Demikian peralihan makna bersuci untuk menantikan hari raya besar keagamaan telah berubah menjadi pemaksaan diri untuk berfoya-foya, sehingga amal kebajikan untuk sanak keluarga pun beralih fungsi menjadi memaksakan diri membiayai keluarga pulang mudik, sehingga tergelincir melakukan kejahatan.
Berita-berita di media massa banyak yang memberitakan maraknya pencurian dan perampokan dan kejahatan lainnya pada saat-saat menjelang puasa dan Lebaran. Dan kalau ditanya oleh polisi, mengapa mereka melakukan kejahatan, banyak yang menjawab karena cari biaya untuk Lebaran dan pulang mudik. Dan itu fakta! Jadi pahamilah itu sebagai konsekuensi kefoya-foyaan pada Hari Lebaran dan pulang mudik. Maka esensi kesucian hari raya keagamaan telah berubah. Lebih banyak kemudaratannya daripada kemanfaatannya. Dan tiadalah terpelihara lagi kesucian Hari Raya Idul Fitri.
Ibadah suci pun bercampur-baur dengan kejahatan massal yang memanfaatkan waktu-waktu liburan dan mudik untuk mencuri, merampok atau dengan sengaja memaksakan diri melalui cara apa pun untuk mendapatkan biaya mudik.
Cobalah bayangkan kesibukan pelayanan transportasi darat, laut dan udara untuk memenuhi permintaan tiket yang melonjak luar biasa dan tak tertangani. Dan cobalah bayangkan keterdesakan semua orang untuk pulang mudik.
Dan demikianpun penyelenggaraan dan pemfasilitasan lonjakan pemudik yang semakin tahun semakin tak tertangani. Dan hal itulah yang mengakibatkan bermunculan berbagai kejahatan.
Demikian Tuhan menyadarkan semua orang agar menghindari hal-hal yang demikian sehingga Dia hanya memberkati satu hari raya keagamaan, yaitu 1 Januari, untuk semua umat di dunia ini. Sehingga semua orang di dunia ini pada saat yang sama akan saling membagi kasih di antara sesamanya. Dan saling mengangkat doa memohonkan pemberkatan kepada Tuhan, pada saat yang sama.
Menyambut Hari Raya Tahun Baru berarti berkumpul untuk menantikan Firman-firman Tuhan yang sengaja diturunkan demi perayaan menantikan awal Tahun Baru. Dan itu berarti perayaan Tahun Baru adalah hari peribadatan yang amat sakral. Dengan demikian hal itu pun akan mengeliminasi dan menggantikan kebiasaan merayakan Tahun Baru dengan berfoya-foya dan mabuk-mabukan. Bumi ini pun dilimpahi berkah pada saat itu. Dan semua umat manusia merasa terbahagiakan.
Tuhan pun tak menyerukan untuk tetap menjalani peribadatan berpuasa, berhaji dan sholat, serta merayakan Hari Lebaran atau Idul Fitri dan Idul Adha. Semua hal itu harus berubah total. Umat Muslim tak perlu merasa terhambat komunikasinya kepada Tuhan bila tidak lagi bersholat.
Kalau tak percaya akan hal itu, marilah kita bersama-sama mengamati kekeruhan iman umat Muslim sekarang ini, yang saling mempersengketakan mazhabnya dan sektenya. Tak ada keakuran, bahkan ramai saling memfitnah dan mengintimidasi dan menghujat. Dan saling membunuh dan saling menyerang, dan berusaha menguasai satu sama lain sesama Muslim.
Negara-negara Muslim banyak yang bermasalah dan tak bisa menanggulangi masalahnya sehingga banyak bangsa-bangsa ikut terlibat karenanya. Dan itu menistakan Islam sebagai ajaran yang diturunkan Tuhan.
Bisakah melihat bahwa betapa ramainya pengungsi-pengungsi umat Muslim ke berbagai negara mencari suaka dan pekerjaan serta tempat kediaman baru yang lebih aman dan lebih menjanjikan ketentraman dan kesejahteraan daripada di negerinya sendiri?
Jadi bagaimana umat Islam mau mengadakan penjernihan keimanannya kalau tak ada cara yang mau diterima karena menganggap Islam adalah agama yang terbenar di antara seluruh agama-agama yang ada di dunia ini? Maukah melihat semua itu sebagai kesesatan yang sudah sangat jauh karena Islam sudah menjadi persoalan dunia yang akut dan tak bisa diselesaikan?
Sungguh kami sayangkan perjuangan rakyat Palestina yang gigih dan mengibakan. Dan sungguh kami menyesalkan pasukan Israel yang membombardir Gaza tanpa belas kasihan. Kedua belah pihak yang mempertarungkan keamanan dunia itu tak bisa disangkali lagi, bahwa peperangan antara Palestina dan Israel itu telah melibatkan banyak bangsa-bangsa di dunia.
Demikianpun juga peperangan yang mengerikan yang terjadi di Suriah yang juga melibatkan banyak negara karena pemerintahan Bashar Al-Assad didukung oleh Russia dan China dan Iran, sedangkan Amerika dan sekutunya mengkhawatirkan keadaan Suriah di bawah pemerintahan Bashar Al-Assad, dan membantu pejuang yang memerangi tentara Bashar Al-Assad.
Sementara itu dunia pun sangat cemas terhadap gerakan IS (Islamic State) yang sangat keji di wilayah tersebut yang juga melibatkan banyak negara. Yang bahkan ancaman-ancamannya dan keganasan sudah meluas mendunia, seperti halnya IS ke Charlie Hebdo di Perancis dan ancaman IS kepada Jepang yang meminta tebusan yang mahal atas dua sanderanya yang warga negara Jepang.
Dan ternyata mereka meyakinkan kekejiannya dengan membunuh salah kedua sandera itu. Dan Jepang pun terlibat mendendam kepada ISIS. Yordania pun terpukul oleh karena pembantaian atas pilot Yordania (Moaz al-Kasasbeh) oleh IS. Adapun yang terkeji yang berikutnya dilakukan oleh IS ialah pembakaran hidup-hidup 45 warga Iraq. Apa yang diinginkan oleh IS atas seluruh perbuatan keji dan sadisnya itu? Kecuali hal itu menunjukkan kebiadaban dan kekalutan konsep ideologi Islam radikal.
Tak terhingga kemurkaan bangsa-bangsa yang mengalami gangguan dari teroris ISIS yang semaunya mengeksekusi warganya, pembalasan dendam hanya menuju ke satu arah yaitu perang dunia yang dipicu oleh dendam terhadap terorisme.
Ketika suhu panas politik dunia semakin membara karena terjadinya peristiwa peledakan pesawat Malaysia Airlines MH17, oleh separatis Ukraina, yang mau tak mau melibatkan kecaman terhadap Rusia ketika Rusia memperkuat angkatan perangnya demikianpun Amerika. Atas kenyataan hal itu, perang dunia bagaikan tak terelakkan. Maka ketegangan diantara kedua negara adidaya di dunia itu dikhawatirkan dapat memicu Perang Dunia Ketiga, mengingat kedua negara itu telah melibatkan persekutuan banyak bangsa-bangsa di dunia. Sementara Block Negara-negara Muslim berada diantara perbedaan politik negara-negara komunis dan Block Negara-negara Barat, dan tak ada diantara semuanya yang bisa menyelesaikan dan bisa mengadakan perdamaian.
Ketika dunia dikecamuki ancaman perang dunia, secara langsung itu dapat mengakibatkan percaturan geopolitik dan geoekonomi semakin menajam. Terutama yang berkenaan dengan persaingan power dalam memonopoli komoditi minyak yang merupakan suatu kebutuhan yang urgensi di seluruh dunia.
Demikian minyak adalah sebagai komoditi yang bersifat krusial, karena terdapat keyakinan bila ingin mengontrol dunia, maka kontrollah dunia melalui monopoli minyak. Adapun bilamana dunia terancam Perang Dunia Ketiga, maka ambisi penguasaan atas minyak menjadi sangat penting bagi negara yang ingin berkuasa di atas semua kekuatan di dunia. Penguasaan atas minyak, itu sama saja dapat mengontrol perekonomian dunia.
Bilamana ambisi terhadap penguasaan terhadap sumber-sumber minyak beralih kepada teroris, demikian negara-negara yang butuh minyak akan berkutat berpersoalan dengan terorisme. Dan maka itu pun menjadi celaka bagi dunia. Sumber-sumber minyak di timur tengah bila diambil alih oleh teroris maka harga minyak di dunia tak bisa diprediksikan, harga minyak turun atau naik tergantung dengan kepentingan teroris. Dan kepentingan teroris adalah kemenangan teroris. Dan itu bisa diasumsikan sebagai celaka bagi perekonomian dunia, karena semua negara-negara di dunia ketakutan pada serangan teroris, khususnya IS.
Kegeraman terhadap IS dan teroris lainnya tak menutup kemungkinan mengakibatkan deadlock politik atas semua pihak yang berseberangan kategori politiknya, maupun diantara negara-negara yang ingin menyelamatkan negaranya dan bangsanya dari serangan mendadak teroris maupun sekedar ancamannya, dan maupun pergolakan politik yang mempengaruhi policy perekonomian dan pencegahan inflasi serta perubahan nilai tukar mata uang yang terbuka menjadi pertaruhan dalam dinamika pasar saham dan modal yang dapat dikendalikan melalui mafia perminyakan yang akan membuat kegentingan perekonomian dunia hingga bisa menjadi chaos.
Dan semua negara pun tercenung memikirkan rehabilitasi semua sistem di negaranya supaya tak terkondisikan menjadi negara yang kebingungan ataupun paranoid menghadapi ancaman teroris melalui apa saja yang dimungkinkan terjadi.
OPEC, organisasi negara-negara pengekspor minyak kewalahan mengoreksi fenomena penurunan harga minyak dunia. Anjloknya harga minyak dunia disebabkan banyak hal, baik faktor politik maupun ekonomi. Dalam jangka panjang, sulit mengatasi produksi minyak yang berlebihan dari negara-negara yang bisa menentukan pasar, sebagaimana Amerika dan Arab Saudi.
Karena kepentingan politik terkait dengan friksi Amerika Serikat dengan Rusia terkait krisis Ukraina dan kekuatiran Arab Saudi akan perubahan konstalasi kekuatan di kawasan yang menguntungkan Iran serta kekalahannya dalam krisis Suriah, mendorong Riyadh dan Washington bersama-sama menetapkan strategi penurunan harga minyak untuk meningkatkan represi terhadap rival-rivalnya.
Adapun OPEC, Organisasi ini tak mampu menahan negara-negara anggotanya yang penting dan berpengaruh, yang bertindak di luar koridor organisasi dan lebih mementingkan keuntungan pribadi. Demikian OPEC tidak memiliki koherensi kelembagaan serta tidak mampu mengambil keputusan yang menguntungkan dan adil bagi anggotanya.
Adapun perekonomian global semakin suram dan sedang dalam persimpangan jalan yang membingungkan. Perekonomian global hanya bertumpu pada Amerika yang juga mengalami depresi perekonomian. Adapun penurunan harga minyak memberi dampak positif terhadap perekonomian global karena penurunan itu akan meningkatkan perekonomian negara-negara pengimpor minyak.
Namun, itu pun menciptakan guncangan pasar. Harga minyak dunia adalah merupakan indikator perekonomian dunia, minyak mentah sangat dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ekonomi. Bahwa harga minyak dunia yang turun memiliki pengaruh negatif terhadap return saham sektor pertambangan. Bila harga energi turun, itu mencerminkan melemahnya pemulihan ekonomi global. Dengan menurunnya ekonomi global, hal itu akan berpengaruh turunnya pasar uang dan turunnya pasar modal dunia.
Mengingat ancaman terorisme dan ISIS, Al-Qaeda dan Taliban, Boko Haram yang bengis, yang setiap waktu selalu memunculkan isu-isu kekejian baru di berbagai negara, dan terutama ISIS, Al-Qaeda sedangkan mereka juga memainkan peranan di urusan minyak dan pasar modal serta bursa saham. Maka bisa dibayangkan kekacauan perekonomian dunia, tak lebih dari pengarahan metamorfosis konjungsi terorisme untuk memaksakan kehendaknya. Terorisme terpaut dengan Islam sebagai religiusitas para teroris.
Demikian Tuhan mengamankan Islam dari citra yang semakin memburuk dengan memberlakukan penghapusan semua agama dan memberlakukan penyatuan semua agama. Demi mengurangi kemelut masalah dunia yang mengancamkan perang dunia ketiga.
Demikian kami menyayangkan semua tragedi peperangan di dunia ini, karena ujung-ujungnya adalah hanya akan mengakibatkan penderitaan bagi semua orang di dunia ini. Karena pada masa sekarang ini, segala mekanisme terliputkan di dalam mekanisme globalisasi. Maka semua dampak saling mempengaruhi kepada semua negara, terlebih-lebih dampak proses kiamat pun tetap terlangsungkan. Oleh karena itu, siapa pun yang terlibat dalam perang dunia niscaya berada dalam Kutukan Tuhan.
Adapun dari semua jenis penyebab peperangan, yang paling dimurkai Tuhan, ialah peperangan atas nama agama. Karena sesungguhnya, ajaran agamalah yang seutuhnya dapat digunakan untuk menentramkan dan mendamaikan segala persengketaan dan permusuhan.
Ketika dunia dilanda banyak peperangan atas nama agama dan umat Muslimlah yang terdapati terlibat dalam mayoritas peperangan di dunia ini, maka Tuhan menyalahkan umat Islam. Demikian bilamana umat Muslim mau tahu Penilaian Tuhan terhadap perilaku umat Islam di dunia ini. Demikian kunyatakan bahwa umat Muslim diposisikan Tuhan sebagai umat yang bersalah sehingga tak patut dibela Tuhan.
Perlu kami sampaikan suatu kilas balik keterkutukan umat Yahudi di zaman dahulu, untuk diperbandingkan dengan keterkutukan umat Muslim di masa kini, bahwa umat Yahudi pun dulu pernah terlunta-lunta tak mempunyai negara dan mengalami genosida.
Kalau umat Muslim lah yang sekarang ini berada di posisi umat Yahudi dahulu, bercerminlah pada nasib umat Yahudi dahulu ketika mendapatkan kutukan dari Tuhan, tatkala mereka juga menyombongkan agama mereka dan menyalibkan Yesus.
Demikian nasib Yahudi dahulu itu, kini terdapati pada umat Muslim yang menyombongkan juga agamanya sehingga terlibat dalam banyak permusuhan dan peperangan yang tuntutannya mengatasnamakan agamanya. Dan yang terfatal dari sikap umat Muslim ialah ketika tanpa sengaja telah mendurhakai Tuhan yang dicintainya, karena telah menolak dan menzalimi Utusan Tuhan di zaman kini.
Perbuatan itu tak dapat dikategorikan hanya sebagai penistaan terhadap Rasul Tuhan, melainkan Pertolongan Tuhan untuk seluruh penduduk bumi ini kala dilanda proses kiamat, telah menjadi terhambat. Dan yang lebih jauh adalah umat Muslim telah menolak Surga ketika ingin didirikan oleh Tuhan di atas bumi ini.
Dan adakah kedurhakaan yang seberat itu di Sisi Tuhan dalam segala zaman? Hanya di zaman inilah terdapati kedurhakaan dan kekualatan yang seberat itu. Karena di Sisi Tuhan, karunia Surga untuk umat manusia adalah perjanjian yang terhakiki dari seluruh Perjanjian-Nya kepada seluruh umat manusia.
Dan adapun kemutlakan Surga dalam Perjanjian Tuhan untuk semua agama, adalah perjanjian yang tertinggi. Dan ketika itu telah ditolak, masih adakah suatu perjanjian lain yang bisa diadakan untuk membasuh penolakan atas Surga dan penzaliman atas Rasul-Nya yang diminta untuk mendeklarasikan Surga-Nya?
Adakah suatu perjanjian yang bisa dibuatkan umat Islam kepada Tuhan untuk mengklaim bahwa penolakan itu bukanlah dilakukan oleh umat Islam? Padahal nyata-nyata umat Islamlah yang telah tampil mengadakan penyerangan dan fitnah terhadap para Rasul Eden yang sedang mendeklarasikan Surga dan Kerajaan-Nya.
Demikian Kutukan Tuhan terhadap umat Islam sudah nyata telah dialami oleh umat Islam sedunia. Demikian tak ada hal yang dapat dilakukan umat Islam untuk kebangkitan dan penyatuan Islam, apalagi kemenangan Islam.
Nah, apakah ada dosa yang lebih besar dari dosa yang telah dilakukan umat Islam di Indonesia itu? Dan ketika peperangan antara Palestina dan Israel tak juga dapat dihentikan, maka apakah Tuhan akan membela salah satu dari keduanya?
Kalau tak mungkin membela kedua-duanya dan kalau itulah yang harus disikapi Tuhan, mengingat umat Yahudi dan umat Muslim kedua-duanya adalah umat Allah, maka niscaya tak akan ada hasilnya. Pembelaan Tuhan niscaya melalui pilihan terhadap yang lebih sedikit kesalahannya karena tak ada yang nihil dari kesalahan.
Kalau hal itu harus dinyatakan Tuhan, maka niscaya Tuhan menjabarkan segala hal terkait dengan persoalan agama-agama sebelum menetapkan Penghapusan Semua Agama dan menetapkan solusi bagi seluruh penganut agama-agama. Dan bila Tuhan ingin menetapkan Solusi-Nya terinci satu per-satu, maka kesalahan umat Yahudi dirincikan, demikianpun kesalahan umat Islam.
Sedangkan kesalahan umat Islam itu telah melakukan kerusakan dan kekacauan, serta kelaliman yang sudah meliputi banyak bangsa-bangsa di dunia ini. Dan telah mengakibatkan sulitnya diadakan perdamaian dunia.
Ancaman dari umat Muslim dikhawatirkan oleh semua negara-negara di dunia ini. Dan hal semacam itu dapat terukur melampaui takaran ancaman umat Yahudi mendunia. Peperangan Israel hanya kepada Palestina dan sekutunya, dan tak beralih ke mana-mana.
Tuhan sungguh membenci peperangan dan persekutuan orang-orang yang saling berperang, karena kebencian suatu bangsa kepada bangsa yang lain telah melibatkan bangsa-bangsa yang lainnya lagi. Dan itu bisa menyebabkan perang dunia.
Maka jangan melihat Tuhan berpihak kepada Yahudi dan menilai tidak membela Islam. Jadi cobalah lihat lebih jernih atas Keputusan Tuhan menghapuskan semua agama dan Perkenan-Nya untuk menyatukan semua agama. Itu adalah solusi yang paling baik dan tak tercela.
Karena bilamana umat Islam memprotes Perlakuan Tuhan dan Keberpihakan Tuhan kepada Yahudi dan Blok Barat, maka jangan salahkan Tuhan kalau Dia tak berkenan memberi peran kepada negara-negara Islam di dalam menanggulangi masalah keagamaan di dunia.
Dan jangan salahkan Tuhan kalau Dia tak bersedia mengadakan permufakatan dengan pemimpin-pemimpin teroris dan Muslim radikal, kecuali mereka mengadakan perubahan orientasi keagamaan dan bersedia menetralkan keyakinannya.
Adapun bila melihat pembombardiran wilayah Gaza oleh Israel yang tak berperikemanusiaan, dan itu ditonton oleh masyarakat dunia, sungguh semua orang di dunia menyaksikan kebiadaban tentara Israel atas Palestina. Dan sungguh membuat dunia berduka atas nasib bangsa Palestina. Dan menjadilah tak nyaman menyatakan Penilaian Tuhan ini.
Adapun Tuhan niscaya tak bisa membenarkan tindakan Israel terhadap Palestina. Dan adapun Tuhan hanya bisa mengutuk kedua belah pihak karena tindakan Israel membombardir Gaza, juga disebabkan oleh karena diusiki oleh rudal-rudal Palestina.
Kalau tak mau dipaksakan suatu pembenaran ataupun pembelaan kepada salah satu di antara keduanya, maka apa yang telah kami jelaskan itu adalah suatu penilaian dari Tuhan yang berpembatas dengan penilaian umat Muslim sedunia yang menilai perbuatan Israel telah melanggar hukum perang internasional. Dan Palestina tak pernah dinilai sebagai pihak yang menduduki hak Israel atas tanah yang ditempati Palestina sebagai bagian wilayah Tanah Perjanjian Tuhan kepada Israel, yang hamparannya meliputi wilayah Tanah Kanaan. Dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan sungai Efrat dan seluruh tanah orang Het sampai ke Laut Besar.
Dan adalah Perintah Tuhan kepada Yosua untuk merebut kembali Tanah Kanaan. Sedangkan Tuhan menyebutkan Benyamin Netanyahu adalah reinkarnasi Yosua sehingga di luar kesadarannya, ruhnya sedang terpanggil untuk menjalankan Perintah Tuhan. Sayangnya, keadaan sekarang ini tidak dapat dijelaskan sebagaimana keadaan yang seharusnya terjadi, karena persenjataan perang di abad modern ini adalah amat keji.
Tapi inilah kebenaran sejarah Wahyu Tuhan yang terdahulu. Dan yang menjadikan Israel sekarang ini sedang tampil sebagai bangsa yang sedang berjuang mengembalikan tanah yang dijanjikan Tuhan.
Betapapun perjanjian itu ada, namun betapapun peperangan itu sungguh keji, di luar perikemanusiaan dan itu disesalkan Tuhan. Itu terdapat dalam Kitab Suci Injil, Surat Yosua 1 ayat 3-4, dalam Bab ’Perintah Tuhan kepada Yosua untuk Merebut Tanah Kanaan’.
Kitab Suci Injil, Surat Yosua 1 ayat 3-4, Bab ’Perintah Tuhan kepada Yosua untuk Merebut Tanah Kanaan:
- Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.
- Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Hete, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu.
Demi mengurusi perdamaian dunia, bangsa Israel dan bangsa Palestina hendaklah berdamai terlebih dahulu. Hal itu akan segera menyurutkan segala emosi dan keangkaramurkaan yang melanda dunia.
Dan inilah Firman Tuhan untuk bangsa Israel, sebagai berikut :
”Wahai bangsa Israel berdamailah dengan bangsa Palestina, karena Kubuatkan perjanjian baru kepadamu. Namun Kuingatkan, tengoklah tanganmu dipenuhi darah rakyat Palestina. Dan dunia kau pertontonkan berita-berita duka yang melukai hati umat Muslim sedunia.
Adapun itu harus kau pertanggungjawabkan di hadapan-Ku dan Aku akan menggelar Mahkamah Pengadilan-Ku di dunia atas segala hal yang terkait dengan peperangan-peperangan keji di dunia.
Hentikanlah perbombardiran di Gaza. Dan jangan menengok ke belakang. Dan tengoklah perjanjian yang Kuberikan ini kepadamu. Bahwa bilamana terjadi kiamat beberapa tahun lagi, untuk apa lagi berperang memperebutkan wilayah. Dan untuk apa mempersengketakan agama secara tak berkesudahan. Nan Aku sungguh ingin menyelesaikan segala perselisihan yang ada di dunia ini.
Oleh karena itu kepada bangsa Israel, khususnya kepada Benyamin Netanyahu dan Simon Peres, Kunyatakan sudahi peperangan terhadap Palestina. Berikan saja wilayah Palestina itu ke bangsa Palestina, supaya aman dunia ini.
Dan kepada bangsa Israel Kuingatkan bahwa Aku masih punya perjanjian yang lainnya kepada Israel, yaitu perjanjian yang Kucantumkan di Kitab Suci Injil Surat Wahyu 7 Bab Orang-orang yang Dimateraikan dari Bangsa Israel. Perjanjian itu tertera di ayat ke 4-8.
Kitab Suci Injil, Surat Wahyu 7 ayat 4-8 :
- Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimateraikan itu 144.000 yang telah dimateraikan dari semua suku keturunan Israel.
- Dari suku Yehuda 12.000 yang dimateraikan, dari suku Ruben 12.000, dari suku Got 12.000,
- Dari suku Asher 12.000, dari suku Naftali 12.000, dari suku Manasye 12.000,
- Dari suku Simeon 12.000, dari suku Lewi 12.000, dari suku Isakhar 12.000,
- Dari suku Segulon 12.000, dari suku Yusuf 12.000, dari suku Benyamin 12.000.
Demikian itu lebih baik melihat Perjanjian-Ku yang baru ini adalah lebih bermanfaat bagi kedua belah pihak dan bagi dunia. Dan itu adalah penyelamatan dari-Ku, bahwasanya perjanjian untuk Israel itu sudah lama Kucantumkan, namun baru sekarang inilah Aku akan menggenapinya. Maka Aku baru membuka rahasia materainya. Maka semua suku-suku yang Kusebutkan dari bangsa Israel sebanyak 144.000 tersebut adalah bangsa yang pertama Kuperkenankan ikut dalam pemberkatan sebagai rombongan yang pertama Kuselamatkan menuju ke bumi yang baru.
Adapun Maksud-Ku ialah Aku menggantikan tanah perjanjian yang lama atas wilayah Kanaan menjadi suatu wilayah di bumi yang baru. Dan konsekuensinya adalah bahwa sejumlah 144.000 bangsa Israel yang termateraikan tersebut sudah Kuberi hak untuk berevakuasi ke pesawat induk Surga Eden Darussalam, tatkala pesawat itu sudah berada di dalam tambatannya untuk mengangsur penduduk bumi ini ke bumi yang baru.
Adapun Perjanjian-Ku ini berlaku secara pasti tatkala dunia sedang menghadapi hempasan-hempasan malapetaka-malapetaka besar. Dan keadaan itu sudah sedang terolah. Maka sesungguhnya Perjanjian-Ku ini sudah segera akan Kugenapi sekarang ini. “
Demikian Perjanjian Tuhan kepada Israel. Sedangkan peperangan Israel dengan Palestina sudah berlangsung lama sekali, tapi tak ada yang mencoba mengingat Perjanjian Tuhan terhadap Israel itu.
Adapun perjuangan rakyat Palestina terhadap Israel tidaklah sama dengan perjuangan rakyat Israel dalam mendirikan negerinya di Israel selama ini. Jauh sebelum adanya peperangan dengan Palestina, Israel sudah berperang menginginkan kemerdekaan negerinya dari kelompok negara-negara Muslim di wilayah itu. Apakah ada yang mau memungkiri itu?
Cobalah perhitungkan kegigihan Palestina memperjuangkan sejengkal tanahnya dari Israel dan pasukan Israel yang memperjuangkan Perjanjian Tuhan kepada Israel atas Tanah Perjanjian untuk Israel.
Kalau semua pihak mau menyederhanakan segala dendam dan segala kegentingan dan kerumitan itu, pembahasan inilah yang kami ajukan untuk dibahaskan oleh semua pihak, supaya semua pihak dapat memahami Penilaian Tuhan atas semua yang diperseterukan sekian lama.
Daripada semua pihak saling berseteru untuk sesuatu yang tak diperhitungkan Tuhan sebagai kebenaran perjuangan, namun dinilai Tuhan sebagai kebodohan menyikapi perjuangan masing-masing, karena tak mau mempedulikan Isyarat Tuhan atas Tanah Perjanjian terhadap Israel.
Tuhan sudah memberi Isyarat-Nya terkait dengan Tanah Perjanjian-Nya terhadap Israel, bahwa selamanya di atas Tanah Perjanjian untuk Israel itu, bila belum tergenapi, maka wilayah itu akan mengalami keterkutukan. Demikian di atas tanah perjanjian tersebut selamanya dipenuhi huru-hara dan peperangan. Kalau saja hal itu mau dipedulikan, takkan bertewasan korban sia-sia dari semua pihak.
Oleh karena itu, saat ini pertama-tama yang dilakukan Tuhan adalah Penghapusan Semua Agama dan penyatuan semua agama, agar tak ada lagi alasan membela agama masing-masing karena Tuhan. Sehingga semua pihak merasa merekalah yang benar dan yang sedang memperjuangkan jihad untuk Tuhan, dan peperangan-peperangan pun meluas seperti takkan berujung.
Perjanjian Tuhan yang baru ini jelas bahwa penyatuan semua agama adalah lebih makbul, walaupun ritual peribadatannya lebih sederhana dan lebih ringan. Yakinilah bahwa yang sederhana dan yang lebih ringan ini lebih berkah dan lebih makbul.
Ketentuan Tuhan ini mencenderungkan semua penganut agama-agama yang manapun akan lebih suka memilih ritual peribadatan yang tidak ribet dan tidak memberatkan, tapi lebih mudah mendapatkan pengabulan doa dari Tuhan.
Dan umat Kristen pun tak perlu lagi merayakan Hari Natal dengan menyatakan kenangan atas kelahiran Yesus. Sedangkan umat Buddha tak perlu merayakan Hari Waisak lagi, demikian umat Hindu dengan perayaan-perayaan hari rayanya seperti halnya Hari Raya Nyepi dan Galungan.
Maka semua perayaan hari raya keagamaan tak diadakan lagi untuk seterusnya demi menyepakati penyatuan semua agama yang universal, dengan merayakan satu-satunya hari keagamaan, yaitu hari raya menyambut Tahun Baru 1 Januari. Dan cukuplah berdoa kapan pun dan di mana pun bilamana umat-Nya membutuhkan Pertolongan-Nya.
Yang penting, jauhi dosa dan berbuatlah kebaikan sebanyak-banyaknya, agar Anda mulia dan doa Anda makbul. Berdoalah dengan bahasa apa pun, bahasa masing-masing, karena Tuhan tak menetapkan keistimewaan bahasa tertentu yang bersedia diterima oleh-Nya, agar Dia mau membalas doa itu.
Sungguh berdoalah dengan bahasa masing-masing, karena Tuhan Maha Memahami semua bahasa di dunia ini dan tak mengistimewakan bahasa apa pun. Bahkan Tuhan memahami bahasa daerah mana pun yang ada di muka bumi ini. Dan itu sungguh sangat memudahkan semua orang di dalam berdoa.
Dan bagi Tuhan, itu adalah suatu kemudahan bagi semua orang yang berdoa kepada-Nya. Dan bagi-Nya pun menjadi mudah memperlihatkan keberkatan suatu doa melalui cara yang baru ini, yang ditetapkan-Nya sekarang ini.
Orang-orang yang kebingungan dengan agama dan yang realistis berkata, ”Kami bukan saja terproteksi dari permusuhan agama dan tindakan anarkisme serta intrik-intrik agama, tapi kami juga sehat badan jasmani dan rohani”.
Berpikir positif dan menjadi gemar berbuat kebajikan dan Berketuhanan Yang Maha Esa dirasakan sebagai pelindung bersama bagi semuanya. Metafora pengembangan kepribadian ini akan bersaing ketat dengan ajakan berjihad demi agama. Selanjutnya, akan berlarut menjadi jihad untuk perdamaian dunia dan perdamaian atas semua agama. Dan pembeda itu tak disadari akan berkumandang pesat menjadi gerakan spiritual baru di dunia.
Oleh karena tidak menamakan pembawa misi agama tertentu dan titik temu inspirasi itu melalui komunikasi ilmiah dan netral, maka penyebarannya lebih mudah diterima umum, termasuk oleh orang-orang yang beragama.
Gerakan Zaman Baru tersebut telah melangkah menjauhi kegenitan fanatisme agama yang telah menghantui dunia. Namun Peranan Tuhan tak dijauhi, melainkan dirasionalisasikan menjadi keimanan yang semakin tumbuh dan hidup, dan bergerak dinamis meliputi tradisi metafisika yang terbaharui dan spiritualitas yang tak terkotak-kotak, dan sains yang menjawab masalah apokaliptik.
Dan dunia pun tercerahkan dan sekaligus menjauh dari kekalutan agama. Perspektif teologis yang kuajukan berkenaan dengan penghapusan semua agama, tetapi tetap Bertuhan Yang Maha Esa, adalah sejalan dengan demand spiritualisme New Age.
Theosofis modern memperkenalkan lebih baik konsep-konsep karma dan reinkarnasi yang dibenarkan Tuhan sebagai konsep keadilan di dalam keabadian. Pengikut ajaran theosofis, mistisisme yang menyatukan dengan teori metafisika dengan science, seperti kegersangan yang diguyur air hujan.
Manusia modern dapat memahami lebih mudah penjelasan agama melalui sistem ilmiah alternatif itu. Konsep pemikiran dunia maya memasuki logika kebakaan tanpa terlibat dalam rasa takut menyinggung fanatisme agama, karena ada obyektivitas UFO dan alien yang lebih menarik untuk dibahaskan.
Melalui Teori Relativitas Einstein, Tuhan meneguhkan adanya peradaban makhluk-makhluk alien, bahwa di alam semesta ini ada kehidupan lain yang sama sekali lain dan tak terdeteksi. Demikian relativitas kehidupan yang mensemesta.
Adapun Teori Kuantum yang menjorok kepada keabstrakan yang tak terlihat, itu dapat terjelajahi melalui hasil karya nyata malaikat atas crop circle, yang mengemuka dalam konsep millennialism yang terbuka. Dan terimplementasi tak hanya untuk menggenapi Teori Kuantum, melainkan juga untuk melengkapi data tanda-tanda akhir zaman.
Alam adalah obyek sains yang sangat kompleks. Dan Tuhan menghargai Teori Relativitas Einstein dan mengukuhkannya melalui pembahasan kesemestaan dari Sisi-Nya. Dan Teori Relativitas Einstein tercakup dalam Ketentuan Tuhan yang menegaskan bahwa ruang-ruang kesemestaan adalah tak mengembang tanpa batas. Dan kecepatan cahaya sendiri memiliki batas. Dan batas ini menjadi batasan gerak bagi segala yang dipersangkakan tanpa batas dalam skala liputan semesta.
Bahwa partikel-partikel di semesta saling berinteraksi membentuk sebuah obyek yang memberi massa. Dan bahwa itu terdapat hubungan antara massa dan energi. Dan itu adalah ketentuan awal pembentukan suatu benda semesta.
Bahwa panas matahari sebagai idealisme mutlak yang menumbuhkan dan memelihara keterlangsungan pertumbuhan dan pengembangan di semesta. Oleh karena melalui cahaya dan panas matahari, terwujudlah reaksi kimiawi atas unsur-unsur alam yang kemudian terolah mewujudkan massa dan energi.
Rotasi global dalam alam semesta membentuk benda-benda semesta menyesuaikan diri dalam keglobalan. Dengan yang demikian itu, terdapatlah teori bahwa yang diciptakan dan yang dibangunkan sistemnya pertama kali oleh Tuhan adalah matahari dan unsur-unsur benda semesta.
Persenyawaan kimiawi di antara zat dan unsur-unsur semesta, menimbulkan gerakan gelombang dan energi dan pemusatan energi. Daripadanya, terjadi pembentukan massa dan gelombang energi, dan pemusatan energi yang berputar menjadi pusaran. Dan dari pusaran energi, terjadi pembentukan wujud massa menjadi benda-benda semesta. Demikian pusaran energi dalam semesta sesuai dengan rotasi Keglobalan Tuhan.
Apabila ingin dipadankan pengertian tentang Ruhul Kudus (Roh Kudus) yang dikaruniai Tuhan sebagai pembawa Wahyu-wahyu-Nya ke dunia manusia, dan kunyatakan bahwa ruhku adalah ruh matahari, maka Ketentuan Tuhan atas diriku adalah menjadi pencerah iman dan rohani, dan pemberi cahaya dan panas bagi semesta. Dan itu adalah merupakan suatu keselarasan tugas dan kefungsian.
Tugasku adalah pemelihara kemurnian Wahyu-wahyu Tuhan. Dan akulah Ciptaan Tuhan yang tersulung sehingga wajib mengamankan kewahyuan dan memelihara keimanan makhluk-makhluk Tuhan yang dimuliakan. Dan memelihara kelanggengan sistem kesemestaan. Itu sebabnya tugas dan kewenanganku menjadi optimal ketika terdapati ada kekiamatan sedang melanda bumi atau benda-benda semesta yang lainnya.
Demikian karakteristik Sifat Tuhan yang senantiasa menempatkan kebaikan, kebenaran, keluhuran, kesucian adalah yang paling atas. Karena dari sifat-sifat tersebut terjagalah keseimbangan alam dan terpeliharalah kedamaian dan ketentraman, dan terpeliharalah kebajikan dan kebenaran, dan jadilah kesucian. Dan terdapatlah Surga sebagai pusat kesucian.
Sosiologi penentraman adalah merupakan pemeliharaan pertumbuhan dan perkembangan dengan baik dan benar. Dan semua itu berasal dari adanya pencerahan rohani dan penyinaran cahaya matahari.
Dan di mataharilah terkumpul energi-energi baik dan suci, maka di mataharilah terdapat dunia kemalaikatan. Dan oleh karena itu, terbukalah persepsi bahwa di mataharilah Surga para malaikat.
Kesucian mutlaklah yang ada di dalam Surga. Demikian kesejatian sifat-sifat baik menjadi keluhuran yang senantiasa berimbang dan tak pernah berlebih-lebihan atau berkekurangan.