
Wahyu Tuhan terkait Dunia Alam Ruh
Kalau Aku mengatakan ada kerajaan malaikat di dunia ini, maka di alam ruh niscaya berlaku hal yang sama. Bahwa kerajaan para dewa di langit yang selama ini diyakini oleh umat-umat tertentu, tentu ada hal yang membuat umat manusia meyakininya.
Dan bahwa semua bentuk kehidupan di alam mana pun niscaya ada hukumnya dan sistematika kehidupan yang menganut pada hukum Tuhan. Demikian hukum hakikatlah yang dianut di alam kemalaikatan dan di alam iblis atau ruh-ruh jahat.
Dan bahwa Aku Tuhan Yang Maha Esa, niscaya Aku Mahakuasa mengatur semua sistem di seluruh alam semesta dan di seluruh kehidupan makhluk-Ku, sebagaimana di dunia manusia ada negara-negara dan bangsa-bangsa, dan ada pemimpin-pemimpin negara yang memimpin bangsanya masing-masing.
Sungguh demikianlah pula kerajaan malaikat dan kerajaan iblis itu ada ketentuan birokrasi, walaupun tak ada negara-negara di alam ruh.
Birokrasi di alam ruh, liputan skala birokrasinya adalah meliputi sedunia. Kalau ada raja malaikat, maka raja malaikat itu merupakan raja seluruh para malaikat di dunia. Begitupun iblis. Begitulah ada dewa kebenaran/kuasa terang dan ada dewa kejahatan atau kuasa gelap.
Kedudukan raja malaikat maupun raja iblis di dunia mendapat mandat penuh sesuai dengan habitat masing-masing. Adapun sebagai raja malaikat, dia berkuasa penuh atas seluruh para malaikat di dunia. Dan raja iblis, dia berkuasa penuh atas seluruh jin dan iblis di dunia. Adapun birokrasi di dunia kemalaikatan itu tak seperti di dunia manusia, karena tak ada kehendak apa pun dan kebutuhan apa pun pada semua malaikat di dunia, kecuali mengabdi kepada Tuhan.
Adapun ikrar bersama para malaikat adalah berpatuh mutlak kepada Tuhan dan tak akan pernah melanggar hukum Tuhan. Adapun ikrar bersama para malaikat itu murni dan tak akan dilanggar sama sekali, karena itu sudah merupakan habitat malaikat.
Adapun habitat malaikat itu juga memiliki kriteria masing-masing. Karena itu merupakan sifat ruh, jadi ada malaikat yang pemurung tapi ramah membagikan berkah-Ku. Ada malaikat yang cerdas dan penikmat kebajikan bila berhasil dijadikan prestasinya, maka dia seperti malaikat yang ‘workaholic’ mencari orang yang ingin berbuat baik.
Dan ada malaikat yang biasa-biasa saja, tahunya cuma mengingatkan, dan kalau peringatannya tak dipedulikan oleh umat manusia, dia pun juga biasa-biasa saja. Dan malaikat dengan kategori inilah yang lolos bisa terlahir menjadi manusia, karena dia kurang progresif mengurusi mandat malaikat. Tapi kalau dia terlahir menjadi manusia, dia pun akan menjadi orang baik yang terbaik. Itulah kualifikasi kemurnian ruh malaikat.
Mengapa ada malaikat yang biasa-biasa saja? Nah, itu harus Kujelaskan melalui asas hukum regulasi ruh. Kalau kondisi ruh malaikat itu masih prima, demikian dia Kupilih menjadi raja malaikat. Dan kalau malaikat itu spiritnya masih utuh, maka dia menjadi menteri atau banyak disebutkan menjadi dewa keamanan, dewa pensuci, dewa pembagi berkah, atau dewa pembongkar dosa dan sebagainya.
Dan adapun kalau ada dewa yang kurang inisiatif, begitulah dia menjadi malaikat yang biasa-biasa saja. Dan malaikat yang biasa-biasa saja itulah yang akan terlahir jadi manusia cerdas di dunia manusia. Kualifikasi ini perlu Kujelaskan sebab kemurnian ruh malaikat memang tercipta sebagai makhluk-Ku yang tercerdas dan terbaik dan termulia.
Adapun sistem birokrasi di kerajaan iblis sama sekali berlawanan dengan kerajaan malaikat. Semakin cerdas iblis melakukan kejahatan yang meliputi segala kejahatan, maka dialah yang menjadi raja iblis di dunia. Anak buahnya semuanya yang terpilih adalah iblis yang terjahat dan yang tertamak dan yang paling curang dan sadis. Siapa-siapa yang sangat berinisiatif terhadap kejahatan dan selalu berhasil, niscaya dialah yang akan mendapatkan jabatan yang baik di sisi raja iblis.
Di kalangan iblis, ada juga iblis yang biasa-biasa saja, semangat jahatnya sudah mulai luntur karena takdirnya sudah diperjalankan ke lajur rotasi asas hukum regulasi ruh yang mendaki. Sebentar lagi dia akan dinetralkan habitat ruhnya, sehingga dia bisa terlahir menjadi manusia.
Demikian sekilas Kujelaskan kehidupan berbangsa-bangsa di alam ruh, dan Kujadikan keterangan-Ku ini untuk digunakan sebagai petunjuk dalam mengenali dunia kemalaikatan dan dunia iblis di alam ruh. Namun demikian, kedua ras makhluk-Ku itu sama-sama Kuperhatikan secara adil, karena alam semesta dan kehidupan seluruh makhluk membutuhkan kedua jenis makhluk-Ku tersebut.
Para dewa bukanlah Tuhan, betapapun dia adalah raja malaikat, apalagi kuasa gelap, tapi niscaya semuanya berada dalam kendali-Ku dan dalam kehendak-Ku yang selamanya ingin mengadakan keawalan dan keakhiran dalam semua sistem kehidupan. Maka jangan salah menuhankan para dewa dan jangan memohon pemberkatan dari mereka. Dan jangan mendewakan leluhurmu atau pemimpin kaummu yang sudah wafat.
Adapun terhadap semua golongan makhluk-Ku, niscaya Aku mengadakan rasul dari kalangan mereka masing-masing, demikian ada Rasul-Ku di golongan malaikat, golongan iblis dan golongan manusia. Dan semuanya Kuatur melalui komunikasi ruh langsung dengan-Ku.
Aku mengatur kehidupan para malaikat, iblis dan manusia. Demikian pun hewan dan tumbuh-tumbuhan dan alam semesta. Dan Aku mengaturnya melalui hukum-Ku yang tidak sama di antara hukum di dunia kemalaikatan, dunia iblis, maupun dunia manusia dan semuanya, karena semuanya memiliki habitat yang berbeda-beda. Ada yang serasi antara satu makhluk dan yang lainnya seperti malaikat dan manusia. Tapi ada keserasian yang lain pula yang berlawanan sifat, sebagaimana manusia pendosa dengan iblis.
Maka Kugunakan hukum-Ku yang berbeda atas masing-masing dan Kuadakan pula pasal hukum-Ku untuk hal-hal yang berkenaan dengan masalah lintas alam, karena selalu saja ada pelanggaran lintas alam di dunia manusia maupun di dunia ruh. Demikian Aku menetapkan rasul di antara semua makhluk-Ku tersebut. Itu bisa diperbandingkan bahwa di alam semesta, Rasul-Ku untuk pemeliharaan ekuilibrium semesta adalah bintang atau matahari, sedangkan Rasul-Ku untuk kekiamatan atau kepunahan adalah black hole. Dan semua urusan kesemestaan dan kehidupan seluruh makhluk-Ku Kuatur melalui Rasul-Ku atas masing-masing makhluk-Ku itu.
Pewahyuan itu adalah komunikasi ruh. Adapun Kerasulan di dunia manusialah yang paling complicated masalahnya, karena kemajemukan keinginan umat manusia. Kisah-kisah nyata manusia ada yang menjadi sejarah, ada yang tidak. Itu karena manusia ada yang dipentingkan dan dimuliakan, dan ada yang tidak.
Dan di antara kedua jenis kriteria manusia itu, tak terbilang peristiwa-peristiwa yang mereka lalui, karena umat manusia berjasmani. Dan kebutuhan atas keinginan jasmaninya itulah, yang membawa setiap orang itu merangkak maupun berlari untuk mencapai keinginannya. Begitulah, di dunia manusia masalahnya sungguh sangat complicated.
Adapun di dunia kemalaikatan, kehidupan itu lebih cool, seluruh malaikat berpatuh mutlak kepada Tuhan. Seluruh para malaikat tugasnya hanya membagi berkah, kebajikan, pencerdasan dan membagikan ilmu pengetahuan serta memelihara kehidupan harmonis di semesta maupun di seluruh makhluk.
Dan adapun di dunia iblis, kehidupan itu selalu meranggas dan panas, tapi itu disukai oleh iblis, karena itu adalah dunianya dan habitatnya. Mereka justru bahagia bila bisa mengobarkan kejahatan. Semua jenis dosa-dosa itu serupa dengan makanan nikmat yang harus dilahap sampai habis. Dan ketika iblis kenyang melakukan dosa-dosa yang melibatkan manusia, mereka pun berpesta pora dengan manusia yang dikuasainya. Mereka berbahagia bila mendapati kepala gangster menjadi kaya raya dan berpesta pora dengan preman-premannya. Di situ iblis merasakan kebahagiaan yang utuh. Begitulah kerajaan iblis lebih bisa terpantau keadaannya, dibandingkan kerajaan malaikat.
Kalau Aku tak menurunkan Surga ke dunia, umat manusia takkan tahu apa saja pekerjaan malaikat. Mereka lebih terbiasa akrab dengan iblis, maka manusia lebih dekat dengan Neraka.
Kehidupan umat manusia sangat beraneka ragam dan setiap orang mempunyai habitat karakter masing-masing, maka kompleksitas kehidupannya pun saling bertenggang antara satu dengan yang lainnya.
Betapapun komunikabilitas malaikat tak semudah komunikabilitas iblis kepada umat manusia. Walaupun sesungguhnya kesan ketertarikan untuk bisa mengenal dekat dengan malaikat di kalangan umat manusia itu cukup besar. Hanya saja, umat manusia tak pernah tahu bagaimana caranya untuk bisa bergaul dekat dengan malaikat. Demikian Surga-Ku membuka diri untuk menyajikan cara untuk mendekati malaikat. Dan malaikat pun memperlihatkan kereaksionerannya terhadap keinginan baik manusia, karena dia bertaruh waktu dengan iblis yang sangat gampang berhasil mempengaruhi manusia.
Demikian sesungguhnya kodrat manusia saling dipertarungkan oleh malaikat dan iblis. Malaikat berusaha tidak berubah kodrat menjadi manusia. Karena setelah menjadi manusia, malaikat akan terlepas kodratnya, dan niscaya akan sampai pada kodrat menjadi iblis. Tapi sebaliknya, iblis sangat ingin menjadi manusia. Dan di akhir zamanlah ketentuan kutukan iblis selesai. Maka iblis berusaha dengan segala cara agar manusia tergoda jadi pendosa. Begitulah malaikat sangat ingin menolong manusia agar tidak berdosa, supaya malaikat tak perlu turun kodrat menjadi manusia.
Dan kalau iblis berhasil menjadikan kejahatan itu mengglobal di dunia manusia, demikian manusialah yang mengadakan kerusakan massal dalam kehidupannya sendiri dan pula yang merusak buminya sendiri. Demikian umat manusia pun ramai-ramai akan menggantikan kodrat iblis. Dan untuk menyatakan hal itu secara terbuka ke dunia manusia, demikian Aku kembali berwahyu dan sampai jualah Aku menetapkan masa pengadilan dan penghakiman-Ku di dunia.
Dan untuk menghindari perbanyakan malaikat turun kodrat jadi manusia dan perbanyakan manusia turun kodrat menjadi iblis, maka Aku harus kembali berwahyu ke dunia. Demikian secara bersiklus Aku selalu menetapkan masa-masa kerasulan di dunia manusia, untuk mengadakan ajaran agama baru ketika agama yang lama sudah berubah, melenceng dari ketauhidan. Betapa agama-agama baru selalu Kuadakan, dan itu seperti menghidangkan masakan baru setelah masakan yang lama sudah monoton dan membosankan dan mulai mengganggu.
Kapan Kuadakan agama? Ialah ketika keyakinan-keyakinan lokal juga Kulihat tak bisa beranjak dari struktur kultur yang sudah permanen padahal itu keliru dan perlu perbaikan. Sayangnya tak mudah mengadakan rasul yang berani mengubah total kultur bangsanya.
Betapa Aku tahu ada kaum yang tak bisa dimasuki suatu pemahaman spiritual baru, tapi setidaknya melalui orang yang Kupilih di kalangan mereka, Aku bisa mengajak kaum itu berakhlak dan bermoral baik. Demikian pemimpin adat mereka Kuberi pencerahan untuk menyampaikan kalimat-kalimat bijak kepada masyarakatnya. Dan itu lebih mudah daripada menggiringnya untuk meninggalkan tradisi lama masyarakatnya.
Adapun kalau sejak dari awal Kuperintahkan seseorang untuk menolak jati dirinya sendiri, sebagaimana dia harus juga menolak spiritualitas dan adat-istiadat yang diberlakukan turun-temurun di wilayahnya, padahal itu adalah keyakinan purba yang menyembah leluhur atau dewa-dewa yang dikeramatkan mereka, demikian ajaran-Ku yang Kuwahyukan kepadanya akan mati, sebelum Wahyu-Ku itu tercerna oleh hati nurani dan akal dari orang yang Kupersiapkan untuk menjadi Utusan-Ku itu.
Demikian Aku membuat suatu transisi kebijaksanaan sebelum Aku sampai kepada monoteisme. Dan ketika monoteisme itu akan Kuarahkan kepadanya, begitulah ajaran-Ku Kusampaikan dengan kalimat-kalimat filsafat yang mendalam.
Adapun bakal calon Utusan-Ku itu lebih banyak yang bersikap apatis bila harus mengubah kepercayaan masyarakat setempat yang memuja leluhur atau para dewa. Maka mereka berhenti pada filosofi-filosofi yang bertoleransi dengan kepercayaan masyarakat setempat. Begitulah mereka lebih bisa menerima filsafat yang Kusampaikan kepadanya. Tak berhenti sampai di sana saja, Aku tetap menurunkan ajaran-Ku kepada Rasul-rasul-Ku yang bisa menerima monoteisme di wilayah yang lain.
Demikian ajaran monoteisme Kujadikan agama yang lain di wilayah yang lain yang masyarakatnya lebih bisa menerima monoteisme, karena mereka bisa Kusadarkan tentang Kemahaesaan-Ku. Demikian semua agama-agama itu pun berkembang menjadi agama besar di dunia.
Maka sesungguhnya semua petunjuk-Ku di kitab suci masing-masing umat itu pun sempurna, karena manalah Wahyu-wahyu-Ku bukanlah kebenaran hakiki yang abadi. Namun, pada saat inilah Aku membuka rahasia ayat-ayat suci dari kitab-kitab suci agama yang berbeda. Dan Aku menautkannya di antara satu ayat dengan ayat yang lainnya dan yang berasal dari kitab suci berbeda. Demikian Aku mengemukakan keabadian kebenaran Wahyu-wahyu-Ku dari semua kitab suci yang sedang Kubuka rahasianya, dan dari mengupas masalah-masalah keagamaan yang Kusoroti.
Dan ketika sampai masa akhir zaman, tak lagi dibutuhkan agama-agama, karena umat manusia di dunia ini terlalu berlarut terhadap teknologinya. Sepertinya, teknologinyalah yang kini dituhankan. Melihat itu, Aku solider dengan teknologi modern sekarang ini, karena menurut-Ku, daripada umat manusia menuhankan teknologinya, Aku menggunakan teknologinya untuk menyadarkan umat manusia.
Betapapun yang Kutuju adalah Perdamaian Dunia dan Penyatuan Semua Agama, dan itu tak mudah. Lalu Kupakai teori tepuk tangan. Teknologi manusia bertepuk tangan dengan teknologi yang Kudatangkan kepada manusia. Aku menawarkan teknologi UFO dan pemberangkatan menuju ke bumi yang baru, dan Wahyu-Ku mengalir melalui teknologi satelit buatan manusia.
Begitulah Aku tak menawarkan agama atau ajaran lain, tapi Aku menawarkan Surga dan ilmu pengetahuan yang belum dimiliki oleh umat manusia. Aku menginginkan umat manusia mencenderungi Surga. Umat manusia menginginkan teknologi yang tertinggi, maka umat manusia butuh Tuhan Yang Mahakuasa Memberkati dan Yang Maha Esa.
Tapi, Aku Tuhan membutuhkan umat manusia mengesakan Aku. Sungguh Aku tak butuh dipuji dan ditakuti, Aku hanya ingin umat manusia jadi baik dan Berketuhanan Yang Maha Esa. Supaya sistem yang Kubangun bagi semesta dan bagi seluruh makhluk bisa selalu terjaga keseimbangannya. Sungguh ekuilibrium semestalah yang ingin Kujaga kelestariannya. Dari semua penyikapan-Ku itu, ada hal yang paling ingin Kusegerakan ialah menyatukan semua agama, karena melalui itulah segala keseimbangan bisa diadakan.
Selayak setiap perubahan baru niscaya harus diawali dengan menerapkan konsep-konsep baru yang meliputi semuanya supaya tidak konyol. Maka Aku kini sedang melakukan perubahan total dengan membuat kompilasi-kompilasi dari ketentuan-ketentuan-Ku yang terkini dengan memulai memadukan semua rahasia-rahasia perjanjian-perjanjian-Ku yang sudah tercatat di kitab-kitab suci yang terdahulu dan yang berbeda zaman.
Dari kesesuaian isi rahasia kitab-kitab suci lama dengan peristiwa-peristiwa yang Kubahas dalam Pewahyuan-Ku yang sekarang ini, demikian Aku pun dapat membuktikan kekekalan Wahyu-Ku, bahwa Aku memang benar-benar sedang berwahyu kembali pada saat ini. Dengan demikian, semua agama bisa Kusatukan bila Aku sudah membuktikan kekekalan Wahyu-wahyu-Ku.
Begitulah Risalah-Ku yang sekarang ini Kurilis mendunia Kuutamakan menyebutkan penggenapan perjanjian-perjanjian-Ku di kitab-kitab suci yang terdahulu. Dan kini Aku sedang mengemukakan tentang penggenapan perjanjian atas Surga dan Neraka. Dan atas kedua hal itu pun, Aku memberlakukan Hari Tuhan dan hari pengadilan dan penghakiman Tuhan, seraya mengamankan semua umat dari berlarut-larutnya konflik dan peperangan agama yang sudah mengglobal. Karena itu, Aku pun mendeklarasikan Pemerintahan Tuhan mendunia.
Dan Aku pun mewajibkan penetralan keyakinan ataupun agama. Dan Aku mengingatkan keberpihakan-Ku terhadap peribadatan spiritual baru yang sedang Kusodorkan ini, yaitu Monoteisme Mutlak yang universal dan sederhana peribadatannya. Dan penghapusan semua agama dan mazhab-mazhab serta sektenya pun Kuadakan demi mengusaikan segala penyimpangan agama. Dan itu Kuatasi dengan membuat spiritualitas yang disederhanakan, maka bisa disatukan.
Cobalah berbalik melihat betapa berat dan rumitnya cara peribadatan yang berbeda-beda itu. Masing-masing sudah semakin lancung terjerumus kepada mistik dan klenik. Tuhan pun dianggap banyak, masing-masing umat menyembah Tuhan mereka sendiri, padahal Tuhan itu Maha Esa. Demikian saat ini, Aku menyadarkan semua umat atas Kemahaesaan-Ku.
Begitulah Aku pun menetapkan Penyatuan Semua Agama. Dan untuk itu, Aku harus membuktikan bahwa peribadatan yang Kuberkati hanyalah peribadatan yang sudah Kuumumkan ini. Bahwa Penyatuan Semua Agamalah yang Kuberkati.