[English Version]

THE SONG OF VICTORY

Salam Eden, Salam dari Surga

Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa dan Yang Maha Memberkati

Perkenankan kami menyajikan video lagu The Song of Victory yang sungguh tak memadai bila dijadikan suatu ilustrasi kabar gembira dari Tuhan yang disampaikan oleh Ruhul Kudus kepada kami, bahwa telah teradakannya Ketentuan Tuhan tentang pemberlakuan Hari Kuasa dan Hari Pembalasan-Nya. Mengingat Kemahasakralan Hari Kuasa Tuhan yang harus bisa kami ungkapkan melalui lagu The Song of Victory ini, sedangkan kami tak bisa mengadakan suatu acara yang kolosal yang sesuai dengan makna peristiwa yang diadakan Tuhan tersebut, selayak lagu The Song of Victory ini adalah aplikasi dari Nyanyian Kemenangan dari Kitab Suci Injil Surat Wahyu 12 ayat 10-12 dan Kejadian Besar dari Al Quran Surat Al Waaqi’ah ayat 1-12, maka kami mencoba sebisa-bisanya untuk bisa mencapai esensi makna Nyanyian Kemenangan dan Kejadian Besar itu.

Namun inilah peristiwa yang dijanjikan Tuhan kepada kami. Bahwa Nyanyian Kemenangan itu dinubuahkan untuk merayakan Hari Kuasa dan Pemerintahan Allah kita serta kemenangan Surga dan Surat Al-Waaqi’ah itu isinya tentang kejadian besar terkait dengan kiamat dan kemenangan Eden sebagai orang-orang yang paling dahulu beriman atas Wahyu-wahyu Tuhan yang terbaru, dan kedua Surat itu sama-sama mengandung makna kemenangan Surga.

Namun terlebih dahulu Surga harus melalui peristiwa-peristiwa penghujatan dan penistaan yang berkepanjangan. Bahwa pembalikan takdir baru dapat teradakan ialah apabila Eden sudah sampai pada titik koordinat kenadiran kekalahan, karena terkurung oleh tuduhan sesat dan menyesatkan yang seakan sudah baku, sehingga tak ada satu pun pihak di luar Eden yang bisa beranggapan lain daripada itu.

Seiring dengan itu Eden juga akhir-akhir ini dikerubuti fitnah dan pemutarbalikan fakta dan ancaman secara terus-menerus dari segala pihak yang membenci Eden. Demikianpun fitnah-fitnah dan penghinaan serta penistaan terhadapku, Lia Eden, yang tak mengenal waktu dan etika, yang berasal dari berbagai pihak yang sengaja untuk menodai namaku dan menodai kemahasucian Surga dengan tujuan-tujuan tertentu. Dan itu telah berkelangsungan selama 20 tahun sehingga tak dimungkinkan lagi adanya peluang perbaikan anggapan terhadap Eden.

EDN_138

Dan kami harus bertanggung jawab terhadap semua sumpah-sumpah kami yang keras kepada Tuhan, sehingga kami ini tak mungkin membalas fitnah-fitnah dan caci-maki itu dengan kemarahan. Namun demikian, penderitaan kami itu tak kami anggap sebagai siksaan, melainkan ujian yang penuh hikmah, karena kami yakin bahwa kami ini berdiri bersama tonggak Keilahian, yaitu Wahyu-wahyu-Nya yang sejati dan Surga serta Kerajaan-Nya yang mutlak kebenarannya.

Demikian di tahun 2016 ini, sampailah kami di titik nadir kekalahan kami yang terendah. Dalam hal itu termaknai bahwa kami sama saja telah sampai kepada keawalan alur titik nadir pembalikan takdir, dan kondisi itu sesuai dengan alur hukum regulasi ruh yang terutama, dan yang menjadikan takdir Surga sampai kepada penobatan kemahasakralannya dan kemahakeramatannya, dan dengan demikian sampai pulalah pada takdir pemfungsian Surga mendunia. Betapa tak ada sesuatu apa pun yang bisa membalik kekalahan Surga ke arah hirarki Surga yang semestinya, sebelum sampai kepada ketitiknadiran kekalahan Surga. Dan itu merupakan standar poin untuk pembalikan dalam hukum regulasi ruh.

Betapapun energi kemahakeramatan dan kemahasucian Surga itu ada karena ada ruhnya, demikianpun sebaliknya Neraka. Adapun Surga dan Neraka masing-masing punya takdir yang sistem hukumnya bergulir sesuai dengan hukum regulasi ruh. Demikian ruh Surga maupun ruh Neraka adalah bagian dari Ruh Tuhan yang mempergulirkan perjalanan takdir Surga dan Neraka, hingga eksistensi keduanya dapat terhadirkan di dunia manusia yang hidup di akhir zaman ini. Demikian itu telah dijelaskan Ruhul Kudus kepada kami setelah kami sudah sampai ke titik nadir kekalahan Surga.

Bahwa Neraka juga telah sampai kepada titik keoptimalannya ialah ketika kejahatan telah meliputi semuanya dan Surga pun sudah sampai kepada titik nadir kekalahannya, demikian perputaran hukum regulasi ruh atas takdir Surga dan Neraka itu pun berbalik arah sejak saat ini.

Adapun ringkasnya, takdir kami ini sudah sampai pada ujung keberakhiran kekalahan. Dan ketika itu sampai, Tuhan membalikkan perjalanan takdir kami ke atas untuk menyeruak mendunia, maka takkan ada yang dapat menghalanginya lagi. Demikian rahasia ayat-ayat suci dari Kitab Suci Injil Surat Wahyu 12 ayat 10-12 Bab Nyanyian Kemenangan dan Kejadian Besar kiamat dari Al Quran Surat Al Waaqi’ah ayat 1-12 sudah saatnya terbuka. Dan kami dititahkan-Nya untuk membuat lagunya dan membuat video klipnya untuk dinyatakan sebagai keresmian Hari Pembalasan dan Hari Kuasa Tuhan yang harus kami deklarasikan ke publik.

Apa pun yang dirancang Tuhan atas diri kami, dan apa pun yang dirancang Tuhan atas yang dinyatakan-Nya sebagai hari kemenangan, belumlah seutuhnya kami dapat menjangkau apa yang dalam Rancangan-Nya. Adapun Wahyu-wahyu Tuhan untuk itu sedang diturunkan-Nya secara padat dan sedang kami tuliskan. Semoga Tuhan berkenan kami bisa segera merilis Wahyu-wahyu Tuhan tersebut.

Daripadanya, Penjadwalan Tuhan kepada kami baru sampai pada kesiapan kami membuat video lagu The Song of Victory. Betapapun kemahasakralan prosesi teradakannya Hari Kuasa Tuhan dan Hari Pembalasan Tuhan itu sulit kami bayangkan, bersyukurlah kami hanya dititahkan-Nya untuk menengarakan tentang hal itu melalui lagu The Song of Victory yang sangat sederhana ini.

Namun, walaupun demikian tak mudah bagi kami menjalaninya, karena kesederhanaan pengetahuan kami atas perekaman video untuk membuat suatu lagu sakral yang akan jadi deklarasi Hari Besar, The Great Day, untuk menandakan Hari Kuasa Tuhan dan Hari Pembalasan-Nya. Sedangkan kami semua tak paham untuk mewujudkan suatu video klip yang layak untuk itu, mengingat tak satu pun di antara kami yang memiliki kemampuan membuatnya.

Dan mengingat tak satu pun di antara kami yang memiliki kreativitas untuk membuat lagu sakral dan tak satu pun di antara kami yang bisa menari dan memahami seni membuat suatu skenario pertunjukan yang seharusnya memenuhi standar kemegahan Hari Kemenangan. Namun itulah ujian kami dari Tuhan, karena sungguh kami tak mungkin meminta tolong kepada orang lain atas segala kesulitan dan keawaman kami itu. Demikian segala sesuatu produksi Eden wajib kami buat sendiri, demikian kami tak bisa mengandalkan orang luar dalam pembuatannya walaupun kami butuh keahliannya, tetapi selalu ada Malaikat Jibril yang mengarahkan kami selalu. Maka sesungguhnya dialah guru kami untuk segala hal.

Demikian dalam proses pembuatannya kami pun memasuki sesi ujian-ujian Pensucian Tuhan yang lebih pelik, berat dan menguras perasaan karena banyaknya penistaan-penistaan yang ditujukan kepada kami. Tapi ketabahan kamilah yang bisa menentukan bahwa kami bisa mengerjakan Amanat-Nya yang khusus ini, karena manalah karunia Tuhan yang besar tak disertai ujian-ujian yang berat. Maka mohon dimaklumi segala kekurangan kami ini. Betapapun hanya inilah yang bisa kami persembahkan untuk Tuhan dan untuk publik.

Selayak isi lagu ini, yang sebelumnya sudah merupakan nubuatan dari Kitab Suci Injil dan Al Quran, maka kesucian dan pensakralan atas sesuatu yang terkait dengan keresmian Surga dan Hari Kuasa Tuhan telah melibatkan kami untuk meniadakan segala harapan kami terhadap apa pun yang sedang kami kerjakan ini, supaya segala yang direncanakan Tuhan atas Surga dan Kerajaan-Nya tak terkendala oleh adanya pamrih dari kami.

Adapun dalam menghilangkan obsesi yang terkandung dalam tema besar pembuatan video klip ini sungguh tak mudah bagi kami, karena betapapun kami ini telah lama menantikan momen ini, dan itulah ujian kami yang harus suci dari segala keinginan. Demikian kami bekerja hanya dengan mengandalkan kemaksimalan lahiriah dari apa-apa yang kami bisa adakan dan dengan peralatan perekaman seadanya yang kami miliki. Selayak semua lagu dan tarian kami kerjakan tanpa pengalaman apa pun dan keahlian untuk itu, karena kami ini tak ada satu pun yang pernah menari dan sekaligus harus membuat lagu yang maha sakral. Dan sungguh surprise ketika Tuhan memperkenankan kami berbahagia sambil menari dan menyanyi. Dan itulah Surga yang harus menampilkan segala kebahagiaan yang ada di dunia, namun dalam segala kuantitas yang kami miliki dan tetap dalam koridor Ketentuan Tuhan di Surga.

Adapun kalau hanya inilah yang bisa kami hasilkan, maka sesungguhnya semua itu dalam lingkupan Rahmat Tuhan Yang Maha Memberkati. Semoga yang kami persembahkan ini tak mengurangi kemahasakralan Hari Kuasa Tuhan dan keresmian terbukanya hakikat Surga-Nya mendunia.

Demikian nubuatan dari Kitab Suci Injil dan Al Quran tentang Hari Besar Tuhan tersebut mendasari pembuatan lagu The Song of Victory. Kami jadikan video klip sesuai dengan yang diarahkan Ruhul Kudus kepada kami. Kongkritnya, kami ini selamanya hanya memperturutkan arahan yang sampai kepada kami. Demikian kami tak bisa mengada-adakan sesuatu yang di luar kemampuan kami, walaupun kami ingin mempersembahkan kepada Tuhan dan kepada publik sesuatu yang terbaik dan yang tersempurna. Demikian semua inisiatif dan konsep-konsepnya selamanya berasal dari atas. Dan kami hanya melaksanakannya saja sesuai dengan Titah dan Aturan Tuhan semata.

Adapun kemenangan itu sendiri dan Pembalikan Tuhan, hanya Tuhan-lah yang tahu. Betapa Tuhan Maha Kuasa memberlakukan Takdir Pembalikan-Nya, demikian kami berpasrah diri pada Rencana Tuhan dan Kehendak-Nya.

Dan inilah lagu yang penuh hakikat, The Song of Victory yang sakral namun sederhana, sesuai dengan kesederhanaan cikal-bakal Surga yang penuh damai. Kami persembahkan The Song of Victory kepada publik dunia, tanpa mengurangi sedikit pun atas segala Ketentuan Tuhan yang sudah dinyatakan-Nya dalam Kitab Suci Injil Surat Wahyu 12 ayat 10-12 dan Al Quran Surat Al Waaqi’ah ayat 1-12.

Demi terbukanya materai ayat-ayat suci Injil dan yang terkait dengan terbukanya rahasia ayat-ayat mutasyabihat Al Quran yang memaknai Hari Kuasa Tuhan dan Hari Penghakiman-Nya, dengan ini kami mempersembahkan video lagu The Song of Victory. Terima kasih atas perhatiannya. Salam kasih dan damai dari Eden untuk semuanya.

tanda tangan PB

Lia Eden
Jakarta, 21 Agustus 2016