[English Version]

Atas Nama Tuhan Yang Maha Adil Mengadili dan Yang Maha Kasih

 

Menyusul surat hak jawab kami ke MetroTV yang telah diabaikan, demikian kami kembali mempersoalkan fitnah dan kebohongan publik oleh Marzani Anwar di MetroTV, namun kali ini tertera dalam Risalah Eden Tanggapan Tuhan atas hal tersebut dan atas pengabaian hak jawab kami oleh MetroTV. Dan karenanya, persoalan tersebut kini telah berada di Tangan Tuhan. Maka menjadilah persoalan ini serius dan akan jadi abadi, apalagi hal ini terkait dengan hari Pengadilan dan Penghakiman Tuhan.

Demikian tak ada yang dapat kami simpan lagi bilamana Wahyu Tuhan sudah dinyatakan-Nya. Karenanya kami menuliskan risalah ini sesuai dengan runtutan yang dititahkan Tuhan. Adapun setiap Wahyu Tuhan yang diturunkannya, niscaya wajib kami jadikan surat terbuka. Dan itu adalah Ketentuan Hukum Tuhan atas Pewahyuan-Nya bahwa Wahyu-wahyu Tuhan harus diabadikan menjadi ayat-ayat pengajaran mengenali Ketentuan Hukum-Nya yang terkini.

Dan Ketentuan Hukum-Nya yang terkini diwahyukan-Nya untuk masalah-masalah kekinian. Dan masalah kekinian yang paling mengalutkan dunia adalah radikalisme dan terorisme. Betapapun dunia membutuhkan Jawaban Tuhan atas masalah radikalisme dan terorisme, selayak Wahyu Tuhan baru diturunkan bilamana mendapati ancaman itu sudah mendekati atau sudah menyentuh Eden.

Hasutan dan fitnah Marzani Anwar dan keluarganya terhadap kami itu sungguh bertubi-tubi dan dengan segala cara, dan tertuju untuk menghakimi kami dan untuk menghabisi eksistensi kami. Karena selain dia tampil di MetroTV, dia pun aktif menulis di media massa dan media sosial dan sibuk melaporkan Eden ke mana-mana, ke polisi, MUI, Kementerian Agama, ke ormas-ormas radikal dan membuat seruan kepada masyarakat luas. Fitnah-fitnah Marzani Anwar tersebut sudah cukup meluas, maka itu bisa berakibat menjadi ancaman Eden akan mengalami tindak aksi kekerasan oleh ormas radikal atau menjadi sasaran amuk massa maupun menjadi target teroris.

Pada saat sekarang ini isu sesat itu sangat gampang tersulut dan menjadi aksi anarkisme, sebagaimana yang menimpa Gafatar. Adapun aksi terorisme bisa menimpa siapa saja, apalagi kalau ada yang dengan sengaja aktif menyulut kemarahan teroris dan mengarahkan sasaran target. Demikian Eden di bulan Desember lalu hingga malam tahun baru dijaga oleh kepolisian dan TNI. Hal yang demikian itu membuktikan kami telah menjadi target radikalisme atau terorisme.

Demikian hasutan Marzani Anwar di MetroTV perlu kami persoalkan lagi demi peyakinan kami ini tak bersalah dan tidak sesat, demikian Tuhan menengahi persoalan kami dengan Marzani Anwar. Demikian Risalah Eden ini mencantumkan Wahyu Tuhan sebagai berikut:

 WAHYU TUHAN

Atas Nama Tuhan Yang Maha Kasih

 Inilah Wahyu Tuhan:

“Bahwa semua orang harus mengetahui bahwa Aku mengayomi Eden karena Eden adalah Surga dan Kerajaan-Ku. Dan bahwa semua orang di dunia tak bisa menghindari Pengadilan dan Penghakiman-Ku yang sedang Kugelar sekarang ini. Maka dengan ini Aku menyatakan sedang mengumpulkan bukti-bukti kejahatan Marzani Anwar terhadap Eden untuk Kuhakimi. Daripadanya, terdapat Ketentuan Hukum-Ku bahwa orang yang sedang Kuadili dan akan Kuhakimi, kesalahannya harus terangkat di hadapan publik dan bukti-bukti kesalahannya sudah akurat dan baku terdokumentasi.

Adapun Marzani Anwar Kuangkat Pengadilan-Ku atas dirinya untuk sampai diketahui oleh publik dunia bahwa dia adalah reinkarnasi Kayafas yang menyalib Yesus dan juga reinkarnasi Bishop Pierre Cauchon yang menghakimi Joan of Arc dengan hukuman mati, dengan cara dibakar hidup-hidup.

Adapun sekarang ini dia sedang aktif menghasut publik untuk mengerahkan penghakiman atas Lia Eden, yang adalah reinkarnasi Maria dan juga Joan of Arc. Adapun tulah dosa kejahatan terhadap Kerasulanlah yang membawanya kembali ingin melakukan hal yang sama terhadap Lia Eden. Kecenderungan naluri ruhnya itu sudah merupakan hukum alam karena sedikit pun Lia Eden dan Komunitas Eden tak pernah bersalah kepadanya. Semua yang dituduhkan olehnya itu hanyalah pemutarbalikan fakta saja.

Demikian untuk menyatakan Kebenaran Eden, Komunitas Eden sudah menyatakan kesediaan mereka bersumpah Mubahalah terhadap Marzani Anwar dan keluarganya yang selalu ikut menistakan Eden. Dan adapun itu adalah suatu cara untuk membuktikan siapa yang bersalah dan siapa yang benar.

Demikian MetroTV yang ikut terlibat dalam kebohongan publik Marzani Anwar hendaknya menayangkan video Sumpah Mubahalah Eden dan bersedia menjernihkan fitnah-fitnah Marzani Anwar terhadap Eden karena bukti-bukti Kebenaran Eden layak disikapi adil oleh MetroTV.

Sungguh Aku sedang meresmikan gelar Hari Pengadilan dan Penghakiman-Ku di dunia manusia dan itu terselenggarakan sejak pada saat ini, yaitu sejak telah Kunyatakan gelar Hari Kuasa-Ku mendunia. Dan adapun itu segera akan Kubuktikan penerapannya bahwa semua orang di dunia tak ada yang bisa melepaskan kesulitan yang menimpanya kecuali penderitaannya itu telah melunasi tulah dosa-dosanya.

Bahwa semua orang di dunia pada saat ini perlu mengetahui adanya Hari Pengadilan dan Penghakiman-Ku, dan adanya gelar Hari Kuasa-Ku mendunia harus diwaspadai dengan menjauhkan diri dari berbuat kesalahan dan dosa-dosa. Dan siapa pun yang sengaja melakukan hal itu, maka jadilah mereka harus menebus tulah dosa-dosanya itu melalui kesulitan-kesulitan yang dihadapinya atau penderitaan yang dialaminya.

Sehubungan dengan Hari Pengadilan dan Penghakiman-Ku ini, berkecamuklah celaka-celaka yang menimpa semua orang yang Kuhakimi dosa-dosanya. Dan tak terbilang malapetaka yang menimpa wilayah-wilayah di dunia. Dan jadilah keliputan dosa-dosa itu menjadi kejahanaman dan kekejian-kekejian sadis. Dan jadilah neraka karena Surga yang Kudatangkan diperolok-olokkan dan Utusan-Ku dikriminalisasikan.

Dan apakah kamu tahu bahwa pengkriminalisasian Utusan-Ku dan tuduhan sesat kepadanya itu harus disesali bangsa ini, sebab tindakan itu telah menyebabkan Indonesia terkutuk. Dan atasilah semua kesulitan dan celaka yang Kudatangkan ke bangsa ini, atau pujilah Tuhanmu dan mintalah pertolongan kepada-Nya atas semua kesulitan yang melanda negeri ini.

Dan Aku-lah Tuhan, Allah SWT yang tak berkenan atas perilaku bangsa ini, yang kerap menzalimi kaum minoritas sehingga mengakibatkan  terjerumus menzalimi kerasulan Eden. Setara dengan itu, Kami jadikan Hari Pengadilan dan Penghakiman-Ku Kuawali di negeri ini. Dan inilah kasus yang sedang Kutangani, yaitu kasus Marzani Anwar selaku reinkarnasi Kayafas yang menyalib Yesus dan reinkarnasi Bishop Pierre Cauchon yang membakar hidup-hidup Joan of Arc, yang kini sedang aktif ingin memusnahkan Eden dan ingin massa menghakimi Lia Eden. Dan itu adalah cara pengupayaan yang pernah dilakukan oleh Kayafas dan Bishop Pierre Cauchon.

Maka Kunyatakan Pengadilan-Ku atas diri Marzani Anwar dan keluarganya yang berkolaborasi dengannya dalam tiga kali kejahatan terhadap Kerasulan, yaitu dalam tiga periode zaman Kerasulan, Kuniscayakan akan terangkat mendunia agar masyarakat dunia menyaksikan Pengadilan-Ku terhadap penyalib Yesus dan pembakar Joan of Arc, dan kini korbannya tertuju kepada Lia Eden”.

Demikian Wahyu Tuhan telah kami sampaikan dan Wahyu Tuhan itu turun sehubungan dengan penayangan wawancara atas Marzani Anwar di MetroTV dalam program “Selamat Pagi Indonesia” dengan judul “Fenomena Orang Hilang”.

Dalam wawancara tersebut Marzani Anwar menyatakan kami telah merekrut paksa anaknya, Elfa Diasmara, sehingga menelantarkan anak dan istrinya. Padahal, Elfa Diasmara yang menghilang itu justru berada di tangannya. Dan dia disekap di Yayasan Rehabilitasi Stress dan Narkoba di Tasikmalaya sejak 5 September 2015 atas permintaannya.

Kronologis masalah Marzani Anwar dan anaknya yang dikaitkan dengan Eden sudah kami sampaikan, demikianpun seluruh bukti dan saksi sudah kami serahkan kepada MetroTV untuk diketahui. Pelurusan yang kami sampaikan ke MetroTV sebagai hak jawab kami, tak ditanggapi sama sekali. Demikian MetroTV hanya menjanjikan akan menampilkan LBH Jakarta, namun janji itu pun diingkarinya.

Adapun LBH Jakarta memang sangat tahu tentang persoalan Elfa Diasmara karena sejak dari awal sudah menangani masalah Elfa Diasmara. Elfa meminta bantuan LBH Jakarta sehubungan dia dipaksa mengundurkan diri dari perusahaan tempat dia bekerja dan sehubungan dengan hasutan dari keluarga Elfa Diasmara kepada General Manager PT. XL Axiata Tbk, dan hasutan itu berhasil, maka Elfa pun kehilangan pekerjaannya.

Tanggal 27 Agustus 2015, Elfa Diasmara dipaksa oleh HRD PT. XL Axiata Tbk untuk menuliskan surat pengunduran diri. Salah satu alasannya adalah karena berpindah keyakinan. Dan sejak hari itu, Elfa Diasmara menghubungi LBH Jakarta untuk mengadukan nasibnya. Demikian sejak awal LBH Jakarta sudah menangani masalah Elfa Diasmara dengan perusahaannya, dan selanjutnya Elfa Diasmara pun meminta tolong kepada LBH mengurusi pembebasannya dari penyekapan ayahnya di Tasikmalaya.

Maka kami cukup bisa menerima bilamana LBH yang dipilih MetroTV untuk menjelaskan tentang hal yang sebenarnya terkait dengan nasib Elfa Diasmara. Namun, sampai sekarang LBH Jakarta pun tak dihubungi oleh MetroTV.

Menghilangnya Elfa Diasmara dari Eden itu karena dijemput paksa oleh Marzani Anwar dan keluarganya. Namun, karena ketua RT 05 Bapak Rudi Yahya dan ketua RW 08 Ibu Nur Hamidah serta Bimaspol curiga dengan kedatangan Marzani Anwar dan keluarganya sebanyak 4 mobil penuh, maka mereka ditahan di kantor RW. Sedangkan ketua RT, ketua RW dan Pak Amru dari LMK mendatangi Eden dan menerangkan tentang kedatangan banyaknya keluarga Elfa Diasmara untuk menemui Elfa.

Kami sedang makan pagi pada waktu itu dan Elfa buru-buru menyelesaikan sarapannya. Dan bersama dengan Pak Rudi, Bu Nur serta Pak Amru, Elfa dibawa ke kantor RW dan Komunitas Eden diminta mereka untuk tidak ikut menemui keluarga Marzani Anwar supaya tidak terjadi kegaduhan. Demikian penjemputan paksa Elfa oleh keluarganya tak tersaksikan oleh Komunitas Eden.

Dan pada waktu itu Elfa hanya membawa handphone tanpa membawa apa pun lainnya, dan handphone itu pun tak bisa kami hubungi sampai sekarang, berarti handphone itu tak di tangan Elfa lagi. Padahal, Elfa Diasmara sudah terikat dengan sumpah Eden kepada Tuhan yaitu antara lain takkan menerima pemberian apa pun dari luar Eden, kecuali gaji yang dihalalkan Tuhan. Maka sesungguhnya Elfa Diasmara dalam penyekapannya yang tak membawa apa-apa itu adalah ujian yang berat baginya. Dan dia pun tak bisa melakukan perbuatan apa pun yang melanggar Hukum Tuhan di Eden. Demikian pensucian Elfa Diasmara di tempat penyekapannya adalah pensucian yang berat baginya.

Adapun penjemputan paksa terhadap Elfa itu kemudian diceritakan oleh Ketua RT kepada kami, bahwa Marzani Anwar menyatakan kepada ketua RT dan ketua RW bahwa Marzani Anwar sekeluarga ingin mengajak Elfa makan bersama, namun ketika Elfa dekat mobil, Elfa didorong paksa masuk mobil dan pintu segera ditutup dan kemudian mobil segera melaju cepat disusul oleh 3 mobil lainnya yang berisi keluarga Marzani Anwar yang ikut menemani Marzani Anwar pada waktu itu. Semua warga yang menontoni peristiwa itu tercengang karena mengira ada masalah penindakan terhadap kriminal. Demikian kesan itu dinyatakan mereka ke Eden.

Tentu saja kami tak bisa melacak keberadaan Elfa Diasmara setelah itu, tapi dalam hati kami, dia akan baik-baik saja karena dia berada di tangan keluarganya sendiri dan kami berpasrah diri kepada Tuhan atas nasib Elfa Diasmara. Kami sama sekali tak membayangkan bahwa Elfa Diasmara ternyata disekap di Yayasan tersebut dan dalam perjanjian Yayasan kepada Marzani Anwar, Elfa Diasmara baru akan dibebaskan bilamana kembali kepada keyakinannya semula. Namun, Elfa Diasmara kukuh tak bersedia mengubah keyakinannya yang sekarang.

Demikian Marzani Anwar tetap melancarkan fitnah-fitnahnya kepada Eden karena Elfa Diasmara tak berhasil dipaksa mengubah keyakinannya lagi. Demikian dalam fitnahnya di media massa dan MetroTV, seakan-akan oleh kamilah maka Elfa Diasmara menghilang dan menelantarkan anak dan istrinya.  Siapa menelantarkan siapa? Elfa Diasmara diberhentikan dari pekerjaannya kemudian disekap sampai sekarang, itulah sesungguhnya yang terjadi.

Namun, suatu hari pada tanggal 8 September 2015, Elfa Diasmara berhasil menelpon kami dengan tergesa-gesa menyatakan di mana dia disekap dan disebutkan alamatnya, maka pergilah rombongan Eden dengan LBH Jakarta untuk menjemput Elfa di Yayasan Al Ikhlas di Tasikmalaya. Sayangnya, LBH Jakarta menelpon yayasan tersebut, memberitahu akan kedatangan LBH untuk menemui Elfa Diasmara. Dan ketika rombongan sampai di sana, rombongan dibohongi oleh pengelola yayasan bahwa Elfa telah dijemput oleh Marzani Anwar pukul 04.00 dini hari. Itu karena Eden dan LBH menghargai tata krama tidak datang ke yayasan pada pukul 22.00 yaitu saat setibanya di Tasikmalaya, demikian rombongan menunggu sampai keesokan pagi harinya baru ke yayasan. Demikian kami dibohongi pihak yayasan.

Gagal membebaskan Elfa Diasmara pada yang pertama kalinya, Eden putus hubungan lagi untuk jangka waktu yang lama, sampai kemudian Elfa menghubungi Eden pada tanggal 20 November 2015 melalui e-mail. Dan kemudian untuk tidak gagal lagi, maka prosedur hukum kami tempuh dengan melaporkan masalah Elfa Diasmara yang disekap di Yayasan Al Ikhlas tersebut ke Polisi Tasikmalaya.

Demikian LBH Jakarta dan LBH Bandung serta Eden mendatangi Polres Tasikmalaya. Dan Polres Tasikmalaya mengirim ke Polsek Ciawi, dan kemudian oleh Kapolsek diserahkan kepada Pos Polisi yang terdekat dengan kawasan yayasan. Namun, pengelola yayasan tetap bersikeras tak bersedia mempertemukan rombongan dengan Elfa Diasmara, sedangkan kami mematuhi ketentuan Peraturan Tuhan atas Eden yang terlarang terlibat dalam persengketaan, apalagi terlibat dalam aksi kekerasan, maka Eden tak bersedia melayani tantangan pengelola yayasan tersebut yang bersedia melawan kami dengan kekerasan. Demikian Eden dan LBH kembali gagal membebaskan Elfa Diasmara dari yayasan tersebut. Dan sampai sekarang Elfa Diasmara tak bisa menghubungi kami lagi.

Sampai MetroTV menyiarkan interview Marzani Anwar yang memutarbalikkan fakta itu, demikian kami pun diperkenankan Tuhan untuk menyatakan yang sebenarnya secara terbuka ke pihak yang berkewenangan maupun ke publik. Atas peristiwa ini, niscaya kami memohon petunjuk kepada Tuhan, demikian Wahyu Tuhan turun terkait dengan peristiwa ini.

Adapun Jawaban Tuhan atas peristiwa ini dikaitkan dengan Jawaban Tuhan untuk masalah terorisme karena masalah kami dengan Marzani Anwar di MetroTV bertepatan keadaannya dengan fenomena orang hilang yang terkait dengan Gafatar dan dengan peristiwa teror di Sarinah Thamrin. Maka sungguh, Marzani Anwar telah memperhitungkan estimasinya dalam upayanya yang bersungguh-sungguh untuk memusnahkan Eden sebagaimana dia dan keluarganya berulang-ulang menyatakannya dalam tulisan maupun media sosial. Dan inilah salah satunya:

laporan divi

[continue reading in complete .pdf version]