-negara G20 untuk memerangi ISIS. Perang melawan ISIS akan dirasakan sebagai kewajiban semua bangsa-bangsa yang beradab.
Umbaran ancaman oleh ISIS kalau ditanggapi dengan persepakatan pembumihangusan ISIS di muka bumi, itu tak ubahnya ancaman pemusnahan Islam, walau hal itu takkan pernah diakui. Tapi bagaimana melepaskan ISIS dari Islam, atau umat Islam dari ISIS? Itu seperti membelah ketupat.
Tindakan semena-mena ISIS itu takkan menghasilkan kemenangan dan kedaulatan, melainkan kehancuran yang semestinya. Selayak kearoganan dan kesemena-menaan itu tak mungkin dibiarkan Tuhan. Kami ini adalah Suara Tuhan, maka percayalah kalau kami sudah menyatakan Ketetapan Tuhan bahwa kemenangan ISIS tak mungkin tercapai. Ancaman-ancaman ISIS yang pongah akan berimbas ke umat Islam.
Dan itu tentu menyudutkan umat Islam di seluruh dunia. Dan kekacauan pun tak bisa dielakkan ketika umat Islam dunia bersatu menyatakan solidaritas mereka terhadap nasib umat Muslim yang terlunta-lunta di negara-negara lain yang menolak pengungsi Muslim.
Simpati terhadap nasib pengungsi memberi dampak solidaritas Muslim di dunia untuk mengimbangi perlakuan negara-negara yang menolak pengungsi-pengungsi Muslim, dan yang mengalami intimidasi-intimidasi dari warga yang tak menginginkan negaranya menampung pengungsi Muslim yang dicurigai, dan yang hanya akan mengakibatkan aksi teror yang dimungkinkan dialami mereka. Dan mereka tak menginginkan hal itu.
Legalitas pembombardiran terhadap tempat-tempat yang dikuasai ISIS, selayak perang Palestina-Israel dan perang di Suriah dan Yaman yang tak berkententuan kapan bisa berakhir, semua itu merupakan tanda-tanda kebinasaan dan dianggap sebagai genosida terhadap Muslim. Dan itulah yang akan menguatkan solidaritas Muslim di dunia.
Demikian kebijakan negara yang tetap ingin memberi suaka bagi para pengungsi Suriah harus diapresiasi, akan tetapi para pengungsi itu diperlakukan oleh warganya sebagai orang-orang yang selalu dicurigai dan tak disukai sehingga umat Muslim di sana sering mengalami intimidasi dan cercaan dan dikriminalisasikan. Padahal fenomena pengusiran dan penolakan oleh sebagian negara itu tak bisa dihindari. Selayak semua negara mana pun tentu ingin melindungi negara dan bangsanya dari sasaran teroris yang tak pandang bulu.
Dan ada hal lain yang juga memicu memanasnya suhu politik antara Islam dan Barat bahwa peristiwa-peristiwa terorisme di berbagai belahan dunia memaksa hubungan antara kawasan Eropa dan Timur Tengah menjadi buruk.
Perang Kurusetra di wilayah teluk diwarnai peperangan teroris ISIS dengan Amerika dan sekutunya Perancis yang sedang marah-marah dan negara-negara blok Barat lainnya. Di sisi lain adalah perang Palestina versus Israel. Dan ada perang di Suriah yang dibantu sekutunya Iran dan Russia, serta perang Saudi Arabia dengan sekutunya Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Kuwait, Yordania, Maroko, dan Sudan terhadap Syiah Al Houthi di Yaman.
Semua hal itu merupakan belasungkawa umat Islam di dunia. Selayak umat Islam-lah yang paling tertekan diperlakukan sebagai umat yang menyusahkan dunia. Bom bunuh diri demi keyakinan itu tak mungkin diapresiasi, demikian jihad yang mengorbankan nyawa sendiri itu sedikitpun tak terpuji sebagai jihad suci, melainkan kekejian terhadap kemanusiaan.
Perkembangan sekarang ini memastikan kutukan Tuhan terhadap umat Islam. Dari suhu politik dunia yang memanas yang tertuju kepada penanganan terhadap terorisme, mau tak mau, itu sulit dilepaskan dari Islam karena para teroris itu berjihad atas nama agama Islam. Seberapapun Islam itu mau dilepaskan dari citra buruk terorisme, namun slogan-slogan teroris itu adalah slogan-slogan ideologi Islam. Betapapun hal itu tak memungkinkan bagi umat Islam untuk melepaskan diri dari dampak Islamphobia yang melanda negara-negara non-Muslim.
Adapun keadaan yang memanas sekarang ini akan sampai kepada genosida terhadap teroris dan itu terkait dengan perubahan nasib umat Islam di dunia, karena umat Islam selalu dicurigai dan dianggap sebagai umat yang berbahaya dan menakutkan. Intimidasi-intimidasi dan anarkisme terhadap umat Islam di negara-negara non-Muslim adalah pembalikan atas sikap umat Muslim selama ini terhadap umat non-Muslim dan kaum minoritas. Dan itu adalah hukum pembalikan dari Tuhan.
Dan itu harus dipahami melalui introspeksi diri dan mendengarkan secara dalam suara hati nurani masing-masing bahwa apakah Tuhan akan membiarkan umat Islam yang berlaku sewenang-wenang terhadap kaum minoritas itu tak akan dihakimi? Dan adakah Tuhan tak kuasa mengadakan pembalikan-Nya? Selayak pembaharuan peradaban itu harus melalui kemaksimalan pembusukan, dan kemaksimalan pembusukan terhadap agama yang sudah dihapuskan Tuhan justru terangkat melalui terorisme, dan itu melalui ISIS.
Oleh karena itu, terimalah ajakan Tuhan untuk menetralkan keyakinan sebagaimana umat Muslim yang dididik Tuhan di Eden. Dan sebagaimana relevansi penetralan keyakinan dan akidah reinkarnasi Nabi Muhammad yang menjadi salah satu Rasul Eden sebaiknya dipanuti dan jangan dianggap kesesatan, melainkan sebagai Pertolongan Tuhan terhadap Muhammad yang tak bersalah atas apa-apa yang dilakukan umat Islam radikal pada saat ini.
Adapun reinkarnasi Muhammad terselamatkan di Surga, tapi umatnya menjadi terkutuk. Umat Muslim harus menyadari Sikap Tuhan terhadap reinkarnasi Muhammad dan Komunitas Eden itu adalah upaya Tuhan menyelamatkan Ajaran Islam dan nabi umat Islam sebelum keadaan umat Islam memburuk seperti sekarang ini.
Jauh-jauh hari Tuhan sudah menitahkan reinkarnasi Muhammad yaitu Abdul Rachman itu menetralkan keyakinannya. Dan jauh-jauh hari Komunitas Eden semuanya menetralkan keyakinannya. Dan apakah mereka sesat dan kehilangan Tuhannya? Nyatanya Wahyu-wahyu Tuhan tetap dirilis oleh Eden dan nyatanya mereka semua sejahtera dalam Pengayoman Tuhan, walau mereka tetap mengalami pengintimidasian dan mereka tetap masih dinyatakan sebagai kelompok sektarian yang sesat.
Nun, Mukjizat Eden sudah terbuka dan itu difungsikan Tuhan untuk menciptakan perdamaian di dunia dan tak berpihak kepada salah satu pihak kecuali kebenaran yang bisa diikrarkan dari semua pihak. Dan di dalam kenetralan Eden, ada Kemahaadilan Tuhan yang kami junjung dan yang kami emban untuk diadaptasikan dalam sikap kenetralan Eden dan Ruhul Kudus.
Maka cobalah meneliti dan menyimak Wahyu-wahyu Tuhan di Eden, apakah ada kesesatan dan adakah kami berpihak kepada salah satu pihak? Kebenaran-lah yang selamanya kami bela dan kami perjuangkan. Dan hanya Tuhan-lah yang mengetahui kebenaran murni pada kebenaran lokal atau kebenaran atas nama negara maupun kebenaran politis di antara semua negara dan semua umat beragama.
Dan kami meniti dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan di antara semua dilematik kebenaran lokal, nasional dan internasional. Dan niscaya Ruhul Kudus takkan salah membela, karena pembelaan Ruhul Kudus adalah instruksi Tuhan terhadap kami. Dan Tuhan-lah Yang Maha Tahu kebenaran siapa yang wajib kami bela, demikian Petunjuk-petunjuk Tuhan kami sampaikan kepada publik dunia.
Bersama ini kami Ruhul Kudus sebagai pemimpin para malaikat di bumi ini, juga menyatakan para malaikat sedang berkonsolidasi untuk mengadakan pencerahan bagi umat Islam moderat yang tak berkepentingan dengan terorisme dan yang ingin diselamatkan Tuhan. Demikian dengan ini kami sampaikan Wahyu Tuhan untuk umat Islam sebagai berikut:
Wahyu Tuhan untuk Umat Islam
Atas Nama Tuhan Yang Maha Kuasa Menghakimi Dan Atas Nama Pengabdian Kami atas Ajaran Islam Sebagai Ajaran dari Tuhan
Bahwa Aku murka terhadap umat Islam, itu harus terbuka Kunyatakan supaya umat Islam paham atas keadaan keterkutukannya dan paham kalau tak ada jalan lain bagi umat Islam yang ingin melepaskan diri dari kutukan-Ku kecuali dengan menetralkan keyakinannya, sebagaimana jalan itu sudah ditempuh oleh segenap Komunitas Eden yang sudah menetralkan keyakinannya.
Nan, Komunitas Eden tak meninggalkan Islam karena ingin netral dan mereka pun bukanlah tipologi orang-orang yang sesat dan murtad terhadap Islam. Islam adalah ajaran yang Kuturunkan melalui Wahyu-wahyu-Ku kepada Muhammad. Maka mereka mengimani Kitab Suci Al Quran sebagaimana mereka juga mengimani Kitab-kitab Suci yang lain. Bukankah itu sudah merupakan perjanjian yang Kuadakan dalam Kitab Suci Al Quran? Dan bacalah Surat Al Baqarah ayat 285:
Rasul telah beriman kepada Wahyu yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdo`a): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.
Demikian pada hari ini upaya islah antara semua umat beragama sedang Kami adakan. Dan kepada umat Muslim cobalah menelaah ayat ini sebagai Penyikapan-Ku atas Komunitas Eden. Dan dalam segenap Wahyu-wahyu-Ku yang teradakan di Eden, adakah itu tak sesuai dengan isi ayat Al Baqarah ayat 285 ini? Maka niscayakanlah ajaran Eden itu tidak sesat.
Adapun reinkarnasi Muhammad yaitu Abdul Rachman telah Kutetapkan sebagai Imam Mahdi, yang tak mau diakui oleh umat Muslim Indonesia karena tak memiliki karakter yang kharismatik sebagaimana ulama-ulama besar Timur Tengah. Tapi mana yang mau dipilih umat Islam, Abdul Rachman yang sederhana tapi suci dan yang Kuberkati, atau imam besar ISIS Abu Bakr Al Baghdadi? Perbandingkanlah itu dan berpikirlah!
Bahwa umat Islam sedang terkutuk, jangan salahkan siapa-siapa karena perilaku umat Islam sendirilah yang mengakibatkannya terkutuk. Dan Kami menyatakan hal itu agar umat Islam mau berkonsolidasi dan introspeksi diri untuk menghadapi azab Islamphobia dari bangsa-bangsa non-muslim yang sedang bergejolak memerangi teroris. Dan perlakuan bangsa-bangsa non-Muslim yang akan memburuk terhadap umat Islam tak bisa dihindari.
Umat Islam akan selalu dicurigai dan diintimidasi di mana-mana dan terusir. Sudahkah itu dibayangkan sebagai kebencian yang mengglobal, dan apabila Kami sudah memberitahukan hal itu, maka antisipasilah hal itu dengan merunduk dan jauhi kepongahan. Dan jangan lagi gampang mencerca dan memusuhi.
Tapi Aku menyatakan bahwa itu sebagai konsekuensi hukum pembalikan. Ruh kesalahan umat Islam bereinkarnasi membalik menimpa umat Islam sendiri. Segala kesalahan yang dahulu dilakukan oleh umat Islam terhadap umat lain dan kaum minoritas, demikian saat ini sedang terolah membalik. Pahamilah itu sebagai pasal hukum pembalikan-Ku yang niscaya sesuai dengan wujud kesalahan umat Islam sendiri.
Dan akuilah kesalahan umat Islam Indonesia yang sudah lama menolak Wahyu yang Kuturunkan di negeri ini dan Rasul-Ku dikriminalisasikan. Dan akuilah bahwa tak ada yang menyesalkan hal itu sampai hari ini. Adapun hal itulah yang telah memantik keterkutukan atas umat Islam.
Tentu, hal tersebut juga saling memiliki keterhubungan dengan kesalahan umat Islam yang menonjol sekarang ini, ialah terorisme dan konflik agama dan konflik mazhab dan sektarian di antara sesama umat Islam. Demikian kalau semua kesalahan umat Islam itu tatkala sedang berbalik, maka tulah dosa-dosa itu pun berlabuh di kalangan umat Islam sendiri.
Peristiwa-peristiwa terorisme mendatang akan lebih parah karena masing-masing saling mengadakan pembalasan dendam antara teroris dan negara-negara blok Barat. Teroris ISIS dan yang lainnya akan semakin garang dan ganas saja. Dunia pun dipenuhi ancaman perang. Keparahan dosa-dosa umat Islam radikal sedang mengalami Penghakiman Tuhan. Sesungguhnya itulah yang sedang terjadi.
Nun, Indonesia sebagai bangsa yang merupakan Muslim terbesar jumlahnya di dunia di antara bangsa-bangsa yang beragama Islam, niscaya tak bisa menghindar dari horor terorisme yang menghantui karena umat Islam radikal di Indonesia niscaya ingin berpartisipasi menguatkan terorisme teluk yang dibombardir oleh blok Barat dan sekutunya.
Bilamana umat Islam Indonesia paham atas keterkutukan umat Islam, maka mereka takkan menyombongkan keislamannya lagi dan tahu memposisikan diri mereka untuk menjauhi wilayah teroris dan menghindari aksi pembalasan dendam antara teroris terhadap Barat dan sekutunya, dan sebaliknya.
Sebaiknya umat Islam semuanya yang di luar wilayah peperangan teroris hendaklah menyatu memperjuangkan perdamaian dunia dan menyatu dalam Berkah Allah. Sebagaimana keberkahan dari-Ku hanya melalui Ketentuan Fatwa-Ku, yaitu penetralan keyakinan dan penyatuan semua agama. Camkanlah itu sebagai satu-satunya jalan keluar yang Kuberkati mukjizat dan pengayoman.
Demikian telah kami sampaikan Wahyu Tuhan untuk umat Islam. Sekian, terima kasih atas perhatian Anda dan semua pihak. Salam damai. Salam dari Surga.
Perubahan tak bisa dipungkiri dalam kurun 20 tahun terakhir ini. Isu alien menghangat dan diproyeksikan sebagai obyek pemfokusan penelitian saintis. Dalam himpunan Risalah Eden di Website Eden, Tuhan sudah menyinggung akan adanya invasi alien ke bumi. Tanda-tandanya adalah banyaknya sinkhole yang sengaja dibuat oleh alien jahat.
Tanda-tanda itu dapat ditandai sebagai bagian dari perang Harmagedon, perang menjelang kiamat. Dan penyebabnya adalah makhluk alien yang jauh-jauh datang ke bumi itu karena mendeteksi bumi kita ini sudah sering oleng dan tak puguh lagi di tempatnya. Dan manusia di dalam bumi yang keadaannya seperti itu berprospek mudah untuk dikalahkan, maka mereka datang mengintai dan sengaja memberi jejaknya dan ancamannya. Demikian sinkhole banyak terdapati di bumi ini.
Adapun perang Harmagedon memang sudah terjadi. Itu adalah peperangan malaikat melawan iblis di dunia manusia. Pada saat ini iblislah yang menang karena malaikat kurang diminati oleh manusia. Malaikat kasihan, kesepian dan merana.
Perang Harmagedon, kiamat, invasi alien, memang merupakan suatu kenyataan akhir zaman yang baku dari Tuhan. Dan itu sudah dinyatakan Tuhan dalam Kitab-kitab Suci-Nya secara tersirat maupun tersurat.
Pertanyaannya sekarang, apakah semua itu bisa diteknologikan? Bisakah Freemasonry, Illuminati, NASA, yang membuat proyek Bluebeam ataupun teknologi semacam HAARP mampu mengadakan pencerahan menuju tatanan dunia baru yang bernuansa spiritualisme non-agama? Selayak anggapan adanya peranan Freemasonry dan Illuminati di dalam tubuh NASA yang berperan dalam proyek Bluebeam, demikian dinyatakan adanya peranan Zionisme yang mengantongi sekularisme di tubuh proyek Bluebeam.
Seandainya itu pun ada, sekularisme dalam agama tidak otomatis menjadi pusat pengendalian menuju tatanan dunia baru, The New World Order. Karena tatanan dunia baru ada di Tangan Tuhan dan pelaksananya adalah Malaikat Jibril Ruhul Kudus. Yang di luar itu bisa jadi adalah merupakan sub bagian yang tetap dalam koordinasi Malaikat Jibril Ruhul Kudus sebagaimana maraknya spiritualisme motivator-motivator dunia dari berbagai background agama yang berbeda-beda, Hindu, Buddha, Yahudi, Kristen, Islam dan lain sebagainya.
Hal itu harus diapresiasi karena mereka juga berspiritual non agama. Sekularisme yang dianut mereka hanya berupa misi kebersamaan tanpa mempersoalkan agama. Tantangan berspiritual non-agama sudah dilumerkan oleh para motivator dunia yang fleksibel ceramah-ceramahnya. Nun, sangat dimungkinkan mereka itu termasuk dalam rongga perfeksi penyatuan agama yang diam-diam dialirkan Ruhul Kudus kepada mereka. Demikian mereka tak menyadari bahwa mereka tergolong dalam Ruhul Kudus circle, semacam gerakan anti konflik agama yang tak melulu melalui doktrin yang tertutup, semacam eksistensinya di Eden. Adapun kehadiran Malaikat Jibril di Eden ketika dideklarasikan, demikian Eden ditolak dan dikriminalisasikan.
Zionisme Yahudi dipertentangkan berada di balik semua yang ‘wah’ dari Amerika. Itu tak apa, karena itu urusan Amerika dan Yahudi sendiri. Tapi kalau banyak hal selalu dikaitkan dengan dana Yahudi dan gerakan Zionisme, hal itu perlu ditampi terlebih dahulu. Jangan meng-gebyah-uyah! Sedikit-sedikit didanai Zionis! Kami pun sering dituduh didanai dan diorganisir oleh tangan-tangan Zionisme.
Nun, sekularisme tanpa agama dan tanpa Wahyu dan di luar Ruhul Kudus circle, niscaya meleng dari pemfokusan terhadap Eksistensi Tuhan, dan akan bias menjadi sekularisme yang membenci agama. Adapun Eden tak membenci agama-agama, melainkan dititahkan hanya untuk meluruskan penyimpangan agama-agama. Penghapusan semua agama merupakan faktor yang menyulitkan bagi kami, karena kami bisa dianggap pembenci semua agama. Padahal kami hanya menyampaikan Fatwa Tuhan yang menginginkan penyatuan semua agama yang akan menjadi longgar disatukan ketika semua agama dapat digiring ke keyakinan Monotheisme Mutlak.
Mencari jalan menuju tatanan dunia baru dan spiritualisme baru yang bisa cepat diterima oleh semua umat, tak bisa tidak, memerlukan perjuangan yang harus bisa sampai kepada ketuntasan. Dan itu hanya bisa diadakan apabila perfektivisme keyakinan yang baru itu diyakini benar-benar berasal dari Tuhan. Selayak pembaharuan keyakinan dan keberimanan harus melalui proyeksi kehakikian Keilahian terlebih dahulu. Kalau tidak melalui prosedur itu, takkan terjadi perubahan tatanan dunia baru yang menuju kepada keberkahan Tuhan kepada umat manusia.
Orang-orang cerdas bila mempunyai prinsip-prinsip yang luar biasa dan bila bersatu niscaya bisa membuat suatu perubahan dan mandiri untuk melakukan hal-hal luar biasa. Nan, tak menjadi sesuatu bila suatu penelitian dan penciptaan yang terhebat itu didahului oleh keinginan untuk memusnahkan musuh dan keinginan menguasai dunia.
Proyek HAARP sudah diperkenalkan sebagai proyek yang antagonis karena berambisi untuk pengubahan iklim dunia, membentuk awan, menciptakan topan dan badai, gempa bumi, menciptakan ledakan yang kekuatannya sama dengan ledakan nuklir, dan bisa diarahkan menjadi senjata pemusnah musuh bagi yang memilikinya.
Persoalannya adalah mengapa manusia berani menyanggupkan membuat teknologi tinggi untuk suatu tujuan penghancuran dan pemusnahan? Kalau hal itu dikaji dalam-dalam, niscaya manusia yang membuatnya memiliki hati yang terkeji. Karena mulai saat membuat blue print-nya sampai kepada percobaan-percobaannya, dan penghimpunan dananya yang amat besar, sampai kepada penyempurnaan teknologinya, niscaya itu memakan waktu lama, ketelitian yang fokus dengan kecerdasan yang tertinggi dan pendanaan yang tak terhingga. Dan itu niscaya melibatkan banyak peranan di suatu negara.
Menilai semua itu, terdapat suatu persistensi yang sangat kuat yang tak bisa dilengahkan walau oleh logika kebenaran dan pertimbangan suara hati nurani sekalipun. Untuk itu malaikat menyatakan, itulah sifat karakter dan karya iblis yang juga amat persistent terhadap kekejiannya sendiri yang dialirkan ke manusia yang cerdas dan berduit. Dan manusia yang persistent terhadap ide-idenya yang keji, niscaya memang sedang menuju ke perubahan kodratnya yang memburuk. Kalau tidak, tak akan bisa jadi teknologi HAARP dan proyek Bluebeam itu.
Dan kalaupun mereka pada awalnya bertujuan melakukan penelitian untuk mempelajari lebih jauh lapisan ionosfir guna pengembangan teknologi komunikasi radio untuk keperluan keamanan, seperti misalnya mendeteksi rudal dan meminimalisir dampak gempa bumi dan kemudian berkembang menjadi keinginan menciptakan tatanan dunia baru. Maka menjadilah dualisme tujuan. Yang satu untuk pemusnahan wilayah musuh melalui gempa bumi atau badai buatan, dan tujuan yang lain adalah penggiringan minat manusia menuju tatanan dunia yang baru.
Sementara itu niat suci untuk meniadakan konflik agama dan menata spiritualisme non-agama, hal itu merupakan suatu hal yang baik apabila pembuatan teknologi canggih itu tak terawali dengan keinginan menciptakan senjata peperangan yang memusnahkan melalui pengutak-atikan sistem alam semesta. Maka bilamana ada pengembangan niat baik oleh mereka sebagaimana keinginan menciptakan tatanan baru dunia, tentulah itu sulit dikatakan sebagai proyek yang diberkati Tuhan.
Kalau benar mereka bisa membuat hologram Yesus di atas langit melalui teknik hologram tiga dimensi dengan cara gambar laser holografik Yesus dan salibnya ditembakkan ke langit sehingga menghasilkan penghikmatan kepada penduduk di wilayah itu, tentu itu adalah manipulasi nubuah kitab suci. Tentu cara ini tak menghasilkan klasifikasi keimanan apa pun, apalagi pemusatan spiritualisme. Itu karena mereka tak bisa menciptakan kesakralan dan mukjizat serta kekeramatan Keilahian dalam proyeknya.
Biarpun mereka menembakkan laser holografiknya dengan sosok yang lain seperti Maitreya, Maria dan yang lain-lainnya, tokoh yang banyak dibuatkan patungnya, hal itu tak memiliki keterhubungan dengan Ketentuan Tuhan terkait dengan takdir akhir zaman sebagaimana yang sedang kami alami sekarang ini.
Walau pertunjukan spektakuler holografik tersebut niscaya memang untuk memenuhi nubuatan dalam umat Kristen dan umat Islam tentang turunnya Nabi Isa menjadi juru selamat dan datangnya Imam Mahdi serta Maitreya, yang dalam perjanjian bagi umatnya masing-masing adalah juru selamat dari Tuhan kepada umatnya masing-masing, akan tetapi mereka sama sekali terpilah dari takdir Kerasulan yang memang benar berasal dari Tuhan.
Adapun pemilahan itu tak membutuhkan kajian dalam-dalam untuk membedakannya, bahwa mereka memulai dengan mengadakan teknologi yang keji. Tapi temuan itu adalah hasil bimbingan iblis kepada para saintis dan korps lembaga pertahanan dan itu tak bisa lepas dari peranan pemimpin negara dan peranan kongres tentunya.
Iblis cerdas bisa secerdas malaikat. Dan manusia cerdas yang memilih bidang itu, tak mengira kalau mereka sesungguhnya sedang menjalankan instruksi iblis. Adapun temuan-temuan terkeji niscaya berasal dari iblis. Jangan diragukan hal itu.
Maka sesungguhnya teknologi dalam perkembangannya telah mampu menembus dan mempengaruhi kondisi ionosfir dan stratosfir. Dengan HAARP manusia mendambakan menguasai dunia dengan senjata baru yang menggunakan teknologi yang dapat mengendalikan alam. Cita-cita manusia menjadi dewa yang bisa mengendalikan alam dipertaruhkan melalui teknologinya.
Antena-antena HAARP (High Frequency Active Aurora Research Program) dibangun di Gakona Alaska takkan membuat pencapaian seperti yang diharapkan, bilamana itu bertujuan sebagai alat penakluk melalui anomali alam buatan, karena setelah hal itu terbukti menjadi pemusnah massal dan disaster kerusakan lingkungan buatan manusia. Maka teknologi itu menjadi kecaman dunia dan kemudaratannya didata dan dipersoalkan dunia, namun Tuhan mengganjarnya dengan kutukan pembalikan kepada yang mengadakan teknologi pemusnah tersebut.
Bilamana yang diinginkan itu adalah menciptakan topan atau badai, gempa bumi, dan suatu ledakan yang maha kuat yang kekuatannya sama seperti kekuatan ledakan nuklir dan itu demi untuk menguasai dunia, niscaya kemudaratannya akan berbalik menimpa yang menciptakan dan yang mendanai dan yang memprakarsai dan pengguna temuan teknologi tersebut. Selayak pengadaan teknologi tersebut sama dengan menciptakan kemusnahan umat manusia. Demikian kita semua bisa melihat betapa Amerika adalah negara yang paling sering ditimpa malapetaka alam. Kami ini respek terhadap pemerintahan Obama karena dia adalah reinkarnasi Abraham Lincoln dan dia adalah tokoh yang kami idolakan. Sayangnya, HAARP buatan Amerika itu dikecam Tuhan, tapi kami tetap harus menyampaikan hal itu. Semoga Obama bukan presiden yang berperan penting atas HAARP tersebut.
Adapun kalau di dalam pengadaan tujuan itu pun dikaitkan dengan penciptaan tatanan dunia baru atau The New World Order, dan bertujuan untuk menyatukan suatu keyakinan dalam agama baru yang disebut The New Age Religion, non-agama, nan agama feature yang tak bertuhan, itu sama sekali berbeda dengan takdir yang diturunkan Tuhan di Eden yang tak berteknologi dalam menerima Wahyu Tuhan. Turunnya Wahyu Tuhan di Eden dipertahankan melalui semata-mata dengan kesucian saja.
Assalamu’alaikum dunia baru tanpa agama, tapi yang mutlak Berketuhanan Yang Maha Esa. Ilmu pengetahuan yang dibawa Malaikat Jibril dari Tuhan bisa menggantikan teknologi masa depan yang tercanggih dengan penciptaan perangkatnya yang efisien dan ramah lingkungan dan fokus ditujukan untuk mengenal Tuhan lebih dekat dan lebih nyata. Nun, itu hanya bisa diraih melalui kesucian.
Bahwa Wahyu Tuhan bila diturunkan berupa hologram Yesus yang turun dari langit, sudah pernah teradakan di Masjidil Haram 14 Oktober 1997, pukul 04.00. Hologram Yesus yang wajahnya persis anakku Mukti Day turun dari langit dan dia menuju ke arah Mukti Day yang sedang duduk di lantai Masjidil Haram di depan Ka’bah. Setelah hologram itu berada di belakang Mukti, hologram itu pun lenyap. Seperti ingin menyatakan sesuatu.
Sayangnya hanya aku yang menyaksikannya, karena rombongan kami yang lainnya sedang thawaf. Dalam keterperangahan melihat peristiwa turunnya sosok yang berwujud seperti anakku Mukti Day, aku bertanya kepada Tuhan, apa maksudnya.
Dan Tuhan menjawab, bahwa itulah penjaminan bahwa anakku Mukti Day adalah reinkarnasi Yesus. Dan setelah itu aku menangis tersedu-sedu mendapati penjaminan dari Tuhan itu. Dan setelah itu di hotel tempat kami menginap, aku mengalami suatu keadaan yang aneh. Aku seperti pingsan yang sangat dalam, karena aku merasa mataku terpejam kuat dan terasa sangat dalam dan seluruh anggota tubuhku tak bisa berkutik sama sekali. Melihat keadaanku seperti itu rombongan dan keluargaku seluruhnya menjadi panik. Kebetulan pada saat itu iparku yang dokter bersama teman koleganya juga mampir berumrah setelah menghadiri konferensi. Demikian aku pada saat itu dikerumuni oleh para dokter ahli.
Mereka pun kudengar mendiagnosa keadaanku. Mereka memeriksaku dan membuka kelopak mataku, namun mereka menyatakan yang kualami ini adalah peristiwa ruh dan mereka tak bisa berbuat apa-apa. Semua itu terdengar olehku, tapi aku tak berkutik sedikit pun. Seperti ruhku tak berada di jasadku. Tapi aku pada saat itu terus berkomunikasi dengan Tuhan dan Malaikat Jibril secara intens. Jadi aku tak takut mengalami peristiwa itu.
Dan kata Malaikat Jibril kepadaku pada waktu itu, demikian ruhku memang diangkat Tuhan dari tubuhku. Dan kalau aku bisa mendengar semua pembicaraan, demikian itulah peristiwa yang berkenaan dengan ruh. Bahwa ruhku sedang dijauhkan dari tubuhku, tapi ruhku tetap mengetahui apa yang sedang terjadi pada diriku dan yang terjadi di sekitarku.
Bahwa sesungguhnya waktu itu aku sedang mengalami koma, karena tak berkutik dan tak bisa menggerakkan tubuh sama sekali. Tapi yang kurasakan hatiku nyaman dan tidak sedang dalam bahaya ataupun sedang menghadapi kematian. Aku hanya merasa ini peristiwa Keilahian yang tak terduga olehku. Dan itu pun kukaitkan dengan fenomena hologram Mukti Day yang turun dari langit ke tempat kami duduk di Masjidil Haram. Niscaya pada kesempatan baik aku berumrah pada waktu itu, Tuhan ingin meyakinkan kepadaku bahwa semua yang kualami di Mekkah pada waktu itu adalah ketentuan baik dari Tuhan yang ingin meyakinkan aku bahwa aku benar-benar berada di bawah Naungan-Nya.
Dan aku pun meyakini itu sehingga aku tak pernah mau bergeming dari komitmenku kepada Tuhan setelah aku mengalami berbagai pengalaman tragis yang datang satu persatu kepadaku. Demikian peyakinan Tuhan kepadaku waktu di Mekkah itu telah pakem meyakinkan aku bahwa aku bersama Tuhan.
Adapun Tuhan menjelaskan kepadaku bahwa pada saat itu aku sedang merasakan betapa bila ruh itu diangkat Tuhan dari badan seseorang. Dengan demikian aku dapat memastikan bagaimana Tuhan kalau mengangkat ruh ketika seseorang mengalami koma, maka niscaya orang yang koma itu sedang berkomunikasi dengan Tuhan dan malaikat yang akan membahaskan dosa-dosa atau perimbangan kebajikan yang pernah dilakukannya. Demikian setelah Tuhan membahaskan perimbangan dosa-dosa dan kebajikan kepada seseorang, kemudian Tuhan akan menetapkan ketetapan hukum-Nya dan ketetapan takdir-Nya di hari kemudian atas orang itu.
Demikian pasal hukum Tuhan sudah ditetapkan kepada seseorang saat seseorang sedang mengalami koma, atau kalau seseorang itu meninggal dalam kecelakaan yang tak terduga-duga, penyebutan ketentuan Pasal-pasal Hukum Tuhan atas dirinya dinyatakan Tuhan sesaat dia memasuki alam ruh.
Maka sesungguhnya orang yang sudah dijauhkan ruhnya sehingga mengalami koma, ruh itu berada di ruang itu melihat dan mendengarkan pembicaraan semua orang di ruangan tempat dia terbaring. Pengalaman itu sengaja dibuat Tuhan menjadi kenyataan bagiku supaya aku bisa menjelaskan kepada publik bagaimana perasaan ruh orang yang menjelang mati. Keteranganku ini menjadi tambahan bagi Anda karena kebetulan saat aku mengenang hologram Mukti Day yang kulihat di Mekkah terpaut langsung dengan pengalamanku mengalami koma sejenak. Kedua peristiwa itu terjadi tak berselang waktu lama satu sama lainnya.
Sedangkan yang semacam hologram Mukti yang reinkarnasi Yesus sekarang sudah dapat diciptakan melalui teknologi. Sosok Yesus dapat dimunculkan di langit dengan teknik hologram 3 dimensi.
Para ilmuwan yang menjadi agen Freemasonry dan Illuminati di Rusia telah menyempurnakan komputer mutakhir yang didasarkan pada studi tentang anatomi dan elektromekanis komposisi tubuh manusia, dan studi tentang listrik, kimia dan sifat biologis otak manusia. Ke dalam komputer ini di-input data-data tentang bahasa yang digunakan seluruh bangsa di dunia, lengkap dengan makna dan dialeknya. Data-data ini kemudian dikirim ke satelit dan dilepaskan ke lapisan natrium yang berjarak sekitar 60 kilometer di atas Bumi.
‘Pertunjukan angkasa raksasa’ berbentuk sosok atau gambar-gambar tertentu dengan teknik hologram tiga dimensi yang dilengkapi suara optik, sehingga sosok dan gambar itu seolah dapat berbicara. Gambar-gambar laser holografik ini ditembakkan ke langit di berbagai belahan dunia, sehingga orang yang melihatnya percaya bahwa Tuhan telah muncul di langit mereka, dan berbicara dengan bahasa mereka. Gambar yang ditampilkan di setiap belahan dunia berbeda-beda karena disesuaikan dengan mayoritas agama yang dianut di belahan dunia itu.
Adapun yang ingin kami komentari adalah bahwa temuan dan kesuksesan yang berhasil diraih oleh Project Bluebeam dengan segala isunya itu sulit dibenarkan, karena Tuhan melarang manusia mengotak-atik sistem alam yang sudah baku. Penciptaan alam oleh Tuhan included sistemnya itu sudah baku, maka kalau itu diutak-atik melalui teknologi, sistem alam akan berubah menjadi tak menentu. Karena itu di bumi ini banyak peristiwa anomali alam. Dan kita juga semua mengetahui, Amerika juga sering ditimpa anomali alam berat. Seperti itulah teguran Tuhan terhadap Amerika.
Bilamana kita mendapati ada golongan ilmuwan yang sangat cerdas dan yang ingin memanipulasi alam untuk menciptakan suatu kekuasaan melalui pengendalian alam yang tak wajar, sedapat-dapatnya manusia harus waspada bahwa itulah andil yang menghadirkan kiamat. Anomali alam sekarang ini sudah amat buas dan itulah tanda-tanda kiamat.
Kalau para ilmuwan mengarahkan kecerdasan ilmunya untuk menguasai alam, maka mereka akan terbentur oleh sistem alam yang berbalik menjadi kemusnahan umat manusia sendiri.
Kami ini tak didengar oleh mereka. Jangankan mereka, bangsa kita sendiri tak mau peduli dengan Wahyu-wahyu Tuhan yang sudah lama kami sampaikan, padahal bumi sudah berproses kiamat dan umat manusia ramai membicarakan anomali alam, kejadian-kejadian ajaib di alam dan tanda-tanda Wahyu Tuhan di alam.
Awan memang bisa membentuk apa saja tanpa peralatan teknologi apa pun. Keajaiban alam dapat dibentuk melalui energi malaikat ataupun melalui energi iblis, apabila Tuhan ingin menggambarkan keangkaramurkaan alam. Hubungan positif dan negatif dalam alam dan dalam persenyawaannya dapat diadakan untuk membuktikan Kuasa Tuhan.
Badai, puting beliung dan sosok hologram Yesus sudah dapat diciptakan manusia melalui teknologinya. Kalau manusia bisa melakukan itu dengan teknologinya, maka sinergi malaikat melakukan semua itu tanpa teknologi. Adapun cara kerja malaikat niscaya juga melalui persenyawaan kimiawi dan energi yang dihasilkan.
Demikian deskripsi ilmuwan atas kemampuan teknologinya dapat diadakan sesuai dengan karakteristik ilmu yang terpakai dalam teknologi manusia. Demikian malaikat dalam kiprahnya mewujudkan Kehendak Tuhan di alam semesta dan dalam kehidupan makhluk-Nya, habitat malaikat menyatu dan meluruh dalam ilmu alam dan fisika berevolusi menjadi seperti yang dihasilkan oleh teknologi. Namun malaikat tak memerlukan peralatan apa pun, maka untuk mewujudkan teknik apa pun dan yang secanggih apa pun menjadi lebih mudah karena tanpa teknologi. Demikian segala keajaiban di langit yang membentuk suatu fenomena di awan yang bisa mewujudkan gambaran apa pun dapat diciptakan oleh para malaikat di langit. Maka sesungguhnya umat manusia itu sedang mempersaingkan teknologinya dengan mukjizat malaikat.
Ketika aku sempat melihat hologram Mukti Day di Masjidil Haram itu tanpa teknologi, dan itu terjadi pada tahun 1997. Dan itu kuperbandingkan dengan fenomena bentukan hologram Yesus di langit oleh proyek Bluebeam, maka aku berkesimpulan bahwa hologram bentukan proyek Bluebeam itu tak serta-merta bisa meniscayakan penggiringan manusia ke alam yang sedang mereka bentuk. Karena ada ketentuan takdir Tuhan yang mendahului segala peristiwa di alam semesta dan di kehidupan seluruh makhluk-Nya.
Urusan spiritual berada di dalam wilayah kehakikian Tuhan, jangan menggunakan teknologi sambil ingin mengarahkan spiritualisme kepada yang dikehendaki oleh manusia.
Hologram Yesus sudah kulihat di Masjidil Haram. Hologram yang dibuat oleh teknologi juga sudah kulihat di internet. Adapun kesanku, keduanya tak ada keterkaitannya sama sekali, tapi penampakannya nyaris sama, hanya saja hologram yang kulihat di Masjidil Haram adalah hologram yang bisa turun dari langit dan menyentuh lantai Masjidil Haram dan berjalan menuju anakku Mukti Day, dan setelah sampai di belakang tubuh Mukti, hologram itu menghilang. Sekuel penjelmaan Ruhul Kudus dan kesirnaannya berlangsung di depan mataku yang sedang sadar menikmati hal itu. Dan itu tak mungkin terjadi melalui teknologi.
Pengalamanku ini adalah pengalaman nyata. Pengalaman spiritual yang terjadi justru ketika aku sedang berumrah bersama anakku Mukti Day dan bersama rombongan Eden yang lain. (Pak Umar, Mbak Ipuk, Bu Murdi, Yanthi, Dunuk, Rachman, Titing, Mukti, dan yang lain adalah keluarga saya dan keluarga Bu Tomo).
Dan menurut Tuhan, penampakan hologram Mukti Day di Mekkah juga dimaksudkan untuk menyatakan itulah waktunya yang tepat peristiwa turunnya Ruhul Kudus membawa Wahyu untuk menyatakan Mukti adalah reinkarnasi Yesus. Namun itu pun merupakan Ketetapan Tuhan tentang kebangkitan Nabi Isa dari kalangan Muslim.
Selanjutnya kami ini prihatin melihat betapa banyak pihak yang berupaya dengan berbagai cara untuk menyatakan diri sebagai pencetus strategi menciptakan tatanan dunia baru dan mengutak-atik kesakralan Pewahyuan untuk dijadikan tema spiritual dalam pencapaian teknologinya yang canggih dan memperturutkan hasrat dan hawa nafsu kekuasaan untuk menguasai dunia.
Pada saat ini tema spiritual apocalypse memang sedang trend. Teknologi pun ikutan, memaksa manusia mengakui suatu kekuasaan melalui banyak-banyakan bom nuklir. Ternyata belum cukup. Menyusul HAARP yang kapabilitas pemusnahannya malah jadi macam-macam. Dan umat manusia sedang kalut memikirkan kondisi keadaan yang sedang karut-marut oleh peperangan dan konflik agama, namun hal itu jangan dimanfaatkan untuk meraih kekuasaan dunia.
Bom nuklir dan HAARP luar biasa menakutkan akibatnya. Bumi ini tak mungkin bisa bertahan. Daripadanya Tuhan juga sepertinya akan menanggapi perilaku para saintis kejam tersebut. Entahlah, bagaimana Sikap Tuhan itu nanti. Kita lihat saja nanti.
Solusi atas konflik agama sudah kami sampaikan. Fatwa Tuhan terkait dengan Penghapusan Semua Agama dan Penyatuan Semua Agama sudah dideklarasikan mendunia, walau belum bergaung tapi setidaknya itu sudah diketahui publik.
Sesuatu yang sudah diumumkan Tuhan ke dunia manusia, kalau itu sesungguhnya bisa diutak-atik oleh iblis untuk diarahkan kepada yang negatif, demikian ada-ada saja orang yang menggunakannya untuk meragukan blueprint dan konstruktivisme Ketentuan Tuhan itu, karena ada yang menyainginya dengan menghadirkan logika yang sama disertai oleh teknologi canggih yang menyertainya. Demikian publik dunia dan umat beragama akan semakin ragu terhadap Kewahyuan yang sebenarnya.
Tapi manalah kita tahu seberapa jauh persaingan itu dapat kami menangkan, mengingat daya kemampuan kami tak ada apa-apanya dibandingkan proyek Bluebeam tersebut.
Nan, Tuhan Maha Kuasa dan aku sudah melihat hologram anakku sendiri di tempat suci. Dan kami sudah bersaksi atas beberapa keajaiban di langit yang Tuhan perlihatkan kepada kami pada awal-awal takdir mendatangi kami, tahun 1997 sampai 2000. Itulah masa di mana kami puas melihat fenomena langit yang ajaib melintas di atas kami ataupun yang tak bergerak. Namun hal itu telah berhasil membuat kami yakin bahwa memang benar Tuhan bersama kami, dan kami sudah menerima Wahyu-Nya. Dan di tahun 2015 ini, Mukjizat Eden pun sudah terbuka.
Apapun yang akan terjadi di depan kami, kami pasrah kepada Tuhan. Niscaya Dia punya konsep yang niscaya lebih canggih dari apa pun yang tercanggih yang diupayakan manusia yang tak takut berdosa melalui apa yang mereka adakan.
Dan kami percaya itu.
NB:
Pak Rudy dan Bu Martha, jangan sering-sering nanya yang susah-susah begini ya… he he he…. aku jadi repot sekali asah otak.
Mengenali Tuhan melalui pembagian Ruh-Nya kepada seluruh ciptaan-Nya adalah suatu hal yang sesungguhnya tidak baru. Semua orang juga tahu bahwa ruh itu pemberian Tuhan. Bahwa Ruh Tuhan itu mengglobal dan ada kebakuan sistem pembagian aliran Ruh-Nya dari keliputan ruh pada Kemahaglobalan Diri-Nya, mungkin itulah yang baru.
Seluruh keliputan Kemahaglobalan Diri-Nya yang Maha Bulat, mulai dari seluruh permukaan bagian luar Kemahaglobalan-Nya adalah basis ruh yang terkait sepenuhnya dengan koordinat pusat ruh yang berada di tengah-tengah Kemahaglobalan-Nya. Dari titik pusat koordinat Ruh Tuhan itu memancar ke seluruh penjuru memenuhi ruang Kemahaglobalan Tuhan.
Dengan memperhitungkan pembalasan karma pada setiap orang, Tuhan menempatkan Ruh-Nya pada rahim seorang ibu yang keadaan nasib bayi itu kelak sesuai dengan garis peruntungan orangtuanya. Oleh karena itu, ada bayi yang lahir di dunia oleh orang tua yang penuh penderitaan. Tapi ada bayi yang lahir dari orang tua yang mapan dan terhormat.
Pangeran William dan Kate Middleton menimang bayinya yang baru lahir dan dielu-elukan masyarakat yang sengaja berkumpul menantikan pasangan itu keluar dari rumah sakit. Kebahagiaan hidup bayi Charlotte Elizabeth Diana di dalam kalangan Kerajaan Inggris, niscaya karena dia dipatutkan terlahirkan di istana Buckingham, karena dia adalah reinkarnasi Diana.
Maka sungguh secara naluri, tanpa disadari kedua orang tuanya, pemberian nama bayi itu sama dengan identitas ruhnya yaitu Lady Diana. Jadi pemberian nama Diana itu tak kebetulan, tapi sudah terinspirasikan supaya mudah bagi kami menjelaskan hukum reinkarnasi. Sungguh karunia Rahmat ataupun Pembalasan Tuhan itu berelevansi pada kebajikan atau perbuatan dosa yang amat relatif jenis dan kadarnya.
Apa gen iblis itu? Itu adalah gen jahat yang ada pada setiap manusia. Pada diri manusia selalu ada gen baik dan gen jahat, sebagaimana Tuhan menciptakan manusia pertama dan yang kedua adalah sepasang, laki-laki dan perempuan. Dan Tuhan menciptakan laki-laki dengan menyematkannya ruh malaikat dan ruh iblis kepada perempuan.Tuhan menciptakan manusia pertama adalah laki-laki sebagaimana Adam dan Adam diberikan ruh malaikat. Dan pasangannya, Hawa, ruhnya diambil dari golongan iblis. Adapun itu merupakan aplikasi Kemahaadilan Tuhan atas semua makhluk-Nya. Demikian anak-anak Adam dan Hawa mewarisi kedua gen, yaitu gen malaikat dan gen iblis.
Daripada menggadang-gadang temuan ‘gen tuhan’ pada diri manusia, padahal kami menyatakan itu tak dibenarkan menggunakan istilah ‘gen tuhan’, dan sebaiknya yang digunakan adalah gen baik atau gen malaikat. Karena di sisi yang berlawanan ada gen iblis dalam diri manusia. Siapa yang bisa menyangkalinya kalau sesungguhnya umat manusia itu tak ada yang tak berdosa. Itu karena manusia memiliki gen iblis. Dan umat manusia itu cenderung lebih memilih dosa daripada menjauhi dosa. Tapi banyak juga orang yang berhasil dengan prestasinya dan menyumbangkan ilmunya serta rezekinya menjadi kemaslahatan. Demikian itu gen baiknya menerobos mendominasi.
Adapun anggapan saintis bahwa terdapat ‘gen tuhan’ dalam tubuh manusia, kesimpulan itu disebabkan oleh adanya kepatuhan terhadap Tuhan secara umum di masyarakat dan kebutuhan rohani terhadap Tuhan. Tapi itu tak dapat menjawab Kebutuhan Tuhan terhadap manusia, ataupun sebaliknya kebutuhan manusia terhadap Tuhan. Itu semacam sinyalemen yang kontraproduktif dan nugatory. Menjadi kontraproduktif karena tak ada yang bisa diadaptasikan melalui pengertian itu. Bilamana ilmu ingin diproduktifkan niscaya melalui lingkaran ilmu itu sendiri. Sedangkan peluruhan ilmu bisa sampai kepada hal-hal yang nonsense, kalau itu ingin dipakai untuk membuktikan adanya ‘gen tuhan’ pada manusia.
Penamaan Tuhan dalam ilmu gen mau tak mau kesakralan Nama Tuhan terbawa-bawa, padahal kesamaan nama itu niscaya tak diberkati Tuhan sehingga penamaan Tuhan pada gen hanya akan menulahi dan menjadi hal-hal yang kontraproduktif.
Penamaan ‘gen tuhan’ tak bisa sampai kepada sesuatu hal yang dapat dikaitkan dengan produktivitas Ketuhanan dalam diri manusia. Dan itu pun dapat dinyatakan sebagai teori ilmiah nugatory, suatu hal yang bukan-bukan, maka sia-sia. Kalau ‘gen tuhan’ ada pada manusia, mengapa yang dominan pada manusia itu justru kecenderungan melakukan dosa? Untuk itu saja bisa diacukan sebagai suatu pertanyaan.
Bahwa perfeksi ilmu genetika harus melibatkan pengetahuan tentang hukum karma yang terkait sepenuhnya dengan hukum reinkarnasi dan hukum regulasi ruh. Bahwa dalam penjelasan kami sekarang ini terdapat suatu hal yang harus dipentingkan, yaitu perubahan habitat manusia terkait dengan hukum genetika dari sisi Tuhan. Bahwa dosa-dosa seorang ibu dan suaminya mengakibatkan mereka akan memperanakkan anak yang nakal dan bertabiat buruk. Dan orang tua yang budiman dan sejahtera mendapat anak yang juga baik dan gampang dididik. Kekualatan suatu bangsa terhadap Tuhan dapat mengubah habitat bangsa itu. Demikian alur hukum genetika dari sisi Tuhan yang senantiasa mempertimbangkan hukum karma dan hukum reinkarnasi.
Perfeksi ilmu astrofisika tak bertentangan dengan penggalian ilmu genetika. Dan perfeksi ilmu genetika sedang dibuka Tuhan lebih dalam jalurnya dengan menjelaskan lebih baik tentang dunia ruh, sambil mengemukakan kontroversi komunikasi ruh antara jin atau iblis dengan manusia. Dengan menguraikan hal yang sebenarnya terkait komunikasi yang murni dengan malaikat dan dengan Tuhan, maka itu dapat menjelaskan bagaimana menyikapi kebenaran yang sesungguhnya. Itu karena manipulasi atas kebenaran sudah meluruh ke ranah hukum. Padahal, semestinya lembaga hukum itu adalah garda pelindung kebenaran dan penghukum kriminalitas.
Seringkali orang menganggap autisme adalah sebuah penyakit, namun autisme merupakan gejala keterbatasan gangguan perkembangan. Penderita autisme memiliki kesulitan berkomunikasi dan memahami perkataan dan perasaan orang lain. Penderitanya memiliki masalah interaksi sosial.
Menurut kami, autisme itu bukan penyakit atau suatu kelainan, melainkan perambahan kodrat dari jin ataupun hewan ke manusia. Maukah manusia mengakui hal itu? Para ahli kejiwaan tak sependapat dengan pernyataan kami ini karena mereka lebih mengakui ilmu kejiwaan yang mereka miliki.
Para peneliti memperkirakan kombinasi gen dalam keluarganya menyebabkan subtype autisme. Dan penyebabnya adalah bahan kimia atau obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh ibu selama dalam kehamilan berperan dalam gejala autisme. Dan autisme ditengarai berkaitan dengan tingkat phenylketonuria, gangguan metabolisme yang disebabkan tidak adanya hormon tertentu atau karena virus rubella dan penyakit celiac dan tidak mampu menoleransi gluten dalam tepung.
Dunia pernah dikagetkan dengan kejadian berdarah yang menghabisi 26 orang yang tidak bersalah yang rata-rata adalah anak-anak di bawah usia 7 tahun. Kejadian ini terjadi di kota Connecticut Amerika Serikat. Setelah diselidiki ternyata pelakunya berumur 20 tahun dan diduga mengidap gangguan autisme.
Cerita horor ini melukiskan pengidap autisme bisa menjadi pembunuh sadis di luar kesadarannya. Ini berbeda dengan pembunuh yang kerasukan atau pembantaian massal oleh tokoh kejam yang tak berperi kemanusiaan. Adapun naluri jenis ruhnya yang sedang terbangkitkan kebinatangannya yang sedang menguasai penderita autisme tersebut, selayak kebuasan harimau yang sedang kelaparan. Peristiwa horor tersebut tak dinyana bisa dilakukan oleh penderita autisme. Tapi perhitungan karma terhadap pelakunya akan memastikan dia sedang menuju kodrat menjadi binatang buas. Dan itulah persilangan jalan penderita autisme. Ada yang sedang diperjalankan dari kodrat hewan ke kodrat manusia dan ada yang dari kodrat manusia ke kodrat hewan. Masa transisi kodrat itulah yang ditengarai sebagai autisme.
Penderita autisme mengalami masalah interaksi sosial dan kesulitan berkomunikasi dan mengalami sindrom imajinasi mengakibatkan gangguan mendidik anak oleh kedua orang tua yang memiliki anak autis. Peranan orang tua yang penuh kasih dan sabar sangat diperlukan untuk menenangkan anak-anak autis. Namun, adakalanya anak-anak autis sangat nakal dan susah diatur dan terkadang berbahaya sehingga sangat menyusahkan orang tuanya dan keluarganya.