Tags

, , , ,

[English Version]

Martha

Dear Martha,

Perubahan malaikat menjadi manusia tak menjamin malaikat sepenuhnya tetap menjadi suci murni. Dan sebagai manusia, ia tak sepenuhnya bisa menjaga sense kemalaikatannya sepenuhnya. Persoalan-persoalan duniawi yang menghadangnya menyebabkan dia mementingkan keputusan yang pragmatis. Namun manusia yang mempunyai ruh malaikat niscaya cerdas dan membuahkan ilmu yang sangat berguna untuk umat manusia dan memperbaharui peradaban.

Dari temuan teori E=MC2, Einstein berhasil menyibak misteri alam semesta sehingga memudahkan para ilmuwan mengembangkan teori turunannya, sehingga banyak melahirkan ilmuwan-ilmuwan fisika dan astronomi sesudahnya. Dan spiritualitas Einstein yang menyertai teorinya pun mengalami pengembangan yang akan sampai kepada kenyataan Wujud Tuhan Yang Bulat. Bahwa pengembangan spiritualitas dapat menyertakan konsep-konsep pemikiran Einstein.

Bahwa pemikiran Einstein yang kepepet oleh kekhawatirannya terhadap NAZI bisa dianggap sebagai kesalahan setitik tuba yang semoga tidak dianggap sebagai telah merusak kebenarannya yang sebelanga. Karena dia telah memperlihatkan penyesalannya dan telah mengundurkan diri. Ruh kesalahan itu bisa dihapus melalui penyesalan yang dalam. Terlebih bila tertambahkan oleh pahala-pahala kebajikan dari temuannya yang berguna untuk kemaslahatan umat manusia.

Ruh kesalahan itu bisa dibasuh dan lenyap melalui cara seperti itu, karena sungguh manusia itu sangat rentan melakukan kesalahan yang disengaja maupun tak disengaja.

Seorang manusia yang mempunyai ruh iblis dan ketika dia dalam perjalanannya sudah sampai kepada perjalanan berubah kodrat menjadi malaikat pun tak bisa menjauhi dosa atau membuahkan pikiran yang kontroversial. Adapun itu tak lepas dari kodrat manusia yang memiliki gen malaikat dan gen iblis. Maka manusia sulit menghindarkan diri dari hal-hal negatif yang tak disadarinya.

Gen malaikat kalau diasah melalui asupan pahala-pahala kebajikan, demikian dia bertahan pada kemurnian gen malaikat. Namun gen iblis masih bisa berkutat memberontak pada saat-saat tertentu, terutama pada saat ada hal-hal genting yang harus diatasi. Permasalahan manusia bila sudah menjadi genting, itulah kesempatan iblis untuk berulah, dan manusia sering terpojok olehnya sehingga bisa keliru karena mengambil jalan pintas yang menggampangkan tapi yang berisiko negatif.

Adapun makhluk itu, baru tak mempunyai kesalahan bila sudah menjadi malaikat sepenuhnya. Karena malaikat adalah ruh kebenaran dan kebajikan, serta kesucian.

Jadi kalau Einstein pernah didapati mengusulkan kepada Roosevelt penggunaan bom atom untuk memenangkan perang dunia kedua, itu tak lebih sebagai perasaan putus asa terhadap perilaku-perilaku manusia yang memberlarutkan perang dunia, karena senantiasa ada bangsa yang kaku dan bebal yang sulit ditangani dengan protokol kebijakan yang baik dan beradab sehingga demikian menjadilah situasi karut-marut kecuali dia dimusnahkan.

Sebagaimana NAZI berencana membuat bom atom, dan itu sangat mengkhawatirkan Einstein, maka Einstein mengusulkan kepada Roosevelt agar membuat proyek Manhattan untuk membuat bom atom supaya bisa mendahului NAZI.

Keberhasilan Proyek Manhattan membuka panorama baru yang mengerikan. Korban sipil dari pengeboman Hiroshima dan Nagasaki berjumlah lebih dari seperempat juta orang. Pada tahun 1949, Uni Soviet menguji coba bom atom pertama, yang mengarah ke perlombaan senjata nuklir dan Perang Dingin.

Albert Einstein kemudian menyatakan penyesalannya karena pernah mengusulkan pemerintah untuk mengembangkan bom atom. Demikian dia kemudian mengundurkan diri.

Beberapa ilmuwan terbaik dari awal abad ke-20 berpartisipasi dalam proyek Manhattan ini, termasuk Niels Bohr, Richard Feynman, Enrico Fermi, Leo Szilard dan Ernest Lawrence.

Pada 1939, Edward Teller, penemu Bom Hidrogen, merupakan salah seorang di antara tiga ilmuwan yang mendorong Albert Einstein untuk mengingatkan Presiden Franklin D. Roosevelt bahwa kekuatan nuklir bisa digunakan membentuk senjata baru yang menghancurkan. Pada 1941, sebelum bom atom pertama lahir, Enrico Fermi berpendapat bahwa fusi nuklir bisa lebih dahsyat.

Para ahli bom hidrogen bila mengetahui bahwa proyek percobaan-percobaan senjata nuklir itulah yang memicu anomali alam sehingga bumi pun berproses kiamat. Tak diketahui bagaimana memulihkan masalah semakin kejinya manusia menciptakan bom. Sedangkan pada saat ini banyak negara-negara yang terlibat dalam situasi sulit peperangan-peperangan dan penggunaan bom.

Sebagaimana sekarang ini ada negara Korea Utara yang selalu ingin mengancamkan nuklirnya. Ada Russia yang punya kekuatan persenjataan yang canggih tapi menakutkan karena cenderung membekingi Pemerintahan Bashar Al Assad dengan motivasi menjadi naungan bagi pihak-pihak antagonis supaya persenjataannya laku dan disegani oleh lawan politiknya.

Semua itu hanyalah permainan politik demi menguasai dunia. Kalau menghadapi para antagonis yang mempunyai negara, bagaimana untuk mengatasi persoalan dunia yang sudah sangat rentan mengalami kemungkinan perang dunia ketiga? Demikian negara-negara kaya memperbanyak persenjataan perang yang canggih dan nuklirnya.

Sesungguhnya bila ingin menilai performa Einstein ketika waktu itu, katakanlah itu hanyalah buah pemikiran yang putus asa. Betapa kami telah menyatakan informasi dari Tuhan bahwa Einstein terlahir membawa ruh malaikat. Itu sebabnya dia sangat jenius. Dan dalam performance-nya dia mengesankan dia dekat dengan Tuhan. Itulah tanda-tandanya.

Namun tak mungkin kami bisa membela Einstein bilamana dia tersalah fatal seperti itu. Peristiwa itu ada sebab dan akibatnya yang niscaya membuatnya terpikirkan untuk target menyudahi perang dunia melalui pembuatan bom atom.

Tulisan ini tak ditujukan untuk membenarkannya atas apa pun yang diputuskannya, karena kami sudah menyatakan bahwa ruhnya dikaruniai Tuhan ruh malaikat. Bahwa kami pun tak mengenalnya dari dekat untuk membedah alam pemikirannya saat dia tergelincir mengusulkan pembuatan bom atom kepada Roosevelt. Demikian kami juga tidak membenarkan bila dia mempunyai kesalahan yang fatal. Semua itu adalah kontroversi darinya, yang disadari atau tidak disadari telah membuahkan kefatalan, maka semua itu terpulang kepada perimbangan Tuhan.

Adapun progres ruh atas orang-orang yang diberi ruh malaikat oleh Tuhan sebagaimana kini banyak orang yang mendapatkan karunia seperti itu. Seperti yang kami sudah pernah jelaskan tentang ruh anak-anak indigo adalah anak-anak yang terlahir membawa ruh malaikat. Kejeniusan semacam Einstein ini bisa banyak didapati melalui kelahiran anak-anak indigo dan anak-anak yang super cerdas dan amat berbakat.

Kenyataan ini sudah sering diberitakan oleh media. Demikian banyak kelahiran ajaib di tengah-tengah umat manusia. Namun itu adalah pengimbangan kuota di kalangan manusia yang akan berubah kodrat menjadi iblis atau berkurangnya jumlah manusia yang berakhlak dan yang bermoral. Dan itu memperkeruh gen manusia secara umum. Maka untuk pemurnian gen manusia baik, demikian Tuhan memaksakan malaikat terlahir jadi manusia. Bak penjernihan air di danau yang keruh dan penuh sampah.

Adapun kalau Tuhan memperhitungkan kesalahan Einstein itu sebagai kesalahan yang mewajibkan-Nya mengubah takdir Einstein dari orang yang jenius dan terlahir kembali menjadi orang yang kurang jenius atau orang yang biasa saja tanpa kelebihan, maka itu terpulang kepada Perimbangan Tuhan sendiri. Nan, kecerdasan itu yang pernah dikaruniakan kepada orang-orang jenius bisa dicabut kembali oleh Tuhan ataupun dikurangi saja. Ketetapan-Nya niscaya sesuai dengan Penilaian-Nya terhadap kesalahan seseorang.

Adapun bila Einstein amat terpuji dan dipuja sebagai ilmuwan dunia yang sukses dengan teori dan rumusnya yang terkenal itu, namun sebagai manusia dia bukanlah dewa, maka dia masih bisa tersalah. Kalau Tuhan menganggap kesalahannya itu sudah ditebusnya melalui penyesalannya dan pengunduran dirinya, sedangkan ilmunya yang bermaslahat mendunia bisa dijadikan kompensasi atas kesalahan itu, ketika dia terlahir lagi nun, dia tetap dapat pengakuan sebagai saintis dunia yang terpuji.

Namun dimungkinkan saja kalau dia mempunyai kesalahan fatal, dan bila itu dianggap Tuhan harus dihukum, maka dia akan terlahir menjadi orang biasa yang tak secerdas dan sesukses Einstein. Bisa dimungkinkan dia kemudian menjadi manusia biasa yang tak terlibat dalam publisitas selebriti keilmuan, sebagaimana dia dahulu. Dan itulah relativitas takdir dan kodrat manusia. Hanya Tuhan yang tahu.

Namun kami bila mencantumkan ruh Einstein adalah ruh malaikat itu adalah karena demikian pemberitahuan Tuhan kepada kami, tanpa mengurangi dan melebihkan.