Tags

, ,

Paduka Bunda Lia Eden menyampaikan Wahyu Tuhan dan Sabda Paduka Maharaja Ruhul Kudus

Paduka Bunda Lia Eden menyampaikan Wahyu Tuhan dan Sabda Paduka Maharaja Ruhul Kudus

Kondisi Eden sekarang ini sedang rentan oleh penistaan dan pemfitnahan yang deras dari dua pihak yang sama-sama sulit dibantah, karena pernah terlibat dalam Komunitas Eden. Peranannya seperti duri dalam daging. Nun, kesedihan dan luka di hati sulit dibalut oleh apa pun karena penistaan dan fitnah tersebut berhamburan tak menentu. Eden hanya bisa membalut luka hati dengan bertawakal. Karena kami tak dimungkinkan membalas apa pun terhadap penistaan-penistaan tersebut, selain menunggu apa Jawaban Tuhan.

Dan ternyata Jawaban Tuhan adalah Mukjizat Eden terbuka, setelah melalui tiga kali penistaan yang tak bisa disangkal. Karena yang pertama adalah kegagalan pengangkatan Eden di Monas. Perjanjian dengan Tuhan tak terpenuhi dan itu berarti kami tak dapat menggenapi perjanjian kami dengan Tuhan untuk menyetarakan kesucian kami. Sedangkan bagi Tuhan peristiwa Monas adalah Cara Dia untuk menguji kesetiaan kami kepada Tuhan, setelah dipermalukan di hadapan publik.

Dan yang kedua penistaan dan fitnah dari Marzani Anwar dan keluarganya, tak termasuk Elfa Diasmara. Mereka agresif dan responsif dalam hal menyerang Eden dengan fitnah-fitnahnya sambil memberi ancaman akan memusnahkan Eden sampai ke akar-akarnya.

Dan yang ketiga adalah penistaan dari Aminuddin Day, mantan suami Lia Eden, yang dalam permintaan perceraiannya kepada Lia Eden disebutkan penyebabnya yang sangat menistakan Lia Eden.

Demikian ketiga penistaan itu tak mungkin dapat disangkal karena yang pertama Eden justru dipermalukan oleh Tuhan sendiri. Apa yang bisa dilakukan kalau Tuhan sendiri yang sengaja mempermalukan Eden? Kami hanya bisa bertanya-tanya dalam hati mengapa kami bisa mengalami hal semacam itu? Tentu ada jawaban Tuhan atas hal tersebut. Demikian kami bertawakal menunggu Jawaban Tuhan.

Dan yang kedua, Marzani Anwar adalah seorang profesor doktor dan peneliti utama Balai Litbang Agama yang pernah ikut dalam pengajian Eden yang dipimpin oleh Malaikat Jibril, maka kesaksiannya yang buruk terhadap Eden tentu tak bisa disangkal karena kedudukannya, dan karena pernah terlibat di dalam Komunitas Eden.

Yang ketiga adalah penistaan dari mantan suami Lia Eden yang juga tak mungkin bisa disangkal karena dia adalah mantan suami, maka ucapan-ucapannya bisa dianggap benar.

Namun ternyata dari cara kami menanggapi ketiga hal yang paling menistakan dan mempermalukan itu, kami berhasil tak merespon apa-apa karena berhasil menaklukkan diri sendiri, melebur ke dalam keadaan yang paling tak nyaman dan luka hati yang menganga, namun ternyata itulah kunci pembuka Mukjizat Eden.

Adapun Mukjizat Eden, sulit menyatakannya sebelum menjadi kenyataan dan terpakai untuk sesuatu hal yang penting sekali. Tapi Perjanjian Tuhan terhadap Eden sudah dinyatakan melalui Sumpah-Nya. Hanya saja kami ini menjadi merasa tenteram terayomi dalam segala keadaan, karena Dia senantiasa-lah yang menjawab masalah-masalah yang kami hadapi. Dan Dia juga memberikan kami cara dan jalan untuk membuktikan ketidaksesatan Eden.

Dan sampailah kami di sini, di suatu kondisi yang rentan oleh karena fitnah dan intimidasi. Selayak kami ini harus selalu menempuh segala sesuatu dengan sunnatullah, maka kami terima apa pun Ketentuan Tuhan atas diri kami. Dan selayak kami ini bersukacita dengan adanya Mukjizat Eden yang terbuka, maka kami tak dimungkinkan bercuriga terhadap kemungkinan fitnah-fitnah terhadap kami dapat menghasut pihak ketiga atau keempat atau apa pun keadaan yang bisa terbentuk. Dan apa boleh buat, tak ada senjata kami kecuali memperjuangkan kebenaran kami melalui Wahyu-wahyu Tuhan yang datang kepada kami.

Demikian hari Minggu, 4 Oktober 2015, kami syukuran atas terbukanya Mukjizat Eden. Kami merayakannya dengan sederhana, hanya mengundang kerabat mantan Komunitas Eden yang bersedia datang memenuhi undangan kami.

Sungguh tak ada mukjizat tanpa perjuangan kesucian. Hanya kesucian-lah yang bila dipertahankan dalam keadaan apa pun, ternyata itulah yang menjadi kunci pembuka Mukjizat Eden. Tuhan, terima kasih atas Karunia-Mu ini. Semoga Engkau berkenan memaslahatkan Mukjizat Eden mendunia. Amin.