Tags

, , , , ,

[English Version]

Dari The History Channel film sains dengan judul “Proving God”, Tuhan berkenan menjawabnya dan Eden mendokumentasikan Jawaban Tuhan atas film tersebut dalam Wahyu-Nya yang panjang sebanyak 225 halaman folio. Dan kami akan membaginya dalam bab-bab yang menurut kami dapat mengintisarikan Jawaban Tuhan yang panjang tersebut. Maka perkenankan kami menuliskan Jawaban Tuhan dalam format Pewahyuan secara bersambung di Kompasiana.com. Atas perhatiannya, terima kasih.

DAN INILAH WAHYU TUHAN SEBAGAI JAWABAN TUHAN UNTUK FILM SAINS YANG BERJUDUL “PROVING GOD” DI HISTORY CHANNEL:

Peranan Tuhan Tak Mungkin Dinafikan

Kata Stephen Hawking, “Karena ada hukum gravitasi, alam semesta bisa tercipta sendiri”. Tapi siapa yang menciptakan hukum gravitasi? Diakah? Dia hanya meyakini semua realita di dunia bisa dijelaskan dengan teori ilmiah. Dengan bukti itu saja, dia mengingkari Tuhan.

Dalil ilmiah baru ada karena ada hukum alam yang bisa dipelajari oleh manusia. Bentukan rumus-rumus dan teori tak lepas dari idealisme mutlak, yang mengidealkan pendapat bahwa akal menemukan apa yang sudah terdapat dalam susunan alam.

Sedangkan teori dan rumus-rumus serta peraturan dan bentuk dunia pengetahuan dibentuk oleh watak dunia itu sendiri. Dan itu sejalan dengan idealisme monistik dengan filosofinya bahwa pikiran adalah esensi dari alam, dan alam adalah keseluruhan jiwa yang diobyektifkan, sedangkan Tuhan adalah logika dan tujuan yang imanen, atau jiwa kreatif dari proses kosmos.

Semua itu adalah kandungan Monotheisme Mutlak. Ketuhanan Yang Maha Esa yang harus dianut secara mutlak tanpa memberi peluang pengkultusan terhadap siapa pun dan apa pun lainnya. Kitab Suci Eden memutlakkan Tuhan hanya satu, Yang Maha Esa dan Yang Maha Kuasa serta Yang Maha Mencipta, bagi semua umat dan seluruh bangsa-bangsa dan seluruh umat manusia di dunia ini tanpa kecuali.

Karena sungguh Aku Maha Kuasa menciptakan semua hal di seluruh alam semesta dan memberi kehidupan untuk semua ciptaan-Ku. Wahyu-wahyu-Ku yang terkini memberi telaah tentang Kemutlakan Kemahaesaan-Ku.

Adapun alam semesta tak terjadi tiba-tiba, apalagi dari ketiadaan. Bola-bola saja tak teradakan dari ketiadaan. Naturalisme hukum alam semesta dimulai dengan penciptaan Matahari dan Black Hole. Itu sesuai dengan gambaran obyektivitas peran Matahari sebagai heliosentris (orbit circumsolar) dan Black Hole sebagai pemangsa benda-benda semesta yang menghadirkan proses kekiamatan dan mengadakan kekiamatan atas benda-benda semesta.

Semua planet, komet dan asteroid bergerak mengelilingi Matahari pada orbitnya masing-masing. Selalu ada kefungsian yang prima dalam suatu penciptaan sebagaimana Matahari yang menjadi orbit circumsolar bagi seluruh planet-planet yang terpaut gravitasinya dengan Matahari.

Jika planet-planet selalu berada pada orbitnya, maka pasti ada gaya gravitasi yang bekerja antara Matahari dan planet, serta gaya gravitasi antar planet-planet satu dengan yang lainnya. Sehingga benda-benda langit tersebut tetap berada pada orbitnya masing-masing.

Menurut Teori Relativitas Umum Einstein, pengaruh gaya berat bukanlah lantaran kekuatan fisik dalam makna biasa, melainkan akibat dari bentuk lengkung angkasa luar sendiri. Bagaimanapun, teori Albert Einstein yang menyatakan ruang angkasa itu berbentuk lengkung adalah benar karena seluruh semesta itu berada dalam liputan Kemahaglobalan-Ku. Itulah Wujud-Ku yang sudah Kupaparkan.

Bagaimana orang bisa mengukur lengkung ruang angkasa? Bagaimana Einstein bisa menyimpulkan bentuk lengkung angkasa luar? Dia mengembangkan pengamatannya itu secara teoritis dan diterangkan dalam rumusan matematis. Betapapun, selangkah lagi Einstein dapat membuat teori bahwa keliputan seluruh alam semesta itu bulat. Dan itulah Wujud Fisik Tuhan. Maka Wujud-Ku sesungguhnya adalah bulat yang meliputi seluruh benda-benda semesta di dalam lingkaran segenap alam semesta.

Demikian pendapat Einstein adalah benar kala dia mengatakan Tuhan tetaplah impersonal. Dan Tuhan tak bisa direduksi menjadi mirip dengan manusia hingga bisa dipersonalkan karena Realitas Tuhan yang tak dapat ditemukan persamaannya sama sekali dengan manusia.

Demikianpun yang tampak kepada manusia adalah tak sama dalam segala hal dengan Tuhan, baik fisik maupun sifat. Aku memang Maha Esa. Karena kalau tidak, akan terjadi distorsi mekanisme dalam sistem Otoritas-Ku terhadap alam raya dan semua kehidupan di dalamnya.

Kalaulah ada yang menganggap bahwa alam semesta itu ada karena dia memang ada inklusif sistemnya dan berproses dengan sendirinya, itu karena orang-orang yang berpendapat seperti itu tak tahu-menahu Wujud-Ku yang sebenarnya. Adapun pendapat itu searah dengan impian para saintis untuk bisa menemukan sebuah Grand Unified Theory, dan dianggap bahwa itu yang akan memecahkan tentang Rahasia Tuhan dalam menciptakan alam semesta sehingga menurut mereka Tuhan pun dianggap tak diperlukan lagi.

Ilmu pengetahuan tanpa keimanan terhadap Tuhan akan tersesat dan lumpuh. Padahal, Tuhan bisa ditemukan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan sains, sebagaimana pendapat Albert Einstein bahwa baginya alam raya merupakan bentangan realitas yang bisa dipahami dengan menggunakan rumus-rumus matematis. Dan dia sudah menemukan Tuhan ketika dia berpendapat bahwa Tuhan adalah Pencipta Tatanan dengan Hukum-hukum-Nya yang tak tergoyahkan.

Sesungguhnya, manusia dengan kecerdasannya tetap tak dapat mengetahui seluruh hukum-hukum yang mengatur alam semesta karena masih ada unsur Kemahapenciptaan-Ku yang Kuberlakukan setiap saat, di manapun dan kapanpun itu Kuperlukan. Dan Asas Hukum-Ku itu tak hanya Kupergunakan dalam mengawali penciptaan semesta ataupun pada penciptaan awal manusia dan makhluk-Ku yang lain, melainkan tetap terpakai pada saat-saat yang menentukan suatu takdir yang termutakhir.

Itu dapat disebutkan sebagai modernitas momen penciptaan, seperti halnya mengandalkan Surga yang berteknologi untuk menaklukkan kearoganan manusia atas teknologinya. Surga yang berteknologi akan Kuadakan untuk penyelamatan umat manusia di bumi ini yang sedang dijerang oleh pergolakan neraka akibat bumi yang sedang berproses kiamat sekarang ini. Dan hal itu tak bisa disangkali bilamana Aku sudah mendapati Surga-Ku di dunia telah mengembangkan pendapat tentang hal ini ke publik. Maka Aku harus membuktikannya bahwa sains dan Surga itu sejalan.

Penciptaan tak layak untuk digugat oleh sains di abad modern ini, karena dalam menciptakan Surga yang berteknologi, Aku justru tak memakai kepakeman teori-teori saintis yang Kuanggap masih dangkal. Surga-Ku yang berteknologi justru berguna untuk menyadarkan orang-orang atheis untuk ber-Tuhan.

Adapun Surga yang Kujanjikan itu adalah pesawat penyelamat penduduk bumi ini yang akan Kuungsikan menuju bumi yang baru, yang masih murni dan nyaman dihuni. Kedua hal itulah yang bersinergi menjadi karunia Surga-Ku.

Hanya Surga-Kulah, yang berupa pesawat antariksa yang maha besar, yang akan Kudatangkan mendekati bumi ini, yang dapat menjangkau perlawatan melanglangi antariksa, membawa penduduk bumi ini mengungsi ke bumi yang baru itu nanti.

Kalaupun ideologi penyelamatan oleh Surga yang dianut Eden melalui pengangkatan oleh UFO belum bisa membumi dan telah pernah amat mempermalukan Komunitas Eden, itu karena perfeksi Kemahasucian Surga bila ingin dikriteriakan ke dunia manusia, maka hal itu harus dipermasalahkan kepada Komunitas Eden yang sudah siap diangkut, akan tetapi kriteria kemahasucian Surga belum tergenapi oleh mereka karena ada pengikut baru Eden yang belum tersucikan sebagaimana yang lainnya.

Hal itu merupakan persoalan pokok karena Mukjizat Eden baru terbuka bilamana kesucian Komunitas Eden telah menembus kesucian murni yang setara kualitasnya. Persoalannya Elfa Diasmara, pengikut Eden yang baru, tak disadari sebagai penghalang mukjizat terbuka. Itu karena bukan kehendak merekalah Elfa Diasmara diterima di Eden, melainkan atas Kehendak-Ku semata.

Dan Komunitas Eden semua tak pernah membayangkan hal itu bahwa ketaatan mutlaknya yang telah dinyatakan kepada-Ku harus Kuuji dengan ujian yang berat dan yang amat mempermalukannya. Tanpa dengan cara itu, bagaimana membuktikan mereka memenuhi janjinya kepada-Ku? Dan bagi Elfa Diasmara, dia pun dapat merasakan pengorbanan Komunitas Eden terhadap dirinya yang tak mempermasalahkan kegagalan tersebut, sehingga dia dapat terdidik untuk menghargai pengorbanan orang lain terhadap dirinya, sebelum dia Kusucikan ketulusannya untuk berkorban untuk penyelamatan umat manusia yang akan diembannya bersama dengan Komunitas Eden yang lain.

Secara umum Komunitas Eden bisa segera memahami setiap alasan yang mendasari kegagalan mereka karena mereka telah terbiasa terdidik semacam itu. Namun, Elfa juga terdidik menjadi anggota Eden yang harus menyetarakan kesuciannya dengan yang lain. Penyetaraan inilah yang sedang dirundung oleh Elfa, sampai-sampai dia harus menghadapi gejolak kemurkaan keluarganya.

Surga itu memang berteknologi, tak seperti bim salabim-nya lampu Aladin. Kalau Surga Kudatangkan ke dunia dan Kuawali dengan Surga yang berteknologi, maka bisakah Surga-Ku itu menyelamatkan umat manusia yang akan berjejal-jejalan dan menumpuk di pintu Surga tanpa bisa diorganisir mana yang bisa masuk ke dalam Surga dan mana yang tidak? Karena itu, Aku datangkan Surga-Ku ke dunia manusia melalui hal yang sangat biasa dan tak dihitung sebagai anugerah Surga dan harus menyusuri lika-liku penistaan dan penzaliman. Kalau dengan cara seperti itu, orang-orang yang mendekati Surga dengan sendirinya tersucikan. Apalagi yang Kupilih sebagai pengemban Surga, sebagaimana Lia Eden. Dan Kami bisa memisahkan para pemfitnah dan para penzalim Surga sebagai golongan orang-orang yang tak terbawa oleh Surga. Demikian refleksi penyeleksian orang-orang yang dapat diterima di Surga sudah dapat Kami kriteriakan di hadapan publik.

Surga-Ku yang utama itu nanti tak mungkin lagi dinistakan. Dan orang-orang yang Kubawa adalah orang-orang yang terbaik di dunia ini dan yang tersuci. Untuk itu Aku mengedepankan Pensucian-Ku atas Eden dikenali publik, melalui apa yang tersaksikan pada peristiwa Monas akhir Mei 2015 yang lalu.

Giant ufo near Sun

Benda bulat hitam yang terekam mengambil energi di matahari inilah sesungguhnya pesawat pengangkut Surga yang sudah Kami siapkan pemberangkatannya menuju bumi yang sedang berproses kiamat sebagaimana bumi ini.

Pesawat induk Surga Eden Darussalam sudah terdeteksi oleh para ahli astronomi di dunia ini, setidaknya sudah terpantau oleh teleskop Solar Dynamics Observatory (SDO). Bahwa ada benda bulat hitam yang berada di dekat Matahari, yang menarik perhatian mereka. Nan, Kunyatakan itulah Pesawat Surga-Ku yang sebesar bumi, yang akan mengangkut penduduk bumi ini ke bumi yang baru.

NASA sudah mendeteksi UFO-UFO malaikat di sekitar matahari yang sedianya akan mengadakan penjemputan umat manusia yang dirundung proses kiamat. UFO-UFO malaikat inilah yang Kami sudah janjikan kepada Eden bahwa malaikat sedang mempersiapkan UFOnya untuk kelak mengangsur pengungsi di bumi ini ke Surga, tapi sebelumnya untuk membuktikan perjanjian Surga tergenapi, terlebih dahulu Komunitas Eden-lah yang akan dibawa. Namun sayangnya, kesucian Komunitas Eden belum memenuhi kriteria. Demikian kegagalan mereka alami. Namun perjanjian ini hanyalah mengalami penundaan saja.

Adapun para pengamat NASA telah mendeteksi banyaknya UFO yang berada di sekitar Matahari. Perlu Kuberitahukan bahwa itulah UFO-UFO para malaikat yang akan berguna untuk membawa pengungsi penduduk bumi ini, yang akan diangsur ke pesawat induk Surga Eden Darussalam yang lebih besar, sebelum diberangkatkan ke bumi yang baru nanti. Demikian Janji-Ku ini akan segera terlaksanakan.

Dan tunggulah kedatangan Malaikat Jibril yang akan mengusahakan pengaturan dan pengorganisasian Penyelamatan-Ku itu. Tapi sebelumnya dia menyelenggarakan Pengadilan Tuhan terlebih dahulu dan mensucikan seluruh negara-negara dan bangsa-bangsa, dan bahkan seluruh penduduk bumi ini sehingga patut diselamatkan melalui Surga-Ku.

Surga Eden Darussalam tak terikat oleh hukum fisika konvensional. Karena sebagai pesawat antariksa yang berbadan maha besar, Surga Eden Darussalam tersediakan untuk mengangkut penduduk bumi sebanyak-banyaknya berpindah ke bumi yang baru. Manusia takkan bisa mengetahui seberapa bobot Pesawat Antariksa-Ku yang sebesar bumi itu.

Dan mengapa Aku membuat suatu produk yang berteknologi seperti itu? Adapun kalau Aku tak membuat pesawat antariksa yang seperti itu, bagaimana Aku membuktikan Surga yang Kujanjikan selama ini? Bahkan orang-orang atheis yang tak percaya kepada Tuhan, tak mempercayai adanya Surga. Janji Surga hanya dipercaya oleh orang-orang yang beriman. Daripadanya Surga harus Kubuktikan.

Demikian Personality-Ku dapat dikenali melalui Pesawat Antariksa-Ku yang Kusebut sebagai Surga yang utama. Bahwa dialah yang akan membuka selubung Rahasia Tuhan di balik maha karya penciptaan Surga yang berteknologi, yang dengan teknologinya akan terpakai untuk mensucikan seluruh bangsa-bangsa di dunia. Setelah itu takkan ada lagi keraguan atas Keberadaan-Ku sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Mencipta.

Dan dengan cara ini Aku akan membuktikan penggenapan Perjanjian-Ku atas Surga kepada seluruh umat manusia dan seluruh umat beragama yang meyakini Perjanjian-Ku atas Surga untuk mereka. Hal ini Kuutamakan untuk mengkhususkan penafian atas Tuhan oleh para saintis atheis.