Kepada yang terhormat Moderator Kompasiana.com
Atas Nama Tuhan kami ingin menyampaikan penyesalan atas penghapusan artikel berjudul “Ilmu Pengetahuan dari Tuhan untuk Mengenali Tuhan”. Adapun penghapusan itu tak hanya Kompasiana.com telah bertindak tidak adil terhadap Eden, karena di lain pihak Kompasiana terus menayangkan hujatan Marzani Anwar terhadap Eden yang sesungguhnya adalah fitnah yang kejam terhadap kami, karena kami tak mungkin melakukan hal-hal yang dituduhkan Marzani terhadap kami.
Kalaupun Kompasiana.com takut bertanggung jawab terhadap isi artikel kami, ada kami yang berani bertanggung jawab. Bahwa setiap pernyataan Eden ke publik dinyatakan sebagai Pewahyuan dari Tuhan, maka niscaya itu asli Pewahyuan dari Tuhan semata. Dan ketika kami ingin memperbaharui pemikiran orang terhadap Tuhan yang kini sebagian orang sudah menganggap beriman kepada Tuhan itu tak penting lagi, karena agama semakin kalut dan konflik agama sudah semakin menjenuhkan dan menakutkan. Apakah Kompasiana tak memikirkan kemudaratan yang dilakukan Marzani kepada Eden dan ketidakadilan Kompasiana terhadap Eden, padahal semua itu terkait langsung dengan Pewahyuan Tuhan? Kekualatan terhadap Tuhan niscaya berkonsekuensi. Penghapusan terhadap Pewahyuan-Nya niscaya adalah kekualatan.
Jaminan Tuhan terhadap setiap Ayat-ayat-Nya yang kami sampaikan ke publik adalah kukuh dan maha terjamin. Dan hal itu bukanlah berasal dari pemikiran kami sendiri. Mana mungkin kami dapat memikirkan hal yang begitu sakral dan sangat mendasar seperti itu? Di dunia ini tak ada yang tahu Wujud Tuhan. Itu sebabnya banyak pengingkar terhadap Kemahakuasaan Tuhan, setelah umat manusia itu jenius menciptakan teknologi yang tercanggih atau menjadikan para atheis tak membutuhkan Tuhan.
Siapa yang Anda bela? Marzani atau kami yang telah memberikan ilmu yang tertinggi nan akurat dari Tuhan sendiri? Kalau Kompasiana lebih membela Marzani niscaya Tuhan akan membela kami terhadap ketidakadilan Anda yang lebih terpukau oleh ketajaman hasutan dan fitnah Marzani. Tidakkah Anda melihat kebenaran yang diajarkan Tuhan kepada kami yang membalas fitnah dengan ilmu yang bermanfaat?
Memang hak Anda untuk memilih siapa yang Anda perbolehkan menulis di Kompasiana. Tapi adalah hak kami untuk menanyakan apa salah kami ketika kami ingin mencerdaskan publik dan menjernihkan keberagamaan. Dalam hal ini, kami terbiasa tak memandang penting setiap caci-maki dan penolakan, karena kami memang senantiasa tersudutkan oleh mereka yang lebih menguatirkan kepentingan-kepentingannya sendiri daripada menyadarkan publik untuk memurnikan kembali keberimanannya.
Adapun kami ini sebelumnya sudah menyiapkan penjelasan yang lebih dalam dari artikel yang sudah dihapuskan itu. Namun kami tetap ingin mengirimkannya ke Kompasiana untuk menguji, beranikah Kompasiana untuk menerima artikel kami, atau lebih memilih yang menghujat Eden. Coba dengarkan hati nurani Anda sebelum memutuskannya untuk menolak artikel kami kembali. Semoga Tuhan memperlihatkan siapa yang Dia bela.
Lia Eden,
2 September 2015
Berikut ini adalah tulisan Eden yang ditulis ke Kompasiana.com, namun tiba-tiba sudah dihapus dan tanpa ada penjelasan sedikitpun oleh Kompasiana: