Jangan Terpengaruh oleh Mistis Kampungan
Kesemestaan adalah kehakikian, nan ilmu kehakikian tak berada dalam kesempurnaan pemikiran. Kesempurnaan pemikiran hanya menghasilkan teknologi dan kesempurnaannya saja. Adapun kehakikian tak tertembus oleh kecerdasan manusia dan kecerdasan teknologinya yang tercanggih sekalipun.
Kehakikian tak terbelit oleh apa pun, juga tak perlu dianalogikan, hanya wajib diyakini. Semesta dapat dilacak sifat-sifatnya dari analisa persenyawaan unsur-unsur semesta. Dan proses reaksi kimia alam semesta adalah ilmu yang terbuka untuk diteliti dan dipelajari.
Hakikat kehakikian adalah seperti air hujan yang disertai petir, bisakah dihalangi? Bilamana kehakikian dibuat terbuka oleh Tuhan dan ditransparankan, maka itu adalah Respon Tuhan yang mensemesta. Dan itu adalah Ketentuan Tuhan yang terbaik bagi manusia, karena itu adalah merupakan kucuran ilmu pengetahuan dari-Nya.
Kehakikian adalah Hak Mutlak Tuhan, jadi jangan sok keminter memberitahukan asal mula jadinya semesta. Dan jangan pula menyembah leluhur karena ingin mencari jalan pintas pemberkatan. Kedua hal itu sama-sama seperti pemula dalam kategori masing-masing, tapi dua-duanya belum paham tentang Kehakikian Tuhan yang maha luas.
Asal jangan mencari-cari data untuk menuhankan berhala, maka pemberhalaan memasuki teologis yang tak bisa surut lagi. Dan manusia pun membodohi dirinya sendiri. Ada berhala keilmuan dan ada pemberhalaan terhadap sesuatu atau leluhur. Bilamana tak mawas diri kala menghadapi kehakikian Keilahian yang penuh misteri, maka jangan bermain mistik gadungan.
Jangan mempermainkan kehakikian, mempermainkan mistik dan mempermainkan logika orang lain demi mendapatkan kekayaan dengan mudah. Waspadalah, karena itu adalah kejahatan metafisis lintas kodrat dan lintas alam. Risikonya berat sekali, karena konsekuensinya adalah pertukaran kodrat dengan iblis.
Apa pun, kehakikian sesungguhnya bukanlah problem, bukan pula khazanah ilmu makrokosmos yang perlu diada-adakan cara untuk menembusnya. Rahasia Tuhan jangan dijadikan obyek penggalian ilmu kesemestaan untuk mengadakan penangkalan anomali semesta.
Masalah kesemestaan tak dapat tertangani oleh manusia. Bisakah lautan diperdalam untuk menangkal banjir rob? Atau bisakah bulan menggantikan kefungsian matahari supaya pemanasan global tak semakin larut? Maka Rahasia Tuhan jangan dijadikan target untuk meraih ketinggian ilmu.
Namun ada kalanya Tuhan mengangkat suatu obyek yang sengaja disodorkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan umat manusia. Dan syukurilah itu, tapi jangan melampaui batasan-batasan Kemahakuasaan Tuhan.
Kalau ingin memperdalam ilmu, terkait dengan mikrokosmos yang layak diteliti dengan serius, mengingat begitu banyak penyakit yang belum ada obatnya, mengenali keganasan virus dan bakteri pada saat ini adalah sangat penting. Namun mengapa umat manusia justru mengeksplornya untuk dijadikan obyek pembuatan senjata pemusnah massal?
Proses kiamat ini penuh dengan anomali alam. Tak ada daya apa pun yang bisa mengurungkan proses kiamat ini. Itulah Kehakikian Tuhan Yang Maha Kuasa, yang jangan dijadikan misteri untuk dicari pengusaiannya. Manalah mungkin? Maka jangan pula dijadikan sebagai suatu kondisi yang sangat menakutkan dan mengerikan.
Karena Tuhan kini sedang berwahyu kembali, maka turutilah Petunjuk-petunjuk-Nya dan Amanat-amanat-Nya, karena kedahsyatan proses kiamat tak bisa disurutkan dan tak bisa juga ditunda peningkatannya. Maka akui saja kesalahan umat manusia kepada Tuhan. dan akui saja Kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Penolong. Dan terimalah Pertolongan-Nya ini dengan baik.
Dan batasi segala ketamakan untuk saling memanfaatkan kondisi buruk bumi ini untuk saling menguasai dan saling memperkuat angkatan perangnya. Tak ada yang lain kecuali umat manusia hanya bisa meyakini Kemahakuasaan Tuhan dan Kemahapenciptaan-Nya.
Dan kalau itu masih juga mau didilematikakan, maka kataku, jangan tidur dan jangan memejamkan mata sekejap pun. Bisakah manusia melakukan hal itu? Kalau sesungguhnya tak ada manusia yang tahan untuk tak tidur dan tak memejamkan matanya.
Nah kataku, itu pun adalah obyektivitas renik kehakikian, dan itu hanyalah unsur kehakikian pada tubuh manusia. Nan adalah suatu hakikat yang diberikan Tuhan yang bisa dirasakan dan dipikirkan saja, tapi teknologi dan kecerdasan manusia tak bisa menduplikasikannya atau menggantikannya.
Sebuah kehakikian jangan disasar untuk menantang sunnatullah atau hukum alam, atau didilemakan supaya jadi problematika sains dan diunggah menjadi bulan-bulanan penelitian.
Semajemuk apa pun problematika semesta, tak ada yang terkecuali. Sedangkan bagi Tuhan, itu hanyalah subyek yang itu-itu saja. Dan niscaya Tuhan sudah memiliki perangkat untuk mengendalikannya.
Dan sistem alam itu seniscaya kemutlakan dan keabsolutannya, tak terganggu oleh pemahaman kasualisme. Tak ada yang kebetulan dalam sistem semesta yang hakiki. Semuanya dalam keliputan kesadaran sistem semesta yang sistemik.
Selalu ada piranti yang menyebabkan suatu akibat. Keterbukaan penjelasan tentang perpindahan kutub magnet yang telah menyebabkan keraiban pesawat Malaysia Airlines MH370, bukanlah kasualitas biasa. Melainkan itu adalah tanda-tanda kiamat, bahwa itu tanda Black Hole sudah mencari mangsa di bumi ini.
Begitulah selaiknya penjabaran perpindahan kutub medan magnet bumi ini. Kalaupun itu mau dipandang sebagai kehakikian yang sedang bereaksi, menanggapi suatu anomali besar di bumi ini. Dan itu adalah akibat perilaku umat manusia jua.
Kehakikian Tuhan adalah dalam kehakikian sistem kesemestaan. Taklah terkurangi Kehakikian Tuhan itu oleh ledakan besar dan yang terdahsyat sekalipun di alam semesta.
Kalau manusia suka meledakkan bom nuklirnya, maka berpantanglah menjelajah semesta untuk mengalihkan kecanggihan ilmu teknologi yang sudah dicapai. Sedangkan kesemestaan itu maha luas dan maha penuh misteri.
Lagipula untuk apa membuat teknologi untuk menjelajahi semesta, padahal bumi tempatmu menetap juga sengaja dihancurkan. Dan untuk apa lagi semua pencapaian itu? Kalau akhirnya akan hancur oleh proses kiamat dan kalian semua tak bisa kemana-mana.
Apakah ada ilmu yang dapat menanggulangi proses kiamat? Dan adakah tempat lain untuk dapat dijadikan pengganti bumi ini? Sedangkan hal itu tak terjangkau olehmu.
Maka sejadi-jadinya, hentikan peperangan dan pengeboman. Peliharalah kelestarian bumimu yang masih ada. Berdamailah dan dengarkan Firman-firman Tuhan dengan baik.
Dan laksanakan Amanat-amanat-Nya agar semua bangsa-bangsa dan negara-negara aman menyelenggarakan peningkatan temuan teknologi yang tercanggih, yang dapat dipakai untuk mengarungi antariksa, untuk membawa penduduknya berpindah ke bumi yang lain. Dan itu lebih baik bagimu semuanya.
Dan jangan membangkangi kami, karena melalui kamilah Petunjuk-petunjuk Tuhan itu bisa turun ke dunia manusia. Dan hanya melalui kamilah pertarungan untuk mengalahkan kekuatan iblis dapat dijaminkan.
Jangan katakan itu pernyataan kuno, karena yang menyuruhmu membuat nuklir adalah iblis, supaya bumimu kiamat, dan supaya mereka segera terlepas dari kutukannya. Sedangkan kami datang untuk memberitahukanmu supaya tidak lancung dikuasai iblis dan supaya kamu bisa kami selamatkan.
Kalau kau sudah tahu bahwa iblis sudah menguasai bumi ini, dan kalau kau sudah tahu bahwa umat manusia tak punya daya untuk mengalahkan iblis, lalu kalau kau sudah tahu jalan pemikiran alam semesta bahwa itu adalah khazanah alam Pemikiran Tuhan, maka untuk apa lagi mereka-reka sesuatu yang di luar jangkauan akal manusia?
Maka jangan pernah mengabaikan Petunjuk-petunjuk Tuhan yang kami sampaikan ini. Fokuslah kepada ilmu yang sedang diturunkan Tuhan ini. Keyakinan keimanan juga dapat membuat orang pandai, karena keimananlah yang mendatangkan keberkahan, kecerdasan dan terobosan ilmu.
Siapa yang suka mendebatkan ’duluan mana, telur atau ayam’? Kalau ada malaikat atau jin dikutuk jadi ayam atau telur, pastilah jadi ayam dulu, bukan telur. Kalau telur terinjak, jadi apa? Tapi ayam bisa bertelur lagi.
Semesta pun demikian. Dulu mana Black Hole atau matahari? Duluan matahari dong! Supaya ada keterpeliharaan semesta, baru kemudian ada Black Hole yang mengadakan kiamat. Itu pun kalau lagi diperlukan. Dinamika semesta itu dapat dianalogikan dengan dulu-duluan telur atau ayam. Karena kalau Black Hole lebih dulu diciptakan, bayi-bayi semesta akan habis dimakan Black Hole.
Umat manusia di bumi ini juga baru bergaul dekat dan dimangsa iblis setelah bumi sudah berproses kiamat. Itu tandanya Tuhan senantiasa mendahulukan yang baik dan yang bermanfaat. Maka jangan asal pilih hitam atau putih, karena Surga suka yang putih suci.
Penciptaan atas suatu makhluk, terlebih dulu terdapat pengadaan ruhnya. Bukan itu saja, harus ada penyebab kutukan. Jadi ada kesalahan, baru ada punishment, baru ada kutukan dan kemudian penciptaan.
Ketahuilah bahwa hal itu adalah dalil Kemahapenciptaan Tuhan. Bahwa Tuhan Yang Maha Ruh terlebih dahulu menciptakan ruh untuk suatu Penciptaan-Nya dan itu disesuaikan dengan kefungsian dan kondisinya suatu benda semesta di dalam tata ruang kesemestaan. Dari penyiapan suatu ruh pada suatu penciptaan, kiranya itu dapat dipahami sebagai asal-muasal seluruh Penciptaan-Nya.
Adakah makhluk Penciptaan Tuhan bisa mengadakan suatu ruh? Nah, itulah Kuasa Tuhan atas kehakikian. Berikan jarimu dan lepaskan dari tanganmu. Bisakah jarimu bergerak? Kalau kau sakit karena terluka akibat jarimu terpotong dan kau tak bisa menggerakkan potongan jarimu setelah terpisah dari tanganmu, itulah tandanya jarimu tak terkait lagi dengan ruhmu.
Siapa yang memberi ruh ke dalam dirimu? Untuk itu saja, semua orang harus mengakui Kemahakuasaan Tuhan. Dan untuk itu saja, jangan pernah mencari-cari bagaimana Tuhan menciptakan semesta ini, dan bagaimana awal mulanya terjadinya alam semesta.
Kami malaikat saja tak ada yang pernah memikirkan bagaimana Tuhan menciptakan pada awalnya alam semesta ini. Dan kami saja tak pernah berani menatap bagaimana Tuhan menciptakan kami para Malaikat-Nya.
Bahwa apakah kami ini dari sejak dulu adalah malaikat? Dan apakah hanya sekedar jadi angin di semesta? Tapi kenapa ruh kami bisa melihat segalanya dan bisa mengurusi segala Urusan Tuhan? Apakah kami dulu pernah juga jadi manusia atau jadi batu, atau apa saja?
Sudah kuberitahukan ilmu tentang regulasi ruh. Kalau mau jadi malaikat, jadilah orang yang suci mutlak. Kalau jadi bulan, jadilah malaikat yang penuh prestasi terlebih dahulu dan selamatkanlah semesta! Kalau jadi ular, berbuatlah sebanyak-banyaknya kejahatan yang jenius atau yang paling menjijikkan, maka kenistaan kodrat pun segera menghantui ruh Anda.
Sesungguhnya keteranganku ini adalah metodologi baku alam semesta dan keakhiratan, bukanlah mistis kampungan yang menorehi ketauhidan Ajaran Tuhan. Dan keteranganku ini tak berbasa-basi, karena aku jenuh melihat dan mendengar mantra-mantra yang dibacakan orang-orang musyrik kalau mau meminta berkah ke pohon-pohon atau kuburan-kuburan dan laut. Lagipula, bau kepulan kemenyan tak disukai malaikat. Itu bau kampungan.
Keteranganku yang mistis ini, penuangannya melalui terobosan-terobosan ilmu semesta maupun melalui mistisisme modern yang bukan takhayul, tapi yang dapat dinalarkan sesuai dengan kesejatian Kehakikian Tuhan Yang Maha Gaib. Dan hal itu teraplikasikan sebagai pencerahan yang memenuhi logika.
Jadi siapa pun ingin tahu logika apa yang ditelusuri oleh teroris, sehingga mampu melakukan pengeboman-pengeboman dan bom bunuh diri. Tuhan serta merta dapat dianggap menyukai persimbahan darah dan itu tak logis sama sekali.
Kelogisan berketuhanan niscaya melalui kedamaian, welas asih, ketentraman dan kasih antara sesama. Hakikat berketuhanan kiranya perlu diajarkan lagi, supaya umat manusia mau berpaling dari persengketaan-persengketaan dan peperangan-peperangan.
Bagi Tuhan, kemisterian Kehakikian-Nya tak apalah dijelaskan melalui teknologi yang sedang digandrungi manusia modern. Dan tak apalah Dia menampilkan Diri-Nya seutuhnya melalui penyelamatan oleh Surga-Nya.
Tuhan terniscayakan tidaklah gaib sepenuhnya, karena Wujud-Nya sudah dinyatakan-Nya sebagai keliputan keglobalan seluruh semesta yang ada. Tak ada keakhiran semesta. Yang ada kekiamatan Black Hole yang menghadirkan keawalan benda-benda semesta lagi.
Liputan keglobalan semesta, itulah Tuhan Semesta Alam. Allahu Akbar, Dia sungguh Maha Besar. Dialah Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Dan Dia pula Yang Maha Penolong dan Maha Menyelamatkan. Empirisme yang meliputi misteri Keilahian, tertuang melalui fenomena UFO yang nyata dan temuan-temuan teori kesemestaan oleh para fisikawan yang menjadi jelas uraiannya, ketika Tuhan memantapkan jalan pikiran manusia itu sejalan dengan kemajuan teknologi yang luar biasa.
Dan empirisme yang dituangkan melalui penalaran teori Big Bang, dapat kunyatakan sebagai Cara Tuhan mengalirkan Penjelasan-Nya tentang peranan Black Hole, yang kemudian ujung-ujungnya sampai kepada raibnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Siapapun tak akan menyangka kehadiran Penjelasan Tuhan tersebut. Tapi kami menyebutkan itu sebagai kartu truf untuk menyadarkan semua orang di dunia ini, agar mau berpaling memperhatikan Wahyu-wahyu Tuhan yang terkini. Dan dunia modern pun berpaling.
Sungguh pun Wahyu-wahyu Tuhan yang terdahulu sudah dianggap kuno, tapi Wahyu-wahyu Tuhan terkini multimodern. Pada kesempatan-kesempatan yang kami dapati bahwa Ayat-ayat Suci Tuhan yang terdahulu dicupatkan dan penafsirannya dibuat glibat-glibet sesuai dengan kondisi pertaruhan politik. Ayat Suci kok dibuat begitu?
Tentulah Wahyu-wahyu Tuhan yang sangat modern sekarang ini segera akan menghapuskan kecupatan menafsirkan agama. Maka jangan ceroboh memperturutkan penolakan yang tak logis dan yang membuntu atau yang menyesatkan.
Tantanganku adalah bagaimana umat Muslim mau disadarkan bahwa kecupatan pandangan keagamaan umat Islam itu kini tak lagi menjadi penting dan genting, karena agama sudah dihapuskan. Tapi mengolah kegentingan oleh agama harus melalui taktik bermain kelereng. Nan, kelereng yang saling bertumbuk tidaklah pecah, dan kalau menggelinding menyentuh kelereng yang lain disoraki ramai-ramai. Tapi itu kelereng, yang tak pecah dan selalu menggelinding.
Penganut agama yang fanatik dan radikal, harusnya juga tidak pecah kalau bersitumbuk dengan umat agama lain. Dan kalau saling menyentuh lalu bersalaman, dan semua pun menjadi lega dan semua pun bersorak gembira ria.
Jangan seperti Al Qaeda atau Taliban, atau Syiah dan Sunni yang terpecah belah. Kini muncul golongan radikal baru ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang menarik perhatian karena sedang ramai-ramai digerami, karena pemimpinnya, Abu Bakar al-Baghdadi, mendeklarasikan kekhalifahan Islam di kawasan yang sudah dikuasainya. Padahal kekhalifahan Islam tak mungkin bisa bangkit, walau dengan cara-cara yang mengganas sekalipun.
Keganasan ISIS tak sama dengan Al Qaeda dan Taliban. Kelompok baru radikal Islam itu adalah merupakan waham pembaharuan terorisme yang teradikal dan membabi-buta mendirikan kekhalifahan sehingga semua bangsa-bangsa siaga terhadap penyusupan ISIS di negara mereka masing-masing dan termasuk negara-negara Muslim. Karena terorisme semakin garang dengan adanya ISIS, seperti api yang disiram bensin. Dan itu memposisikan ISIS jadi musuh semua bangsa-bangsa sehingga dengan sendirinya ISIS tak bisa menjadi negara yang utuh berdaulat. Bahkan oleh karena dampak eksistensi ISIS lah yang akan mengakhiri keislaman di dunia. Demikian kuterangkan tak akan bakalan ada pemimpin besar Islam di abad ini.
Adapun tampilnya ISIS yang menyatakan menanggalkan predikat Suriah dan Irak, dan hanya menggunakan nama Negara Islam, dengan harapan umat Islam di dunia memberikan apresiasi atas perjuangan Negara Islam tersebut bagi bangsa-bangsa Islam sedunia. Adapun hal yang semacam itu perlu dipedulikan sebagai ancaman terhadap negara-negara Islam lainnya yang ada di sekitarnya. Dan bahkan ancaman terhadap semua negara di dunia.
Karena perjuangan ISIS adalah bertujuan menyatukan negara-negara Islam untuk memperjuangkan kebangkitan Islam di dunia, di bawah kepemimpinan Abu Bakar al-Baghdadi dan adalah demi mengalahkan lawan Islam, yaitu Blok Barat. Demikian ISIS bahkan ancaman semua negara di dunia.
Daripadanya kami nyatakan bahwa semenjak Tuhan memfatwakan Penghapusan Agama Islam, maka tak ada peluang membakukan kebangkitan dan kemenangan Islam di dunia ini.
Demikian kami nyatakan bahwa perjuangan ISIS di bawah pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tak memiliki peluang seperti yang diharapkan mereka.
Di lain wilayah, ada ekstrimis Boko Haram, yang asal tampil ganas. Islam pun semakin menakutkan dunia. Huh, jangan seperti itu! Menurut pendapatku, tak ada orang yang tak memandang nelangsa terhadap perilaku umat Muslim sekarang ini.
Perpecahan agama-agama dan penyatuan agama dapat digambarkan seperti gambaran simbol ideologi Taoisme, yang mengetengahkan bola ’yin’ dan ’yang’. Walau tak sama persis, akan tetapi kehidupan beragama juga menggelinding seperti bola.
Dan sketsa warna bola ’yin’ dan ’yang’ adalah hitam dan putih, mengibaratkan kehidupan agama-agama juga ada yang hitam, ada yang putih. Kalau etos agama sedang menggelinding kepada kegelapan, mau sedikit berbalik saja sudah bisa mendapati yang putih. Nah, kami menawarkan spiritualitas modern yang baku dari Tuhan, yang putih bersih tanpa ancaman dan kubu-kubuan, tanpa peperangan dan fitnah-fitnahan.
Sungguh tak memungkinkan bagi siapa pun yang akan menolak Ketentuan Tuhan ini, karena mereka akan tenggelam tak terikut dalam arus keseksamaan Penyelamatan Surga, dan kegembiraan mendapati Tuhan ternyata membahagiakan para ilmuwan dengan mengentaskan teori-teori kesemestaan dengan leluasa.
Kemodernan tak mungkin bisa didapat dari ISIS atau teroris sejenisnya karena mereka selalu memuliakan masa lalu yang sudah hampir punah. Kalau itu mau dibangkitkan, maka hal itu akan tertinggal dan terkalahkan oleh kemodernitasan Kewahyuan Tuhan yang terkini.
Semua hal akan dibahas Tuhan dengan mengemukakan empirisme dalam nuansa apokaliptik dan dalam bahasa teknologi kekinian. Biar saja semua orang dapat melihat sisi modernitas Tuhan Yang Maha Cerdas.
Oleh karena itu, kami tak mungkin dapat dikalahkan lagi dan tak mungkin bisa disingkirkan lagi, karena kami memang harus ada dan harus berkarya, dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada Tuhan. demikian pergerakan Zaman Baru itu akan berkembang pesat. Itu sesuai dengan tipologi kejenuhan terhadap kekerasan atas nama agama.
Banyak orang ingin mencari pembaharuan spiritualitas dan mereka menemukan dari keragaman perbedaan agama yang sama-sama mengalami kekecewaan, tapi haus dengan pencerahan yang logis dan menghindarkan diri dari pemberdayaan doktrin yang kaku atau yang cupat. Mereka memerlukan kebebasan wawasan spiritualitas yang tak berpantang melampaui batas-batas agama. Oleh karena itu, paham spiritualitas modern tak serta-merta menjauhi titik fokus yang lain, yaitu agama yang esensi kebenarannya yang murni tetap diakui dan dibenarkan.
Hanya saja masyarakat spiritualitas modern tak lagi melakukan ritual-ritual peribadatan yang ribet dan yang lazim menjenuhkan dan mewah, dan terkadang memberatkan dalam sisi finansial maupun pengorbanan keikhlasan untuk melakukan ritual yang berat dan berdesak-desakan.
Semakin hari, ritual keagamaan semakin ditambah dengan berbagai tetek-bengek ritual baru yang terkesan sengaja diperibet dan diperberat, demi untuk menyatakan pembeda sekte yang lebih fokus. Dan dianggap dengan cara tersebut, doa pun menjadilah lebih makbul. Seakan Tuhan dianggap niscaya menyukai ritual-ritual yang diperberat dan yang membutuhkan pengorbanan yang lebih banyak. Padahal Tuhan hanya menghargai kesucian dan ketulusan beribadah.
Peribadatan dalam spiritualitas modern yang sedang dipandukan Tuhan sekarang ini, yang dirasakan berat, justru adalah pembentukan karakteristik baru yang suci, melalui penaklukan diri dari kesukaan melakukan dosa yang disengaja maupun yang tak disengaja.
Dan yang tak lebih mudah lagi adalah meningkatkan kualitas kesucian, karena banyak keinginan-keinginan yang disukai harus ditanggalkan. Karena keinginan-keinginan yang dominan belum tentu sejalan dengan Pensucian Tuhan.
Bilamana publik mau menerapkan egalitarianisme seutuhnya, maka sebagian besar kendala pensucian dapat ditiadakan atau dilemahkan, karena kerendahan hati yang utuh dapat mendinginkan keegoaan-keegoan yang tak perlu. Dan ujian-ujian kesabaran dan ketabahan menjadi lebih lunak.
Berbeda dengan orang-orang yang serakah dan tamak, serta sombong dan tak tahu diri. Wah, pensucian terhadap tipe orang semacam itu akan alot dan biasanya menempuh penjeraan yang memedihkan hati dan lazim mengalami penistaan dari Tuhan.
Dosa-dosa memang terasa lebih manis dan menyenangkan. Sulit meninggalkan hal-hal yang disukai, tapi dilarang. Orang-orang merasa lebih baik menambahkan ritual-ritual peribadatan yang tak ketentuan, demi mendapatkan pengabulan doa, daripada menanggalkan hal-hal yang digandrungi. Padahal sudah tahu bahwa itu adalah dosa semata.
Seperti halnya manusia lebih suka korupsi dan selingkuh daripada bersuci dengan sempurna sehingga mereka suka berbondong-bondong melakukan ritual ibadah yang tak bermanfaat, tapi dikiranya itu bisa mengompensasikan perilaku dosa-dosanya. Dan ramailah mereka menziarahi kuburan-kuburan.
Sungguh banyak orang yang salah kaprah memahami Kehakikian Tuhan yang nyata-nyata tak mengajarkan berdoa ke kuburan-kuburan dan tempat-tempat keramat. Maka Tuhan pun mengancamkan, jangan pernah lagi beramai-ramai berziarah ke kuburan-kuburan, karena di sana hanyalah ada setan yang memeriahkan peziarahan.
Dan arwah-arwah yang dikultuskan di kuburan tersebut dikutuk Tuhan, takkan berbangkit menjadi insan yang mulia. Dan mereka pun meratap agar tak dilibatkan dalam dosa pengkultusan atas kuburannya. Dan Tuhan pun menyatakan kepada mereka yang suka berziarah ke kuburannya, bahwa kalau mereka mendahulukan kuburan-kuburan daripada pentakzimannya kepada Tuhan, dan Tuhan pun akan membiarkan doa-doa mereka di kuburan itu menjadi penggagalan baginya, dan bukanlah suatu keberkahan.
Dan yakinilah hal itu sebagai Hak Jawab Tuhan atas hal-hal yang menyimpang secara berlebihan dalam peribadatan. Tak mulia orang-orang yang dikeramatkan kuburannya. Dan takkan berjawab doa-doa yang dipanjatkan di kuburan-kuburan. Demikian kami sudah menyampaikan Jawaban Tuhan atas kegemaran berziarah dan berdoa ke kuburan-kuburan.
Spiritualitas modern sekarang ini menjauhi segala pengkultusan dan peribadatan yang musykil dan tak logis. Peribadatan spiritual modern sekarang ini tak memerlukan perhelatan apa pun untuk dihadapkan sebagai persembahan kepada Tuhan, maka itu akan menghemat biaya. Tuhan Maha Kaya, dan adalah tak pantas memberi makan sesaji untuk Tuhan karena Tuhan tak makan dan tak minum. Yang dibutuhkan Tuhan hanyalah kepatuhan dan kesucian hamba-hamba-Nya.