Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kasih
Katakanlah bahwa tak ada yang suci kalau kita dirundung kemarahan. Kegelapan takkan menjadi terang oleh derita dendam. Doa bersama bisa menguraikan kesedihan. Mari kita introspeksi diri, mengingat apa saja yang sudah kita lalui. Kita ini terlahir untuk melakukan sesuatu yang baik dan berharga.
Jadikanlah kesedihan sekarang ini menyanggupkan kita semakin dekat dengan Tuhan. Dan Tuhan pun melihat kita sebagai anak-anak-Nya yang sedang dirundung malang dan yang mendambakan Cinta-Nya dan Pertolongan-Nya.
Maukah kita melihat kesalahan kita masing-masing? Kalau tidak karena itu, manalah kita ini bisa dirundung perpecahan dan permusuhan seperti sekarang ini? Dan kalau kita mau melihat Ajaran Tuhan yang sesungguhnya, niscaya terpandang Keinginan Tuhan yang menginginkan kita semua ini hendaknya berdamai dan tenteram.
Siapa musuh kita? Sesungguhnya tak ada. Karena kita ini satu bangsa yang berideologi sama, yaitu Pancasila yang Berketuhanan Yang Maha Esa. Sudahkah kita mengesakan Tuhan, dan sudahkah kita mematuhi Ajaran-ajaran-Nya secara mutlak dan tak menyimpangkannya?
Tak ada yang sempurna bila kita masih menginginkan agama itu bersekat-sekat. Semuanya memandang agamanyalah yang terbenar dan yang lainnya tidak benar, padahal Tuhan-lah yang menurunkan semua agama di dunia. Maka niscaya semua esensi agama mengajarkan moralitas dan ketakwaan kepada Tuhan dan hanya menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Adakah manfaatnya bermusuhan karena agama? Kemarahan berbalas kemarahan, fitnah pun menggurita ke mana-mana tanpa merasa risih dan bersalah. Korban permusuhan agama sudah mendunia, apalagi yang harus kita tunggu selain mengupayakan damai bagi semuanya.
Ketika kita saling memusuhi dan tak tahu kapan hal itu akan berakhir, ada baiknya kita semua memohon Pertolongan Tuhan agar Dia turun tangan menyatukan kita semua di dalam cinta kasih dan damai.
Inilah lagu sakral Eden Doa untuk umat Islam, kami persembahkan untuk publik yang mau menyimaknya sebagai lagu yang diinspirasikan oleh Malaikat Jibril kepada kami. Bukan siapa-siapa kami ini, hanya saja Tuhan-lah yang mengumpulkan kami di Eden dan disucikan oleh-Nya supaya kami dapat dijadikan perantara oleh-Nya untuk menyajikan Wahyu-wahyu-Nya ke publik demi menjadi petunjuk dan harapan serta teguran-Nya. Lagu Doa untuk umat Islam sebagai cinta kami yang kami persembahkan kepada publik yang sedang gelisah menghadapi cobaan-cobaan dari Tuhan. Dan inilah solusi dari Tuhan.
Jakarta, 27 November 2016
Lia Eden