Atas Nama Tuhan Yang Maha Kasih lagi Maha Penyayang

Kami menjawab wawancara Anda terhadap Marzani Anwar dalam Program Selamat Pagi Indonesia dengan judul Fenomena Orang Hilang, hari ini tanggal 11 Januari 2016. Perlu kami tegaskan bahwa kami bukanlah orang-orang aliran sesat melainkan pengemban Wahyu Tuhan yang sesungguhnya. Dan kami tak pernah merekrut paksa anggota Eden. Justru anggota Eden dari sejak awal sampai sekarang hanya mengalami penyeleksian Tuhan, sehingga Komunitas Eden tak pernah bertambah dan semakin berkurang dan kini tersisa hanya sedikit, yaitu kini tersisa 27 pengikut dari seratus orang yang disucikan Tuhan sejak tahun 1999.

Wahyu Tuhan yang diturunkan wajib diurusi oleh orang-orang yang disucikan oleh-Nya. Dan kami semua dititahkan Tuhan untuk menetralisir keyakinan kami demi Wahyu-wahyu Tuhan yang ditujukan kepada semua agama dan umatnya. Demikian kehidupan kami sejak dari awal hanyalah mengikuti Petunjuk Tuhan dan menyampaikan Wahyu-wahyu-Nya ke pemerintah maupun ke masyarakat dan media massa.

Bahwa para ulama mendakwa kami sebagai orang-orang sesat dan menyesatkan, itu adalah penilaian mereka sendiri yang tak memahami Ketentuan Tuhan terhadap penurunan Wahyu-wahyu-Nya. Bahwa Tuhan menilai konflik agama yang telah mendunia harus ditangani-Nya secara dini, demikian Dia kembali menurunkan Wahyu-wahyu-Nya yang kami terima sejak tahun 1995. Namun, nyatanya Wahyu Tuhan sampai sekarang tetap ditolak dan kami dinyatakan sebagai orang sesat.

Kalau kami bertahan selama 20 tahun tetap menyatakan diri sebagai penerima Wahyu-wahyu Tuhan, dan kalau kami dapat membuktikan apa saja Wahyu-wahyu Tuhan yang telah kami terima, dan kalau konsep yang diberitahukan Tuhan kepada kami itu sesungguhnya amat berguna bagi dunia dan bagi semua umat beragama, dan mengapa bukan itu yang dicoba untuk diselidiki dan dikaji secara mendalam?

Pengadilan yang mengadili kami tak mempedulikan segala argumen kami, melainkan yang dipentingkan hanyalah fatwa-fatwa para ulama yang tak mau tahu kenapa Tuhan kembali berwahyu.

Saya sendiri sudah menerima Wahyu Tuhan sejak 1995 sampai hari ini dan tak pernah terputus walau hanya sehari pun. Demikian Wahyu Tuhan secara padat turun setiap harinya. Dan itulah kegiatan saya setiap harinya. Wahyu Tuhan itu baru turun kembali sejak 15 abad, dan sayalah satu-satunya orang di dunia ini yang bisa berkomunikasi langsung dengan Tuhan setiap saat kapan pun Tuhan menginginkan dan kapan pun saya ingin mendapatkan petunjuk dari Tuhan. Dan itu dapat kubuktikan.

Maka sesungguhnya bangsa Indonesia patut bersyukur ada warga negaranya yang dipilih Tuhan untuk menerima Wahyu dari-Nya. Kalaupun itu tak dipercaya, bisakah melihat keadaan sekarang ini dari sudut pandang Tuhan? Bahwa sejak tahun 1995, Dia telah mendidikku untuk menengahi permasalahan agama di dunia yang semakin kalut sekarang ini.

Siapa yang bisa menyelesaikan masalah agama yang sudah amat menakutkan sekarang ini, kalau bukannya Tuhan? Dan siapa di dunia ini yang berani menyatakan dirinya sebagai penerima Wahyu Tuhan dan bertahan selama 20 tahun untuk mematuhi perjanjiannya dengan Tuhan demi mempertahankan Wahyu-wahyu Tuhan tetap turun ke dunia manusia. Dan siapa yang bisa mendamaikan agama-agama, atau yang dapat meluruskannya, kecuali Tuhan.

Bilamana kami dipenjara karena menyatakan turunnya Kerajaan Tuhan dan Surga Tuhan di dunia, dan menyatakan Penghapusan Semua Agama dan Penyatuan Semua Agama, seharusnya itu diteliti dengan serius oleh semua pihak karena kami dapat membuktikannya. Kenapa bukan itu yang dilakukan supaya negeri ini diberkati Tuhan kembali?

Dan kami ingin bertanya kepada Anda, masuk akalkah Eden melakukan semua hal yang dituduhkan oleh Marzani Anwar itu? Kalau sesungguhnya kami selama ini mengisolir diri untuk bersuci semata-mata karena itu adalah Ketentuan Tuhan agar kami dapat melalui pensucian total atas diri kami dengan mudah dan dapat terhindar dari kemelut tuduhan penodaan atas agama. Demikian kami menutup diri, dan hanya berfokus menuliskan Wahyu-wahyu Tuhan dan fokus menerima pensucian Tuhan. Jadi semua tuduhan Marzani Anwar adalah tidak benar. Dan  Elfa Diasmara bukanlah fenomena orang hilang yang dilakukan oleh organisasi aliran sesat, melainkan dia sedang disekap oleh bapaknya sendiri di Yayasan Hidayah Al Ikhlas, yayasan rehabilitasi narkoba dan stress di Jalan Malangbong Tasikmalaya.

Eden dan LBH Jakarta, dalam hal ini ditangani oleh Matthew Mitchel, SH, telah dua kali mencoba membebaskan Elfa Diasmara dari yayasan tersebut. Namun, selalu gagal karena pihak yayasan bersikeras harus ada izin dari orang tuanya bilamana LBH ingin bertemu dengan Elfa Diasmara. Sedangkan, mana mungkin Marzani Anwar mau memberikan izin kepada kami untuk menemui Elfa Diasmara. Demikian Elfa Diasmara masih tertahan di sana sampai sekarang.

Dan Eden menyampaikan keberadaan Elfa Diasmara ke LBH Jakarta. Adapun itu karena sebelum Elfa Diasmara dilarikan bapaknya ke Tasikmalaya, dia pun sudah mengalami keteraniayaan oleh keluarganya yang mengadu kepada perusahaan PT XL Axiata Tbk, tempat Elfa Diasmara bekerja sebagai analyst design. Dan keluarganya berhasil menghasut general manager Fery Firman untuk memecat Elfa Diasmara dari perusahaan itu dengan alasan perpindahan iman dan menelantarkan istri dan anak-anaknya.

Demikian Elfa Diasmara dipaksa oleh HRD PT XL Axiata Tbk untuk menuliskan pernyataan pengunduran diri dan Elfa Diasmara dipaksa untuk menyatakan alasan pengunduran diri sesuai dengan tuntunan HRD. Adapun Elfa Diasmara menghadapi hal yang tiba-tiba semacam itu, dia ingin meminta petunjuk ke Eden, tapi tak diperkenankan. Tapi Elfa Diasmara bersikeras menelepon Eden dan diperkenankan setelah mau menuliskan alasan pengunduran dirinya. Demikian surat pengunduran diri sempat dituliskan oleh Elfa Diasmara di bawah paksaan. Tertera catatan kronologis pemecatan Elfa Diasmara yang diminta diadakan oleh LBH Jakarta saat dia merasa diperlakukan tidak adil oleh PT XL Axiata Tbk.

Maka sesungguhnya Marzani Anwar telah melakukan kebohongan publik yang tak masuk akal, dan itu memfitnah kami. Demikian sesungguhnya kami cukup mempunyai banyak bukti atas perlakuan Marzani Anwar terhadap Eden dan Elfa Diasmara. Demikian kami mengirimkan kepada Anda untuk Anda pelajari bahwa sesungguhnya kasus ini telah kami laporkan kepada Kapolres Jakarta Pusat  Hendro Pandowo, MSi dan Kapolsek Senen Kasmono, SH. Bahkan keduanya dan rombongan bersaksi melihat rombongan Eden berangkat ke Tasikmalaya untuk membebaskan Elfa Diasmara di sana.

Rombongan Eden terdiri dari anggota Eden, LBH Jakarta Matthew Mitchel dan LBH Bandung Gungun serta wartawan kantor berita 68H bernama Rio. Maka sesungguhnya kami tak menutup-nutupi persoalan Elfa Diasmara di Eden. dan kami tak pernah menyatakan kami tak mengenal Elfa Diasmara. Karena persoalan Elfa Diasmara ini sudah kami upload ke Website Eden sejak lama. Dan sesungguhnya kronologis penyekapan Elfa Diasmara tersebut sudah kami email ke semua media massa pada tanggal 29 November 2015, tapi sedikit pun tak ada tanggapan dari semua media massa yang telah kami kirimkan email, seolah-olah kebenaran Eden itu tak perlu dipedulikan atau dianggap nonsense belaka.

Maka sesungguhnya kami sudah menyatakan secara terbuka tentang masalah Elfa Diasmara dan Marzani Anwar serta seluruh keluarganya. Bahwa hal itu sengaja kami nyatakan secara terbuka demi memperturutkan Titah Tuhan yang selalu memberi petunjuk kepada kami, apa saja yang harus kami lakukan kala mendapatkan suatu masalah. Maka dengan demikian kami dapat menangkal semua fitnah Marzani Anwar berdasarkan Petunjuk Tuhan. Dan semua bukti atas kebohongan dan fitnah Marzani Anwar tersimpan baik di dalam Website Eden yang sengaja kami adakan atas Titah Tuhan.

Dan Anda bisa melihat seluruh fitnah Marzani Anwar dan anaknya di Website KomunitasEden.com di Ruang Eksibisi Kemarahan dan di Ruang Penyelarasan. Kedua ruang itu saat ini hanya dipenuhi oleh kemarahan dan fitnah Marzani Anwar. Dan Anda bisa melihatnya di sana. Dan perbandingkan dengan Ajaran Tuhan dan Wahyu-wahyu-Nya yang sudah kami rilis di Website Eden atas Izin-Nya.

Sungguh kami ini hanya jadi perantara Tuhan untuk mendamaikan dunia dari konflik agama yang dimurkai-Nya. Dan sungguh konsep Tuhan untuk itu dapat dilihat melalui seluruh Wahyu-wahyu Tuhan yang ada di Website Eden. Maka pelajarilah terlebih dahulu seluruh isi Website Eden dan seluruh Wahyu Tuhan di dalamnya, baru boleh menghakimi kami sebagai aliran sesat dan menyesatkan dan yang telah melakukan kejahatan penghilangan orang secara paksa. Sungguh itu tak mungkin Eden lakukan karena untuk apa?

Sedangkan semua yang di Eden sekarang ini saja masih tak terjamin bisa lulus seleksi menjadi Utusan Tuhan yang diwajibkan kesuciannya harus mutlak. Mungkinkah kami bisa menjadi orang yang mutlak suci? itu masih tanda tanya. Kami ini tinggal 22 orang dewasa yang mengikuti pensucian Tuhan sejak awal bersama anak-anak yang lahir di Eden sebanyak lima orang, dari seluruhnya yang disucikan sejak awal (tahun 1999) yaitu 100 orang.

Dan apabila kami ini sengaja diisolir Tuhan supaya kami ini tak dianggap sebagai orang yang sesat dan menyesatkan, maka kami tak bergaul dengan masyarakat bahkan kami terlarang diwawancara oleh semua media massa. Karena masa itu menurut Tuhan adalah masa transisi di mana apa pun yang kami nyatakan dalam wawancara niscaya dinilai lain atau sebaliknya. Itu pun karena kami masih dalam menempuh prosedur pensucian Tuhan. Masih ada dosa-dosa kami yang belum tersucikan sehingga dosa-dosa itu masih bisa menulahi kami. Artinya, noda yang masih ada itu bisa menjadi fitnah atau celaka bagi kami. Demikian Tuhan mewajibkan kami tak terlibat dalam kegiatan apa pun di masyarakat dan terlarang untuk diwawancarai oleh media massa. Katakanlah bahwa masa-masa itu masih dalam masa-masa kenaasan kami yang sudah diprediksi Tuhan sebagai masa-masa yang lemah dan rentan atas diri kami semua.

Demikian kami tak pernah mencoba menyebarkan ajaran Eden ke masyarakat dengan mendatangi mereka dan berceramah, atau diam-diam merekrut orang agar masuk Eden. Itu semua bukan cara Eden karena Tuhan hanya mengumpulkan orang-orang yang terpanggil ruhnya ke Eden. Dan sesungguhnya itu pun adalah panggilan Tuhan sendiri karena semua yang datang ke Eden senantiasa berpartisipasi penuh mengurusi Amanat Eden dengan tulus ikhlas dan bersedia memberikan pengorbanan yang besar dan pengabdian yang sungguh-sungguh dan total. Demikian karakter orang-orang yang terpanggil ke Eden. Sayangnya, tak semuanya bisa bertahan di sucikan. Tapi pada umumnya, mereka semua yang terpanggil ke Eden adalah orang-orang yang karakternya baik dan luar biasa. Tapi Tuhan dalam menyeleksi menggunakan kriteria-Nya yang sempurna dan tak bisa ditawar. Demikian bila ada yang tersalah dengan sengaja walau kesalahan itu seakan tak berarti, tapi kalau itu disengaja, mereka pasti dikeluarkan dari Eden.

Demikian semua yang berhasil mendekat ke Eden dan diterima menjadi murid Jibril rata-rata bercita-cita untuk semata-mata disucikan agar Wahyu Tuhan senantiasa bisa diturunkan ke dunia, kecuali Marzani Anwar yang datang untuk mencari bahan dijadikan tesis dan disertasinya. Dan adapun minatnya tak lebih sebagaimana minat dan pemikiran para ulama MUI dan ulama lainnya yang menuduh Eden sesat dan menyesatkan. Demikian dia berhasil memperoleh gelar doktor dan masternya dalam bidang agama dengan menyudutkan Eden. Namun sebaliknya, anaknya, Elfa Diasmara justru menjadi mengimani ajaran Jibril di Eden.

Marzani Anwar mendatangi Eden pada tahun 2004 dan dia tahu jelas betapa Kriteria Tuhan di Eden sangat berat dan sulit dan harus ditempuh dengan penuh pengorbanan, terutama bila harus menempuh prosesi penebusan dosa karena semua orang yang mengakui dosanya kepada Tuhan di Eden maka Tuhan mewajibkan orang tersebut menebus tuntas dosa-dosanya. Dan ada peraturan di Eden yang bagi orang luar mungkin muskil karena setiap kesalahan yang terjadi di Eden niscaya diadili dan dihakimi Tuhan. Dan orang yang tersalah itu pun harus dikeluarkan dari Eden. Dan sungguh kami sedih bila ada yang dikeluarkan karena pada umumnya mereka adalah orang-orang baik yang banyak jasanya. Namun bagi Tuhan, Surga yang diturunkan ke dunia hanya boleh diurusi oleh orang-orang suci yang tak pernah bersalah lagi karena kami disucikan sampai kepada kesucian yang mutlak.

Dan perlu kami beritahukan bahwa semua yang pernah dikerjakan oleh orang yang dikeluarkan dari Eden, tak bisa terpakai oleh kami. Dan semua karya mereka harus dibongkar atau dimusnahkan karena ruh kesalahannya tak boleh tertinggal di Eden. Dan kami semua tak bisa menerima sumbangan apa pun, berupa barang, uang, bahkan jasa dari orang luar yang belum disucikan. Demikian rigidnya pensucian Tuhan dan niscaya itu memerlukan pengorbanan lahir dan batin. Dan pensucian itu terselenggarakan setiap hari sejak dari awal hingga sekarang ini.

Namun, kami berterima kasih kepada Tuhan karena bimbingan dan pengayoman Tuhan atas kami sangat terasa sebagai kasih sayang Tuhan kepada kami. Sungguh kami semua tak ada yang berpenghasilan karena ketentuan itu berasal dari Tuhan semata. Dan siapa-siapa yang takut atas ketentuan Tuhan itu, maka mereka dikeluarkan dari Eden.

Sungguh mata pencaharian orang-orang di Eden sangat dibatasi oleh Tuhan. Hanya orang yang jelas kehalalan penghasilannya dari hulu hingga ke hilir, itulah yang boleh mendanai Eden. Dan kini pendana Eden hanya tinggal satu yaitu Arifin Djauhari, dosen di Fakultas Teknik Elektro UI, yang sudah pensiun tapi masih diperkenankan mengajar. Namun, penghasilan Arifin Djauhari sungguh sangat berkah dan dapat memenuhi segala kebutuhan kami semuanya. Demikian kesejahteraan yang dijanjikan Tuhan kepada Eden telah kami rasakan.

Bilamana Anda bisa menilai itu sebagai konsekuensi dari komitmen bersedia hidup suci, mungkinkah kami melakukan segala yang dituduhkan Marzani Anwar kepada kami? Biarlah Tuhan yang membuktikan siapa yang bersalah. Semoga pernyataan bantahan kami ini dapat terima dengan hati jernih supaya kebenaran itu bangkit dan supaya murka Tuhan kepada Indonesia bisa disadari. Bahwa keadaan terpuruk dan kebuntuan hukum yang menimpa Indonesia serta kejahatan dan kemaksiatan yang merajalela, itu semua mencengangkan dan sulit diatasi, dan semuanya terjadi begitu saja tanpa tahu apa sebabnya. Padahal, semua itu akibat daripada penolakan atas Wahyu-wahyu-Nya oleh bangsa Indonesia. Demikian bangsa kita kini sedang merasakan kutukan Tuhan dan itu tak bisa disurutkan dan diusaikan sebelum bangsa ini sadar atas kekualatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Demikian penjelasan kami sebagai hak jawab dari kami. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 11 Januari 2016

Lia Eden