Tags
alam semesta, astrofisika, autisme, biologi molekular, DNA, elektromagnetik, gen iblis, gen malaikat, gen tuhan, genetika, genome, hubble, indigo, karma, kerasukan, kimia, lady diana, makrokosmos, mengenal Tuhan, mikrokosmos, penciptaan adam dan hawa, pensucian, reinkarnasi, sinar gamma, spektrum, wahyu tuhan
Mengenali Tuhan melalui pembagian Ruh-Nya kepada seluruh ciptaan-Nya adalah suatu hal yang sesungguhnya tidak baru. Semua orang juga tahu bahwa ruh itu pemberian Tuhan. Bahwa Ruh Tuhan itu mengglobal dan ada kebakuan sistem pembagian aliran Ruh-Nya dari keliputan ruh pada Kemahaglobalan Diri-Nya, mungkin itulah yang baru.
Seluruh keliputan Kemahaglobalan Diri-Nya yang Maha Bulat, mulai dari seluruh permukaan bagian luar Kemahaglobalan-Nya adalah basis ruh yang terkait sepenuhnya dengan koordinat pusat ruh yang berada di tengah-tengah Kemahaglobalan-Nya. Dari titik pusat koordinat Ruh Tuhan itu memancar ke seluruh penjuru memenuhi ruang Kemahaglobalan Tuhan.
Selayak jari-jari pada suatu penampang bulatan, demikian keterhubungan jalur ruh berdasarkan basis ruh dari seluruh permukaan Kemahaglobalan Tuhan ke titik pusat koordinat basis ruh yang terletak di tengah-tengah Kemahaglobalan Tuhan. Gambaran penampang aliran ruh yang diberitahukan Tuhan kepada kami sesungguhnya tak bisa ditransparansikan karena semua itu adalah penampang yang gaib, tak bisa terlihat. Namun Tuhan telah memberitahukan sistem alur Ruh-Nya. Kalau bukan karena Dia yang menjelaskan, niscaya makhluk-Nya tak ada yang tahu.
Demikian penampang jalur aliran Ruh Tuhan yang memberi kehidupan atas semua ciptaan-Nya di seluruh alam semesta dan semua kehidupan yang ada di dalamnya. Bahwa sesungguhnya seluruh yang ada di dalam keliputan Kemahaglobalan-Nya, dari Tuhan-lah pemberian ruh yang memulai hidup dan kehidupan. Di dalam Diri Tuhan tidak ada ruang yang hampa dari ruh, karena semua hal yang terlihat maupun yang tak terlihat niscaya ada ruhnya. Seandainya kerikil dan pasir itu bisa berbicara, maka kita pun tahu bahwa benda-benda itu pun ada ruhnya.
Bahwa ion dalam semesta mewakili ruh dari suatu yang terkecil dan yang tak terlihat. Bahwa semua gerakan dalam semesta, seperti halnya gerakan karena gravitasi, rotasi, evolusi alam, hembusan angin, gerakan awan, hujan, gempa, erupsi gunung, pergerakan lempeng bumi dan lain-lain, adalah karena adanya ruh pada masing-masing unsur alam.
Bahwa setiap ada energi yang berbeda-beda akan menghasilkan spektrum. Dan adanya energi karena ada ruhnya. Selayak penjelasan kami ini hendaknya dikonsolidasikan melalui kilasan ilmu fisika yang dinamakan spektrum.
Bahwa spektrum cahaya terlihat atau spektrum tampak adalah bagian dari spektrum elektromagnet yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Di alam semesta, rentetan spektrum warna kontinyu diperoleh apabila cahaya diuraikan ke dalam komponen-komponennya.
Dan bahwa dalam fisika, keseluruhan spektrum elektromagnetik mulai dari sinar gamma (frekuensi tertinggi) hingga gelombang radio (frekuensi terendah) merupakan energi yang merambat.
Dan bahwa spektrum kilat dihasilkan oleh tumbukan antara ion bermuatan negatif dan ion bermuatan positif yang melepas energi besar.
Dan bahwa dalam spektrum kimia dari persenyawaan elektron bermuatan negatif dan proton bermuatan positif menyebabkan terjadinya perubahan sifat.
Dan bahwa spektrum molekul memperlihatkan transisi antara tingkat energi elektromagnetik, rotasi, dan vibrasi molekul.
Dan bahwa spektrum putaran pada level gelombang mikro dihasilkan oleh perubahan keadaan putaran elektron dalam molekul yang berbeda kutub.
Adapun semua reaksi kimiawi menghasilkan perubahan level energi, baik energi panas (eksoterm) maupun energi dingin (endoterm), hal itu tertera sebagai reaksi ruh yang mempersenyawakan unsur-unsur.
Demikian konsideran dari semua hal yang dikandung di dalam keliputan Kemahaglobalan Tuhan diberikan ruh oleh Tuhan, dan ruh itu adalah Ruh Tuhan. Namun, Penjelasan Tuhan lebih jauh tentang titik-titik koordinat Ruh-Nya dan bagan alur pembagian Ruh-Nya ke seluruh benda-benda semesta dan makhluk-Nya dan kepada semua elemen alam semesta adalah ilmu pengetahuan yang baru diturunkan Tuhan, agar umat manusia menyadari bahwa segala kehidupan itu tergantung secara mutlak kepada Tuhan.
Semua makhluk yang hidup dengan dinamikanya dan mekanisme kehidupan benda-benda semesta dan segala yang ada di dalamnya, terliputkan dalam Kemahawaskitaan Tuhan. Di sini kami ingin mengedepankan Kemahawaskitaan Tuhan yang sempurna, terkait dengan Kemahawaskitaan Tuhan yang menurunkan kepada manusia ilmu biologi molekular yang di dalamnya ada pengetahuan tentang DNA yang maha luas bentangannya. Adapun dalam bentangan ilmu itu terliputkan peranan nukleus (inti sel) yang seperti otak dalam sel manusia.
Nukleus adalah pusat kendali yang ada di dalam semua sel-sel. Sebuah nukleus bertanggung jawab untuk menentukan dan mengendalikan apa yang tampak sebagaimana sebuah sel dan apa yang harus dilakukannya.
Dari titik ini kita melambung ke titik yang lain, yaitu ilmu astrofisika untuk mengenali Tuhan. Ketika manusia sampai kepada teknologi angkasa luar karena ingin mengarungi alam semesta, tak terkecuali para saintis astrofisika sesungguhnya dapat menemukan Tuhan melalui ilmunya, sebagaimana manusia kini sudah menemukan peralatan teleskop Hubble yang berhasil mengidentifikasi benda-benda semesta, dan spectrograph Hermes yang berteknologi canggih yang diharapkan dapat membantu astronom mengungkapkan asal-usul galaksi Bima Sakti. Ironisnya kemudian, umat manusia seakan tak memerlukan Tuhan lagi karena telah memiliki teknologi canggih.
Adapun Kemahakuasaan dan Kemahaesaan Tuhan tak bisa diuraikan ke dalam teknologi yang hanya berorientasi pada fakta-fakta empiris yang terhitung dan dapat diteorikan dan terumuskan. Demikian saintis lebih memilih kesadaran logikanya daripada naluri spiritualnya. Namun, Tuhan kini menampilkan Firman-Nya selaras dengan logika semesta, demi membakukan ilmu pengetahuan baru dari Tuhan. Hal itu ditujukan untuk menyadarkan para ahli sains untuk memuliakan Tuhan.
Ilmu pengetahuan menjadi sangat berharga untuk mengetahui Rahasia Tuhan, maka sesungguhnya kenalilah Tuhan melalui pendalaman yang meliputi hal-hal yang terkecil dari kehidupan hingga yang termaha di alam semesta. Jangan sebaliknya, memberlarutkan kekaguman terhadap kecanggihan teknologi sehingga menafikan peranan Tuhan.
Mengenali Tuhan melalui ilmu biologi molekular dan ilmu astrofisika dapat menyingkap Eksistensi Tuhan seutuhnya, bilamana umat manusia ingin mengetahui di mana Tuhan dan bagaimana Wujud Tuhan. Dan adapun bilamana ilmu biologi molekular dan DNA (mikrokosmos) tertuju untuk menembus ilmu astrofisika (makrokosmos), maka pengamatan ilmu pengetahuan akan sampai kepada pengetahuan tentang Tuhan Yang Maha Memiliki Ruh, dan akan sampai kepada pengetahuan Wujud Tuhan yang Bulat dan Maha Global. Dari keliputan itulah semua ilmu bisa ditembus dan akan menjadi ilmu yang paripurna dan bisa disebut TEORI SEGALANYA.