judul puisi1

[English Version]

Sedih itu uang
Seperti biaya yang harus dikeluarkan
Uang di mana-mana berakhir menjadi kesedihan
Tak menjadi kesedihan uang yang dihamburkan
Kalau pun menjadi kebahagiaan di sana ada saja dosa yang menyertainya

Ketika kesedihan dan kebahagiaan memerlukan uang
Ada kehalalan yang menjadikan kesedihan dan kebahagiaan itu berharga

Banyak kesedihan di dunia ini
Tak layak mengharapkan uang tanpa mau letih dan sedih
Uang halal tak layak lagi dipersaingkan dengan uang haram
Padahal mencari uang haram pun letih dan sedih

Seandainya dunia memudahkan uang halal
Bagaimana mungkin uang haram bisa dilupakan?
Kalau dunia memudahkan uang haram
Bagaimana mungkin uang halal mudah didapat?

Banyak uang yang terhamburkan
Baik uang halal maupun uang haram

Kalau manusia ingin bersuci tapi yang dijumpainya adalah musibah
Kalau musibah mendamprat orang suci
Apa jadinya, orang suci, uang suci dan halal?
Kenapa nasib seperti itu?
Halal dan haram sudah bercampur aduk
Seperti kesucian dan pengayoman sudah tak layak lagi di tanah suci

Langit menilai uang tak ada apa-apanya
Uang tak bisa dibelanjakan di langit

Patah hati tak membutuhkan uang, tapi air mata
Nun, cinta di dunia pun butuh uang
Makan pizza berdua butuh uang
Cinta tak melulu untuk makan pizza
Seperti malaikat yang tak butuh pizza

Ternyata cinta itu tak melulu hanya untuk berdua
Karena ada malaikat butuh cinta dan air mata harunya

Kalau tak melihat cinta itu sebening langit
Uang berhamburan tak ada gunanya untuk cinta

Sedih itu uang
Cinta itu uang
Kebahagiaan itu uang
Uang untuk segala-galanya