[English Version]

Dear Viewer,

Sekilas pandangan masa depan yang takkan lama lagi akan terjadi, sudah dibuatkan lagu oleh Paduka Ruhul Kudus. Menurutnya, suatu takdir Indonesia sudah tertulis, jadi revolusi penggulingan kekuasaan niscaya itu pasti terjadi dan berhasil. Betapa Tuhan-lah yang sesungguhnya memberkati kepemimpinan Jokowi dan Ahok. Dan karenanya Tuhan menitahkan kami untuk membuat lagu Peringatan dari-Nya. Dan inilah lagu yang melukiskan keadaan itu nanti, berjudul Angin Meniup Tanah Gersang.

Betapa tanah air kita akan sangat gersang dan udara menjadi sangat terik tak tertahankan, sehingga kita kekurangan air bersih. Dan tanaman pangan pun menderita sehingga mengakibatkan gagal panen. Betapapun hal itu juga ditambah dengan serangan hama yang menyerbu ladang-ladang dan sawah. Walaupun gejala itu sudah lama dirasakan, tapi musim kering yang akan datang luar biasa menyengsarakan dan serangan hama pun sangat luar biasa.

Adapun kondisi itu nanti memunculkan berbagai dampak buruk yang merupakan efek domino dari penggulingan kekuasaan yang dimurkai Tuhan. Demikian kita semua akan mengalami ketegangan dan kepanikan. Betapa kondisi itu ditambah lagi dengan banyaknya huru-hara dan amuk massa yang menjelaskan tak adanya kepercayaan kepada pemerintah lagi. Dan kondisi itu nanti hanya akan kita sangat sesali dengan penyesalan tanpa ujung, karena Indonesia akan mengalami kegoncangan yang tak bisa dilupakan setelah penggulingan kekuasaan itu terjadi. Betapa itu merupakan tanda Murka Tuhan atas upaya makar kepada Jokowi yang diberkati Tuhan.

Betapapun Jokowi sudah dinyatakan Tuhan sebagai reinkarnasi Khrisna, maka keterpilihannya sebagai Presiden Indonesia yang ke tujuh, niscaya adalah Kehendak Tuhan yang menginginkan adanya pemimpin panutan di negeri ini, setelah Tuhan murka karena Wahyu-wahyu-Nya telah ditolak di negeri ini. Maka Dia ingin menyatakan Kemahaadilan-Nya dengan menempatkan Jokowi sebagai Presiden Indonesia sebagai perimbangan Keadilan-Nya terhadap Murka-Nya terhadap bangsa Indonesia yang menolak Wahyu-wahyu-Nya.

Demikian itu adalah Hak Tuhan mengangkat dan mendudukkan Jokowi menjadi presiden Indonesia, namun Hak Tuhan pula untuk menyatakan Murka-Nya atas kedurhakaan bangsa Indonesia. Demikian Tuhan menjadikan Jokowi dan Ahok sebagai peraga Kemahaarifan Tuhan dalam kekecewaan dan Kemurkaan-Nya atas Indonesia. Demikian Indonesia memiliki dua pemimpin yang arif dan yang dicintai bangsanya, sebelum Tuhan memaksimalkan Murka-Nya ke bangsa Indonesia.

Dan kekalahan mereka hanyalah memperlihatkan betapa keangkaramurkaan itu telah meliputi suatu umat yang tak menghargai Karunia Tuhan. Padahal umat Islam dan bangsa Indonesia pun sudah lama menolak Wahyu-wahyu Tuhan yang diturunkan di negeri ini serta Surga dan Kerajaan-Nya. Dan Tuhan pun telah pula memberikan dua pemimpin yang terbaik sebagai panutan dan yang cerdas dan sigap menyejahterakan rakyatnya serta berprestasi dan yang mencintai bangsanya. Karena itu setelah penggulingan kekuasaan terjadilah pembalikan Tuhan yang menyengsarakan semuanya.

Adapun makar dan penggulingan kekuasaan itu sudah merupakan tulisan takdir Indonesia, maka tak bisa dihindarkan. Begitulah lagu ini menggambarkannya. Begitulah kami hanya menyampaikan apa pun yang harus kami sampaikan, maka yang kami tuliskan ini bukanlah menyebarkan hoax, melainkan Amanat Tuhan yang harus kami laksanakan.

Atas Nama Tuhan, kami merilis lagu ini demi dijadikan pengamatan dan menjadi penguat ketawakalan bagi kita semua. Kami hanya membuat dan merilis lagu ini atas Perintah Tuhan, sedangkan kami juga merasakan keperihan itu. Dan atas Nama Tuhan Yang Maha Esa, marilah kita berdoa kepada Tuhan agar Dia berkenan segera mengusaikan segala penderitaan kita semua. Dan inilah lagu Angin Meniup Tanah Gersang, inspirasi dari Paduka Ruhul Kudus, 3 Mei 2017. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Angin Meniup Tanah Gersang