Tags

, , , , ,

Wahyu Tuhan yang Menjelaskan tentang Ruh Tuhan

Taklah Lia Eden akan Kuberi izin untuk mengumumkan sistem pengaliran Ruh-Ku ke seluruh kehidupan yang terliputkan di dalam Kemahaglobalan-Ku, kalau itu tak penting untuk melakukan penyelamatan-Ku dan untuk menyatakan Kemahaesaan-Ku dan Kemahakuasaan-Ku.

Tanpa menyebutkan Wujud-Ku Yang Bulat dan menerangkan tentang skema dan penampang jaringan aliran Ruh-Ku ke seluruh semesta ke dunia, taklah akan terjadi penyadaran akan kemutlakan Tuhan Yang Maha Esa

Dan penghikmatan atas hal itu pun akan mengubah pandangan semua umat yang menganggap masing-masing punya Tuhan sendiri-sendiri. Dan penyelamatan-Ku pun sulit diterapkan kalau Aku tak menurunkan serumpun ilmu untuk menyempurnakan semua ilmu yang sudah didapat.

Demikian ilmu pengetahuan kesemestaan dan semua ilmu terapan dan teknologi modern takkan bisa sempurna, bila Aku tak menerangkan tentang bagaimana Ruh-Ku mengatur dan mengendalikan kehidupan semesta, yaitu semua yang ada di alam semesta beserta seluruh makhluk-Ku yang hidup bersemesta-semesta

Bahwa tak ada Tuhan selain Aku, Tuhan Yang Maha Esa dan Yang Mahakuasa atas segala kehidupan dan hukum alam. Dan bahwa dalam segala kebijakan hukum-Ku yang terdahulu dan yang terkini bila itu dipentingkan dan dipatuhi, demikian kebijakan-Ku atas segala ilmu pengetahuan akan menjadi sempurna dan dapat dikembangkan secara paripurna, karena segala keterhubungan ilmu pengetahuan dapat dimaksimalkan.

Demikian Teori Segalanya atau the Theory of Everything bisa menyempurnakan segala ilmu pengetahuan. Dan Teori Segalanya pun terbuka bebas merdeka ketika para saintis dunia menerapkan itu untuk keparipurnaan sains.

Demikian pengkajian tentang Wujud-Ku Yang Bulat dan Berotasi serta penjelasan-Ku tentang Ruh Tuhan yang bisa diskemakan secara sederhana oleh Lia Eden itu dijadikan teori yang bisa dirumuskan menjadi asas sains teologi. Adapun itu juga menjadi solusi atas logika ateisme yang sering dianut oleh para saintis jenius dunia.

Begitulah, untuk menanamkan keyakinan itu kepada seluruh umat manusia di Bumi ini, adalah tidak mungkin terjadi suatu peyakinan kalau Kami tak berterus terang menjelaskan sistem pengaliran Ruh-Ku, mengingat umat manusia cenderung menuhankan yang lain.

Dan umat manusia modern sekarang ini punya banyak alasan untuk tidak bertuhan. Ateisme bisa menjadi tren bilamana agama-agama itu sudah pada jadi usang. Dan itu yang Kami hindari, sehingga Aku harus berterus terang tentang Wujud-Ku dan tentang Ruh-Ku.

Betapapun kalau ada umat yang menuhankan yang lain, secara logika tuhannya itu bisa mengintervensi sistem hukum-Ku di semesta maupun di kehidupan seluruh makhluk-Ku. Dan kalau ada anomali alam di semesta, tentu itu bisa diartikan bahwa tuhan merekalah yang sedang mengintervensi alam semesta, tanpa mau tahu bahwa tuhan yang mereka sembah itu ruhnya kecil, sebesar ruh manusia saja. Maka tak dimungkinkan tuhan mereka itu memberkati suatu umat dan sungguh dia pun tak bisa mengintervensi kendali-Ku atas semesta.

Kalau banyak tuhan di Bumi ini, bagaimana mungkin semuanya bisa eksis sendiri-sendiri dalam mengatur hukum alam? Ah, itu hanya logika setempat yang tak terlalu mengganggu kendali-Ku atas semesta.

Kesuksesan seseorang yang tidak bertuhan bukan berarti dia mampu mengalahkan kemampuan Tuhan karena dia cerdas mengatasi tantangan-tantangan hidupnya. Dan orang yang tak bertuhan memang merdeka memperturutkan kecerdasan mereka sendiri tanpa harus takut terhadap pelanggaran hukum Tuhan, maka dia bebas merdeka memperturutkan akal pikirannya maupun kejeniusannya. Dan ketika dia dapat menorehkan teori yang melampaui masanya, orang lain pun kagum dengan teorinya yang diperoleh dari kebebasannya berpikir. Tapi pun penganutnya terikut memilih menjadi ateis.

Sebagaimana almarhum Stephen Hawking yang baru saja meninggal. Dia meninggalkan warisan teori yang janggal dan yang tak berketuhanan, sebagaimana Hawking mengatakan Tuhan tidak ada hubungannya dengan penciptaan alam semesta. Karena ada hukum alam, seperti gravitasi, maka alam semesta bisa mencipta dirinya sendiri. Dan bahwa proses terciptanya alam semesta menurut teori big bang adalah hasil yang tak terelakkan dari proses fisika.

Dan Stephen Hawking yang memperkenalkan teori big bang sebagai keawalan semesta itu mengatakan bahwa alam semesta dimulai dari sebuah titik kecil yang kemudian berkembang besar.

Dan kalau teori big bang diakui sebagai teori keawalan semesta, maka dari mana gerakan massa awal semesta itu tercipta? Dan dari mana berawalnya energi semesta yang menggerakkan terjadinya big bang? Dan bagaimana pergerakan semesta yang menghidupkan semesta, sehingga berkelanjutan teradakan bigbang-bigbang yang lainnya?

Dan bagaimana entitas suatu pergolakan anomali, dan bagaimana pergolakan anomali semesta itu teradakan dan kemudian bisa terkendalikan dengan sendirinya? Dan bisakah diadakan energi pengendali yang tak bertuan?

Setiap kekuatan pengendalian niscaya ada ‘sarangnya’ (central processing energy alam semesta), dan di mana letak unit central processing energy alam semesta itu? Harus bisa dijelaskan, karena niscaya kendali atas alam semesta itu harus ada. Demikian secara sederhana Kugambarkan kepada Lia Eden tentang ruh mantel semesta.

Adapun Lia Eden yang tak tahu-menahu tentang ilmu kesemestaan dan tentang Ruh-Ku, tapi dia Kuwajibkan menggambarkan skema dan penampang jaringan aliran Ruh Tuhan ke seluruh semesta.

Demikian penggambaran tentang aliran Ruh-Ku di semesta oleh Lia Eden dapat Kuhadapkan kepada teori-teori Stephen Hawking. Tapi menurut-Ku teori-teori Stephen Hawking itu mengajarkan ateisme secara langsung.

Dan kalau para ilmuwan dunia pun merujuk pada teori-teori Stephen Hawking itu, lambat laun umat manusia di dunia ini bisa menerima ateisme secara terbuka dan meluruh.

Demikian Aku tampil menjelaskan Wujud-Ku Yang Bulat dan tentang Ruh-Ku yang meliputi seluruh kehidupan.

Dan kedua hal itu pun bisa membantah semua teori Stephen Hawking yang sudah dinyatakannya itu.

Saintis jenius yang dipuja dunia sebagaimana Stephen Hawking itu, sudah meninggalkan warisan ilmu yang tidak akan terpakai setelah Aku menampilkan Lia Eden yang awam sama sekali atas segala ilmu. Dan dialah yang Kujadikan perantara-Ku untuk membantah teori-teori Stephen Hawking.

Dan demikian pun teori Darwin yang juga Kubantah dengan menerangkan hukum reinkarnasi dan hukum regulasi ruh secara jelas. Bahwa hukum reinkarnasi dan hukum regulasi ruh tidak mengubah kodrat manusia secara bertahap dari kera yang bungkuk bertahap menjadi manusia yang tegap berjalan dan mulai memiliki akal cerdas dan bebas berekspresi dan tak hanya bisa melompati pohon-pohon saja.

Namun, hukum regulasi ruh dan hukum reinkarnasi yang Kuterangkan secara jelas sekarang ini bisa menjelaskan kodrat seorang manusia yang bisa berubah kodrat menjadi hewan atau menjadi iblis, dan bisa kembali menjadi manusia lagi. Begitulah bantahan-Ku atas teori Darwin.

Adapun persoalan ateisme dan persoalan konflik agama, terorisme dan radikalisme, harus Kuatasi karena semua hal itu menjadi problem dunia yang marak tak berketentuan. Para ilmuwan memuja Stephen Hawking yang ateis, sedangkan orang-orang yang beragama saling mengegokan agamanya. Ketika umat Islam tampil garang menyatakan agamanyalah yang terbenar, dunia pun menjadi kacau balau oleh terorisme dan radikalisme. Lalu kalau dunia keilmuan itu juga ada yang sesat, agama pun menyimpang dan sesat, aliran politik pun banyak yang menyesatkan, maka apalagi yang belum sesat? Maka semua hal itu harus Kuatasi dengan bijak, supaya bisa terurai benang kusut masalah ateisme, konflik agama dan dunia keilmuan. Semuanya pun harus Kumurnikan dan Kuperbaharui.

Adapun kalau banyak hal yang dipentingkan oleh umat manusia dan di sanalah banyak terjadi pertarungan, maka di sana pulalah banyak terjadi penyesatan sebagai akibat daya saing yang formal maupun yang nonformal. Semuanya sudah melanggar aturan dan etika serta melanggar hukum. Semuanya adalah hal yang berbeda tapi sama-sama melanggar hukum Tuhan. Demikian Aku berterus terang tentang Wujud-Ku Yang Bulat dan Berotasi, dan tentang Ruh-Ku Yang Maha Meliputi.

Adapun kalau dunia semakin ricuh dan kemudian masing-masing umat berdoa kepada tuhan yang berbeda-beda agar selamat, tapi Lia Eden tak kunjung dipercaya sebagai Utusan-Ku dan Wahyu-Ku pun terblokir di Indonesia, maka Aku harus menggebrak dunia untuk memfungsikan Surga-Ku. Dan Aku mengajarkan agar semuanya menetralkan keyakinannya dan bersatu dalam cara berdoa yang sama, yaitu mengikuti doa dan peribadatan Surga yang sederhana dan yang universal, karena Aku telah datang untuk menyelamatkan penduduk Bumi ini dari kiamat. Maka patuhilah segala ketentuan-Ku yang sudah dijelaskan melalui Surga-Ku itu.

Betapa kalau Bumi ini sudah mau kiamat, coba saja kau panggil tuhanmu masing-masing untuk menolongmu. Nyatanya hanya Akulah Tuhan yang turun tangan langsung untuk menyelamatkan Bumi ini dan penduduknya, dan hanya Akulah yang memprihatinkan Bumi yang mau kiamat ini.

Dan dalam keprihatinan-Ku itu, Aku pun mengadili dan menghakimi yang salah dan yang mengakibatkan Bumi ini akan kiamat. Demikian Aku sedang prihatin terhadap Bumi ini dan penduduknya, maka berbagai kebijakan baru Kunyatakan dan Kumutlakkan supaya semua orang di Bumi ini tahu Aku bertindak tegas demi menjaga ekuilibrium semesta.

Bahwa Aku menaruh perhatian kepada seluruh umat manusia dan Buminya serta seluruh semesta, karena Akulah Tuhan yang Maha Esa dan Tuhan semesta alam. Begitulah Aku ingin bertanya, apakah tuhan-tuhan yang lain itu juga prihatin dan turun tangan seperti Aku yang sedang turun tangan langsung menangani kiamat dan penyelamatan penduduk Bumi ini?

Dan kalaulah tuhan-tuhan yang lain itu juga katanya dia pun ingin menyelamatkan umatnya, maka tunjukkanlah kepada Kami konsep-konsepnya, memadaikah konsepnya bila diperbandingkan dengan konsep-konsep-Ku yang sedang Kunyatakan sekarang ini?

Pemberhalaan atas apa saja dan pengeramatan atas apa pun, bahkan kepada binatang tertentu atau pohon yang bisa tumbang, dan pengeramatan kereta dan benda-benda pusaka, sudah lazim memasyarakat dan itu tak dipikirkan ketidaklogisannya. Cobalah lihat di sekitarmu, apa pun kini itu bisa dikeramatkan dan dikultuskan, seperti kuburan-kuburan dan jin, pohon, goa, sungai, binatang, padahal semua itu tak masuk akal sama sekali.

Adapun energi yang bisa diberikan mereka itu sungguh tak bisa dibuktikan. Bagaimana mungkin patung bisa memberkati? Bagaimana mungkin kuburan bisa mengabulkan doa? Apalagi pohon, goa dan sungai serta binatang. Umat manusia adalah umat yang berakal dan semua yang disembahnya sebagai tuhan itu sesungguhnya tak bisa berbuat apa-apa bagi mereka. Sungguh logiskanlah cara berpikir terhadap masalah pemberhalaan itu.

Semua yang mereka berhalakan itu kalaupun dirasakan ada energinya, begitulah makhluk ruh yang mengitari pemberhalaan itu sengaja menularkan energinya agar umat manusia tetap melanggar hukum Tuhan, sehingga merekalah yang akan mengisi kuota pentakdiran atas manusia, dan manusia yang disesatkannya pun menggantikan mereka sebagai jin. Pengalihan itu adalah perubahan kodrat yang didukung oleh asas hukum formal yang dianut dalam hukum alam ruh.

Maka bayangkanlah betapa banyak manusia yang disesatkan oleh jin melalui ritual-ritual sesat semacam itu. Orang bisa begitu berhikmat kalau ke pantai melarung tumbal kepada jin tapi sambil mengatasnamakan ritual untuk Tuhan. Betapa yang mereka lakukan itu telah menduakan Tuhan.

Jin yang dituhankan atau Tuhanlah yang direndahkan, tapi begitulah kenyataannya. Jin pun menjadi pongah dan sukarela menyesatkan manusia, sedangkan Aku, Tuhanlah yang direndahkan dan akibatnya Wahyu-wahyu-Ku pun telah tak dipedulikan.

Walau begitu Aku tetap menyayangi umat manusia, dan begitu pun Aku masih saja memberkati doa-doa mereka yang baik.

Adapun kalau Aku kini berterus terang tentang skema dan penampang jaringan aliran Ruh-Ku ke seluruh semesta, itu Kumaksudkan supaya umat manusia jangan gampang menuhankan makhluk ruh. Karena apalah mereka bila dibanding dengan Kemaharuhan-Ku, dan itu seperti suatu titik di dalam Kemahaglobalan-Ku, dan itu sama sekali tak bisa diperbandingkan.

Maka kepada Lia Eden, Kutitahkan menggambarkan skema dan penampang aliran Ruh-Ku ke seluruh semesta, agar semua orang sadar bahwa alangkah bodohnya mereka kalau menuhankan yang lain. Lagi pula Aku ingin memberi kejelasan tentang ruh semesta yang berada dalam kendali-Ku. Betapa semesta adalah Keliputan Tuhan, demikian Tuhan meliputi semua kehidupan semesta.

Cuplikan Wahyu Tuhan ini diambil dari serial “Wahyu-wahyu Tuhan untuk Dunia” yang sudah dituliskan sebelum perilisan buku “Teologi untuk Pancasila” dan buku “Teori Segalanya dari Tuhan”.