Tags

, , ,

Wahyu Tuhan yang Menjelaskan bahwa Kitab Suci Surga adalah Kitab Kehidupan atau Ummul Kitab

Penggabungan makna harfiah rahasia ayat-ayat suci dari empat kitab suci agama terbesar dunia, menjadilah sebagai kitab suci baru yang disebutkan sebagai Ummul Kitab atau Induk Kitab. Dan pun disebut sebagai Kitab Kehidupan.

Dan betapa semua rahasia kitab-kitab suci yang sedang Kubukakan sekarang itu bila berhasil dituliskannya, terbukalah semua rahasia akhir zaman. Demikian itu sama dengan melibatkan semua kitab-kitab suci yang lama ke dalam Kitab Suci Surga.

Demikian yang Kumaksudkan mengapa di dalam kitab-kitab suci yang terdahulu senantiasa ada ayat-ayat rahasianya yang bertebaran di halaman-halaman kitab suci yang lama.

Adapun kalimat-kalimat yang janggal dan tak harmoni, itu sudah tertulis menjadi rahasia kitab-kitab suci yang lama. Rahasia ayat-ayat suci niscaya berupa kalimat-kalimat yang tak bisa ditafsirkan, karena setiap kata-katanya satu sama lain tidak beraturan dan tidak saling menyahuti, sebagaimana kalimat-kalimat yang lazim, bahwa setiap kata itu ada maksudnya.

Namun, rahasia ayat-ayat suci, kalimat yang satu dengan yang lainnya seperti tak terhubungkan sama sekali. Maka membingungkan bagi yang membacanya.  Tapi umat yang beriman kepada Kitab Suci-Ku tetap beriman kala tidak mengerti makna yang sebenarnya dari ayat-ayat yang terahasia tersebut.

Dan kala Aku membuka rahasia ayat-ayat suci itu sekarang, itu pun karena memang sudah waktunya dibuka. Demikian cara-Ku mengikatkan kitab-kitab suci yang lama dengan kitab suci yang terbaharu sekarang ini, demi mengemukakan kesatuan seluruh kitab-kitab suci yang ada di dunia, sekaligus untuk mengemukakan kekekalan Wahyu-wahyu-Ku.

Adapun bila sekarang ini tetap masih terdapat unsur-unsur ayat-ayat suci terahasia yang terbaru, itu pun karena kitab suci yang terbaru yang terikat dengan kitab-kitab suci yang lama itu pun kelak ada saatnya Aku akan mengaitkan kitab suci yang termutakhir di Bumi ini Kusambungkan lagi dengan kitab suci yang belum ada.

Tapi itu kelak di kemudian hari, bila masyarakat yang beriman kepada Kitab Suci-Ku yang termutakhir sekarang ini juga sudah berubah lagi  karena satu dan lain sebab, sehingga generasi di kemudian hari pun kembali menyimpangkan agama yang sekarang sedang ingin Kupadukan jadi satu. Dan semuanya merujuk pada ajaran yang satu, yang sekarang sedang Kuadakan ini.

Demikian di kitab suci yang termutakhir sekarang ini tetap mengandung ayat-ayat rahasia. Dan bayangkanlah itu sebagai tali penyambung kepada kitab suci yang lebih terbaharukan lagi. Dan itu niscaya akan Kuadakan di bumi yang baru kelak.

Dari penjabaran-Ku ini, kiranya umat manusia bisa melihat bahwa sesungguhnya kitab-kitab suci yang ada di belahan Bumi di sini dan kitab-kitab suci yang berada di belahan bumi yang lainnya, niscaya Kupelihara kemurnian isinya selalu melalui cara dan sistematika yang sama dengan apa-apa yang sedang terkemukakan sekarang ini.

Betapapun dalam jangka waktu yang tertentu, pewahyuan selalu Kuturunkan untuk mengadakan pembaharuan kitab suci lagi, setelah ajaran yang lama sudah menyimpang.

Umat manusia yang beriman sekalipun bila mendambakan kekuasaan sehingga tak peduli dengan hukum, maka apa pun yang dia lakukan berdasarkan desperately want yang bisa mengalahkan keberimanannya, sehingga ayat-ayat suci-Ku terpakai dan disalahgunakan.

Kalau hal semacam itu sering digunakan untuk mendapatkan pengesahan dari umat dan masyarakat dan negara, demikian kebiasaan menggunakan ayat-ayat suci untuk hal-hal yang manipulatif akan lazim digunakan.

Kalau sudah seperti itu, ayat-ayat suci-Ku kehilangan kesakralan, maka jadilah ayat-ayat suci-Ku dipermainkan oleh jin dan iblis. Tapi itu sudah merupakan asas perjanjian-Ku kepada iblis. Bahwa mereka boleh mengambil alih ayat-ayat suci-Ku untuk digunakan oleh jin dan iblis dalam menggoda umat manusia supaya sesat. Adapun hal itu janganlah dibingungkan atau ditafsirkan dengan penafsiran yang lain yang engkau sendiri tak memahaminya.

Bahwa dalil-dalil hukum di kehidupan alam ruh, khususnya di dunia jin dan iblis, itu sangat berlawanan dengan dalil-dalil hukum untuk manusia. Apalagi dengan dalil-dalil hukum untuk dunia kemalaikatan.

Adapun asas hukum melarang umat manusia bergaul dekat dengan jin dan iblis, sementara bagi makhluk jin dan iblis ada dalil hukum yang menyebutkan, godalah umat manusia agar kamu bisa menjadi manusia. Dalil ini merupakan dalil yang menjanjikan kemuliaan kepada makhluk jin dan iblis.

Sedangkan kepada manusia dalil yang senafas dengan itu adalah yang menyebutkan jauhilah iblis dan jangan pernah tergoda dengan jin yang munafik, supaya kamu tetap mulia berkodrat manusia, dan supaya kamu suci, dan kau mendapatkan Surga.

Sedangkan bagi kalangan malaikat, ada perjanjian yang menyebutkan kau akan menjadi manusia kalau kau kurang taat kepada-Ku. Dan kalau kau jadi manusia, maka itulah kehidupan yang akan berakhir di dunia iblis. Bahwa malaikat ketika terlepas kodratnya menjadi manusia, maka kodratnya bergulir ke arah yang semakin buruk sehingga sampai kepada kodrat iblis.

Maka sesungguhnya setiap makhluk Kuatur hukumnya, sesuai dengan habitatnya masing-masing. Sedangkan sistematika hukumnya tetap dalam perotasian yang sama arahnya, sesuai dengan arah asas hukum regulasi ruh bagi semua makhluk.

Adapun kitab-kitab suci Kuadakan pada zaman-zaman tertentu, niscaya berguna bagi umat manusia saja. Karena kitab-kitab suci yang Kuturunkan ke dunia manusia itu tak mengatur asas hukum kemalaikatan dan asas hukum kehidupan jin dan asas hukum di dunia iblis.

Sesungguhnya asas hukum atas para makhluk-Ku itu bertingkat-tingkat. Dan di dalam suatu tahapan tingkatan ada hal yang memungkinkan hukum di dunia manusia bisa melibatkan hukum di dunia jin dan bisa juga melibatkan hukum di dunia iblis.

Demikian dosa mistik klenik atau ilmu hitam yang menggunakan kekuatan gaib hitam jin untuk membantu manusia yang menginginkan kekuasaan melalui bantuan sihir, maka itulah pelanggaran hukum di dunia manusia sekaligus di dunia jin.

Kalau itu dimungkinkan akan merubah kodrat manusia maupun jin, dan adalah tidak adil bila dunia kemalaikatan pun ada hal yang membuat makhluk malaikat tersalah karena manusia. Yaitu ketika umat manusia mendewa-dewakan seorang malaikat yang dikenal di dunia manusia, sebagaimana Roh Kudus atau Malaikat Pembawa Wahyu-Ku, siapa pun namanya.

Kalau dia bertugas dan berkewenangan dalam menurunkan Wahyu-Ku kepada umat manusia, maka dia sangat mungkin dikultuskan. Dan itulah kesalahan malaikat yang tak bisa mengamankan dirinya dari pengkultusan.

Sementara manusia yang mengkultuskannya pun  akan sampai kepada penyimpangan agama. Dan apabila sudah terjadi penyimpangan agama, maka lebih lanjut umat manusia gampang tergoda oleh jin maupun iblis yang semakin membawanya kepada kesesatan.

Tetapi penyesatan jin maupun iblis kepada manusia tak lain dimaksudkan agar merekalah yang menggantikan kodrat manusia. Demikianlah pertarungan kodrat itu terjadi di dunia manusia. Malaikat bertarung dengan iblis agar malaikat tidak turun kodrat menjadi manusia. Manusia bisa selamat tak menjadi iblis kalau tetap mempertahankan kemurnian keyakinannya. Demikian mengapa iblis selalu mengupayakan dengan segala cara untuk menyesatkan manusia, karena dialah yang ingin berubah kodrat menjadi manusia.

Dan cobalah melihat itu semua untuk menjadi kajian tentang Kemahaadilan-Ku atas semua makhluk-Ku di alam semesta ini. Betapa asas hukum yang sama juga diterapkan untuk mempergurlirkan hukum reinkarnasi dan hukum regulasi ruh di semesta.

Karakter dan habitat masing-masing benda semesta juga menggambarkan dunia kemalaikatan, manusia dan iblis, sebagaimana malaikat itu juga merupakan ruh bintang maupun matahari. Sedangkan ruh bumi lebih nyaman bersama manusia yang mendiami bumi. Dan ruh kiamat itu pun sesuai dengan habitatnya dengan black hole.

Siapa-siapa yang bisa melihat itu sebagai asas hukum keilahian di semesta maupun di kehidupan seluruh makhluk-Ku dan ciptaan-Ku, maka merekalah yang bisa melihat kebijaksanaan-Ku atas semua kehidupan.

Adapun semua kehidupan makhluk-Ku itu sesungguhnya tercipta dengan pengadaan ruh yang spesifik bagi masing-masing habitat. Namun, pada dasarnya makhluk itu tercipta dengan zat karbon, nitrogen, oksigen dan elemen yang merupakan komponen utama suatu fisik.

Betapapun suatu materi di alam semesta tercipta ketika ada bintang meledak dan semua debu bintang itu tersebar ke seluruh semesta, menggumpal bersama menjadi bebatuan lalu membentuk calon planet.

Adapun misteri besar dari penciptaan, bagaimana debu bintang menjadi hidup, itu karena debu pun memiliki ruhnya. Seluruh kehidupan itu saling berkaitan. Di dalam keabadian, di sana pun terdapat kehidupan yang tidak abadi. Hidup itu tidak linear, tidak merupakan garis lurus. Keterlahiran, kehidupan dan kematian.

Bagaimana dengan kepunahan massal, apakah kematian massal itu suatu keakhiran massal? Lalu dari mana datangnya benih dan muncul dari tanah dan kemudian tumbuh sebagai tanaman yang akan membesar dan berbuah, dan kemudian usai masa suburnya dan kemudian kering dan mati?

Dan di dalam kekekalan semesta itu merupakan kekekalan kehidupan. Dan Aku sudah berterus terang menyatakan Wujud-Ku Yang Bulat dan Berotasi. Dan itulah yang mengadakan keterciptaan kekekalan energi. Dan energi itulah yang dibutuhkan agar kehidupan tercipta.

Ada beberapa sumber energi, antara lain petir, meteor yang melesat, letusan gunung berapi, ombak besar yang mengaduk lautan. Namun, pusaran rotasi-Kulah yang mewujudkan pusaran-pusaran di dalam semesta. Dan itulah sumber energi semesta.

Semua zat di alam semesta dapat diperbandingkan kefungsiannya antara satu dengan yang lainnya, karena kemudian reaksi dan persenyawaan di antara satu dengan yang lainnya itulah yang mewujudkan satu pembentukan yang memulai satu kehidupan.

Api yang membakar sesuatu yang pernah hidup dan mengering, seperti bintang yang meluapkan api dan meledak, dan memancarkan bagian yang penting yaitu debu kosmik, yang memungkinkan adanya kehidupan lagi. Dan semburan debu hitam yang hangus itu adalah karbon.

Manusia dan binatang yang berjasad mengandung karbon. Mulai dari tulang, otot sampai neuroreseptor, demikian karbon sangat penting untuk kehidupan. Karbon bisa terhubung dengan elemen lain, dengan cara yang hampir tak terbatas untuk menghasilkan semua molekul berbeda yang dibutuhkan untuk penciptaan sel hidup. Keserbagunaan karbon memungkinkan pembentukan molekul ajaib di dalam setiap sel hidup DNA.

DNA adalah molekul paling kompleks di dunia, milyaran atom karbon menyatu untuk membantu menahan DNA. DNA mengandung manual kehidupan, dan itu pusat dari hampir semua sel hidup yang pernah ada. Dan itu semua tak bisa dibuat tanpa karbon.

Karbon dihasilkan oleh materi yang pernah hidup melalui kemusnahan oleh api. Ketika Bumi ini kiamat, meledaklah gunung-gunung berapi dan memusnahkan Bumi ini. Tapi karbon dari debu benda kosmik yang meledak dan kiamat, itulah yang akan mewujudkan kehidupan kosmik lagi. Dan bisakah dilihat siklus kematian itu berarti juga merupakan teradakannya siklus kehidupan kembali?

Kitab Suci Surga yang sedang dituliskan ini sudah Kusebutkan itulah yang dimaksud dengan Ummul Kitab dan juga yang dimaksud dengan Kitab Kehidupan. Dan sesuai dengan namanya sebagai Kitab Suci Surga, maka semua orang di dunia akan membaca Kitab Suci Surga itu, yang juga bisa disebutkan sebagai Kitab Suci Eden.

Eden adalah Surga, yang bisa menerbitkan Pewahyuan-Ku yang akan membuka rahasia kehidupan dan rahasia semesta. Dan penjelasan itu terkait dengan rahasia ayat-ayat suci yang sedang Kubuka sekarang ini. Dan di zaman modern ini berlaku kerahasiaan ayat-ayat suci, supaya terbaca oleh publik bahwa ilmu pengetahuan modern sekarang ini sesungguhnya hanyalah kelanjutan dari ilmu yang pernah Kuturunkan di zaman sebelumnya.

Umat manusia tak mungkin bisa sampai pengetahuannya sebelum ada teori-teori yang ditemukan oleh para saintis maupun para filosof di zaman dahulu kala. Sementara pewahyuan, filsafat dan ilmu pengetahuan itu terbentuk melalui ketentuan-Ku menurunkan pewahyuan, filsafat dan ilmu pengetahuan pada setiap zaman.

Mengapa ada orang-orang yang terbelakang pada suatu kaum atau suku yang hidup di wilayah gersang, dan sebagian besar dari mereka adalah budak. Dan itu berbeda takdir dengan penduduk yang cerdas dan berilmu tinggi, dan berperadaban tinggi dan makmur serta sejahtera. Itu karena ada pengelompokan pentakdiran antara takdir yang mengenaskan dan takdir yang memuliakan.

Ras orang-orang Barat yang cerdas dan sejahtera dan mulia itu jangan dikira akan selalu terlahir di kalangan orang-orang yang dimuliakan. Adapun kalau di antara mereka ada yang kejam, zalim dan pendosa, dan ketika meninggal, dosa-dosanya itu diperhitungkan dia terlahir di gubuk dan di wilayah yang gersang. Ketika dia tumbuh, demikian dia tumbuh menjadi salah satu budak di negara tersebut. Begitulah dia terlahir di wilayah yang kekurangan berkah.

Sebaliknya, di negara yang gersang dan di negara kulit hitam, bila di sana ada orang yang berjasa bagi bangsa dan negaranya, dan perilaku dan budi bahasanya menauladankan kemuliaan jiwa, maka dia akan terlahir kembali di negara yang makmur dan terlahir oleh orang tua yang status sosialnya mulia. Demikian orang itu bertakdir mulia dan terlahir di negara yang penuh berkah.

Maka sesungguhnya pentakdiran baik atas semua orang, itu semata-mata terpulang pada amal pahala kebajikannya. Dan pentakdiran buruk atas semua orang, itu pun terpulang kepada dosa-dosanya dan kemudaratan dosa-dosanya.

Demikian di Bumi ini ada wilayah padang gurun dan ada wilayah gersang. Dan ada wilayah yang subur dan banyak sungai-sungainya dan sumber mata airnya.

Air dibutuhkan oleh segala kehidupan. Betapa banyak air yang ada di Bumi, betapa pentingnya air itu bagi kehidupan. H₂O adalah keajaiban, karena sumber kehidupan adalah air. Manusia takkan bisa hidup tanpa air. Begitulah Bumi adalah tempat kehidupan yang sangat spesial dengan semua air yang ada di bumi.

Sayangnya, ketika bumi itu mengalami kerusakan akibat perbuatan umat manusia sendiri, sesungguhnya itulah yang mendasari Aku harus menurunkan Pewahyuan-Ku kembali bersama segala mukjizatnya.

Dan ketika Kitab Suci Surga tentunya Kuadakan dengan segala mukjizatnya. Dan beginilah cara-Ku memperkenalkan salah satu mukjizat Pewahyuan-Ku. Dan juga akan segera akan Kupersaksikan betapa mukjizat Surga itu meliputi seluruh dunia.

Dan untuk memberlakukan suatu mukjizat-Ku, niscaya itu pun melalui suatu konsekuensi yang teradakan sebelumnya. Sebagaimana sudah Kujelaskan bahwa penolakan dan pemblokiran Pewahyuan-Ku di Indonesia itulah yang menjadikan Aku meretas satelit komunikasi dan informasi dunia. Maka bila dunia merasa terganggu oleh peretasan-Ku ini, maka salahkanlah yang memblokir Pewahyuan-Ku.

Adapun keterangan-Ku ini juga sudah menyebutkan bahwa seluruh mukjizat yang Kuadakan untuk Surga Eden maupun Surga di Yerusalem niscaya baru bisa diberlakukan bilamana sudah ada konsekuensi yang mengharuskan Aku mempersaksikan mukjizat-Ku. Demikian asas hukum mukjizat keilahian yang tak mungkin diberlakukan tanpa ada hubungannya dengan penyelamatan-Ku melalui Surga, dan tanpa berhubungan dengan kondisi yang mendesak.

Dan itu terkait langsung dengan konsekuensi yang harus Kutampilkan demi mengurai persoalan dan demi mengadakan pembalikan. Bagaimana pun kondisi yang harus Kuatasi melalui pemberlaksanaan mukjizat-Ku, niscaya itu merupakan kondisi prakiamat.

Sedangkan dalam menguraikan segala permasalahan berat yang melanda Bumi yang sedang kiamat, tak mungkin tidak disertai dengan penurunan Wahyu-Ku dan penciptaan kitab suci baru.

Dan adapun bila Aku mengadakan lagi kerasulan dan penyampaian Pewahyuan-Ku yang baru ke dunia manusia, sudah Kuperhitungkan niscaya Pewahyuan-Ku yang terbaru akan ditolak. Namun, selagi masih ada masa untuk menenangkan umat yang menolak Pewahyuan-Ku dan Rasul-Ku, maka Kucoba terlebih dulu memberi peringatan dan mencoba meluruskan penyimpangan agama. Mengingatkan kembali kepada kemurnian ajaran-Ku.

Akan tetapi, sudah Kubayangkan penyimpangan-penyimpangan agama-agama itu sudah tak bisa diluruskan kembali, kala Bumi sudah mau kiamat. Karena banyaknya kerancuan keyakinan dan pendapat sehingga mengakibatkan banyaknya konflik agama, dan itu membuat penyebaran Wahyu-wahyu-Ku terabaikan atau tak sempat mendapatkan perhatian apa pun.

Dalam menyadari hal tersebut, begitulah Aku menurunkan Surga-Ku dan Kerajaan-Ku, demi menghentak semua umat untuk mau menaruh perhatian dan mau mensakralkan Wahyu-wahyu-Ku yang sedang Kuturunkan. Adapun penghentakan tersebut niscaya sudah Kurancang bisa memuaikan kefanatikan umat beragama terhadap kitab sucinya masing-masing. Maka Kusisipkan rahasia akhir zaman di semua kitab-kitab suci yang terdahulu.

Supaya ketika Aku ingin mengalihkan perhatian semua umat beragama kepada Pewahyuan-Ku yang termutakhir sekarang ini yang ternyata tak berhasil, demikian Aku menghentak lagi semua umat beragama dengan menyatakan Penghapusan Semua Agama.

Adapun kalau tak seperti itu hentakan-Ku, tak ada seorang pun yang mau menengok Utusan-Ku yang susah payah menyampaikan Wahyu-Ku ke masyarakatnya. Selayak itulah yang sudah terjadi. Betapa pelurusan agama dari penyimpangannya tak mungkin diadakan karena permusuhan agama itu berakar pada perbedaan mazhab dan sekte agama.

Tak ada satu pihak pun yang mau mengalah karena semuanya fanatik merasa pilihan keyakinannyalah yang terbenar di antara semuanya. Jangankan pelurusan keyakinan itu bisa diadakan, menurunkan tingkat kefanatikannya terhadap mazhab agamanya saja tidaklah dimungkinkan. Demikian fatwa Penghapusan Semua Agama lebih bisa cepat membuat semua orang berpaling kepada Pewahyuan-Ku.

Cuplikan Wahyu Tuhan ini diambil dari serial “Wahyu-wahyu Tuhan untuk Dunia” yang sudah dituliskan sebelum perilisan buku “Teologi untuk Pancasila” dan buku “Teori Segalanya dari Tuhan”.