KUSUT
Benang kusut basah kalau dijemur tetap kusut
Tapi benang kusut basah tak bisa diapa-apain lagi, karena tak mungkin bisa diurai
Masalah hukum di Indonesia sudah seperti benang kusut yang basah
Apalagi Sarpin Rizaldi sudah dipromosikan menjadi Hakim Tinggi di Pekanbaru
Soal ini, terus terang telah membuatku eneg
Mujur bener dia di zaman hukum kacau balau ini
Kalau ketemu bang Sarpin Rizaldi, beritahu soal mulasku ini, yaa!
Selamat datang di negara yang tak berketentuan hukum
Sorry, aku lagi mulas berat nih,
Tak bisa ngapa-ngapain karena masih dianggap jin penyesat
KONSEP
Konsep masa depan masih misteri karena tak ada rancangan yang nggenah
Kalau aku mengonsep masa depan, itu tentu kumulai dari sini
Dan kalau aku mulai dari sini, aku harus mulai dari mana?
Kumulai dari rubrik Jibril yang ringan-ringan sajalah!
Siapa tahu lebih diapresiasi daripada aku berbicara serius tentang kemelut agama
Padahal yang paling perlu dibuatkan konsep adalah tentang apa yang harus diyakini, kalau masalah agama sedang amburadul
Maka humorku berbau agama, karena tak yakin merasa bisa menghibur
Kalau suatu hal yang sudah kedaluwarsa ingin diperbaharui,
Dan kalau yang ingin diperbaharui itu adalah perasaan galau dan yang tercekik
oleh pemaksaan-pemaksaan kebenaran
Bagaimana caranya?
Kalau sebenarnya perasaan itu baru bisa ditenteramkan
melalui suara hati nurani yang tercerahkan
Suatu hal yang tak bisa dicerahkan ialah bilamana ada keterpaksaan
Sayangnya, agama-agama bukan roti keju yang enak ditelan
Selain itu, roti keju juga tak perlu slogan yang memenuhi trotoar
Bayangkan kalau ada keyakinan yang lembut dan nikmat dicerna
Dan bayangkan ada cara menyatakan cinta kepada Tuhan yang lebih lembut dan nikmat
Dan bayangkan kalau Tuhan sudah mau menyapa manusia secara langsung
Dan itulah kebahagiaan di Surga
KONTRAKSI
Kalau orang hamil merasakan kontraksi, itu tandanya mau melahirkan bayi
Kalau agama dirasakan sedang kontraksi, itu tandanya apa?
Itu juga tandanya ada kelahiran pemahaman baru terkait dengan keyakinan
Agama-agama lama pada kontraksi, nih!
Semua orang bingung
Tapi kita tak perlu bingung,
‘Kan sudah ada solusinya dari Tuhan
Berabe kalau solusi dari Tuhan ini tidak mau diterima
Agama-agama berkontraksi, melahirkan yang tidak-tidak… dinyana
Ah, aku cuma menyangka yang tidak-tidak dinyana itu… ya ISIS itulah!
He he he… Aku cuma mau bilang ISIS itu kepalanya dua
Yang satu kefanatikan, yang satu kekejian
Kalau kepalanya disatukan, bagaimana jadinya yaa?
BUAYA ITU KADAL BESAR, YA?
Ah, jangan mau dikadalin oleh buaya-buaya darat alias koruptor,
yang masih menjabat di lembaga-lembaga pemerintahan atau di legislatif
Istilah cicak-buaya itu sudah tidak pas rasanya
Karena celengan koruptor itu sudah melebihi bobot buaya
Sudah jadi sarcosaurus, itu lho, dinosaurusnya buaya!
Kasihan ‘kan KPK kalau masih disimbolkan sebagai cicak, jadi ketinggalan jauh.
Kadal aja deh! Tapi kalau KPK dikadalin lagi, masa’ kadal dikadalin?
Sarpin Rizaldi jadi apa dong?
‘tau ah! Boleh menafsirkan sendiri. Aku takut dilaporin sebagai pencemar nama baik.
KY itu kasihan deh.
Tak bisa jadi cicak, tak bisa jadi kadal, tak bisa jadi buaya, tak bisa jadi sarcosaurus.
Suparman Marzuki dan Taufiqurrahman Syahuri jadi tersangka
atas tuduhan pencemaran nama baik Sarpin Rizaldi
kala mereka berdua menjalankan tugas dengan benar
Mahkamah Agung berikut Sarpin Rizaldi,
kok tak seperti hakim yang wajib mengukuhkan kebenaran hukum, sih?
‘tak leloo… lelo-lelo le duunng…
tak rela… aku tidak relaa… melihat KY… dimakan cicak dan sarcosaurus.
ULAH KORUPTOR
Anas Urbaningrum itu sudah dipenjara di Sukamiskin Bandung
Buat apa minta sumpah mubahalah di persidangan,
kalau bukannya terkait dengan masalah keyakinan agama
Aku bukannya sulit untuk dimintai keterangan perlu tidaknya bersumpah mubahalah oleh terdakwa terhadap yang mengadilinya
Karena bila terdapat sedikit ketidakjujuran dan sedikit korupsi, apalagi kalau itu banyak,
maka permintaan untuk bermubahalah menurutku itu hanya pencitraan
Ole ole… Bandung… gelung ci oda… numatak linglung
Ole ole… ole ole… Bandung… baju pendek… bikin hati bingung
Ole ole… Bandung… dua awewe gayus… numatak linglung
Ole ole… ole ole… Bandung…gayus pendek… bikin hati bingung
Gayus pendek sok kaluyuran kaluar neang hiburan, sipir panjara jadi beunghar
VIRUS FLU ITU SEKARANG BERANTAKAN KE MANA-MANA
Jauh-jauh hari Arifin Jauhari sudah menderita flu
Sampai gini hari belum juga sembuh
Flu menjadikan Arifin Jauhari merasa berantakan
Tak nyaman makan, tak nyaman tidur
Dikerok tak mempan, minum obat tak sembuh-sembuh
Virus flu memberantakkan banyak hal
Ada perampok mau ngerampok mendadak bersin
Berantakan deh nyalinya! Ketahuan goloknya di balik bajunya
Ada orang gila batuk-batuk keras, dikira mau ngamuk, terus diborgol
Ada orang duduk-duduk bersin-bersin terus, malah dimusuhi
Dikata-katain penyebar virus
Ah, virus flu sekarang ini membuat hidup tak nyaman karena semakin bermutasi
Untung orang-orang dulu cuma sakit selesma
TAK KUNJUNG
Tak kunjung merekah bunga mawar merah, tak kunjung tersenyum anak-anakku sayang di Eden. Tak kunjung usai Lia Eden menangisi tuduhan sesat atas dirinya.
Tak kunjung usai badai di benua-benua, nan tak kunjung sirna kabut asap di sini, dan tak kunjung usai manusia melakukan dosa, tak kunjung Surga diminati, tak kunjung sepi neraka jadi tempat hiburan.
APA-APA MAU DISATUKAN
Boleh Dong, roti kukusnya satu lagi!
Kok roti kukus lagi sih? Iyaa!
Kok maunya cuma roti kukus saja?
Belum tahu ya, kalau roti yang lainnya juga dikukus?
Aku kira ada yang di-oven.
Berabe! Roti juga cuma mau dikukus saja.
Mereka kira selera itu cuma semacam.
Agama saja macam-macam, kok bilang mau disatukan.
Gila kali Jibril itu, ngomong agama mau disatukan.
Nah, itu baru benar, bukan Lia Eden yang mau menyatukan agama.
SATRIA BAJA HITAM
Buku komik jepang Satria Baja Hitam digandrungi anak-anak di seluruh dunia, makanya laris.
Si buta dari goa hantu berkata, siapa yang bilang dia sudah ketinggalan zaman?
Sudah tidak laku lagi.
Ah, jangan nyombong lo!
Entar… entar… Tunggu deh ada komik baru dari Indonesia. Satrio Piningit.
Jangan lupa, ya! Satrioo Piiniingiit!
He… he… he… Aku mau jadi Satrio Piningit.
SELENDANG SUTERA
Bagus sekali lagu Selendang Sutera.
Selendang sutera… Turut membalut luka… Cabik semata,… tercapai tujuannya
Lho kok selendang sutera dijadikan pembalut luka sih?
Tak punya perban, ya? Lagu itu dibuat untuk siapa sih?
Pahlawan ya? Bung Tomo ya?
Ah, itu pasti selendang suteranya Bu Sulistina Sutomo.
Aku juga kenal Bu Tomo, suka ngasih duit ke Eden.
Terima kasih, Bu Tomo.
BANGSAT, KEPINDING ATAU TINGGI
Bangsat, ada saja kutu busuk, kepinding di mana-mana.
Di zaman modern ini masa’ masih ada binatang kepinding yang bau itu.
Di Jawa Timur, kepinding namanya tinggi.
Kok tinggi sih? Padahal bangsat.
Banyak bangsat di mana-mana.
Kok ditinggikan sih? Walamaak!
SUMBANG
Eh, Marzani Anwar itu kalau menyanyi pasti suaranya sumbang.
Habis sih tulisan-tulisannya nadanya sumbang melulu.
KACA MATA KUDA
Kalau pergi-pergi jangan melihat kiri kanan.
Nanti banyak maunya.
Kok, seperti kaca mata kuda saja!
Sudah kukatakan, jangan lihat kiri kanan!
Lihat jalan lurus saja ke depan.
Jalan lurus kan namanya kebenaran, atuh!
Kudu hati-hati dong, jadi harus lihat kiri kanan.
Aaah, kalau kebenaran memang jangan pakai kaca mata kuda.
Nanti ikutan cupat kayak agama.
FILOSOFI SURGA
Besok aku mau lari-lari ke gedung bioskop yang manaa saja. Terserah.
Tapi yang dekat di Senen ini cuma adanya bioskop Mulya Agung.
Tidak layak dijadikan tujuan destinasi lari-lari pagiku.
Di sana banyak baliho vulgar dipampangkan.
Jibril mana boleh ke situ.
Surga kok di Senen sih?
Tidak bisa puguh kalau Surga ditaruh di sini.
Makanya, belajar dulu tentang filosofi Surga.
Surga itu harus dimulai dari neraka dulu, kalau dari tanah suci, mana perjuangan kesucian yang bisa ditauladankan?
Cita-citaku mendirikan Surga justru dimulai dari Senen.
Eh, keturutan!
MALAIKAT PUNYA MATA YA?
Sorry, aku sudah lama bintitan karena tak pernah tidur.
Siapa mengira malaikat punya mata?
Tapi matanya ada di mana, kalau ruh itu sekecil ion?
Lalu bintitnya ada di mana dan sebesar apa?
Sorry, aku Cuma mau mengatakan, itu rahasia malaikat.
Jangan tanya kenapa aku bisa ngapa-ngapain.
Padahal aku makhluk ruh, yang saking kecilnya jadi tak kasat mata.
Boleh jadi Lia Eden itu ngarang sekali, bilang aku cerdas dan lucu.
Otakku ini sebesar apa dong?
Aku belum mau menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam itu.
Nanti saja kalau kami sudah tak lagi dituduh sesat.
KUE HALAL
Kue… kue… nampan berisi kue teriak menjajakan kuenya.
Siapa yang membuat kuenya?
Tukang roti di Surga. Nah, pasti halal deh!
Kok isinya daging babi sih?
Iya, di Surga babi itu halal. Katanya supaya damai semuanya.
KONGRES ULAMA DI SURGA
Aku mengundang para ulama kongres di Surga. Yang satu bilang tidak bisa datang karena sakit. Yang satu lagi menyatakan tidak enak hati bertatapan muka dengan Jibril. Yang lainnya seragam menyahuti undanganku, serempak menyatakan: “Sesaaat dan menyesatkan!”
Kongres tidak jadi diadakan, pada tak mau datang. Bodo ah! Aku tak menjadi kesepian karenanya. Aku memang masih mau menyendiri menunggu temanku si fajar kebenaran.
Temanku yang lugu itu berkata, “Memang hanya aku temanmu.”
KODRAT
Kalau cita-cita itu tak kesampaian, itu namanya kodrat. Kalau kesampaian, itu namanya juga kodrat.
Lalu apa bedanya? Bedanya, yang pertama kodrat kurang baik, yang kedua kodrat yang baik. Jangan dipanggil pak Kodrat kalau cita-citanya sering tak kesampaian.
Kalau orang yang cita-citanya sering kesampaian, dia patut diberi nama Kodrati Inggih, artinya inggih sampun dikodrati berkah melih-melih.
MBESUK-MBESUK
Kalau janji memakai kata Insyaallah, dipastikan itu belum berarti berjanji. Nan, sekarang ini lazim itu merupakan janji yang tak berkepastian dan itu artinya janjinya akan ditepati mbesuk–mbesuk saja, tak tentu kapan. Padahal kalau sudah memakai kata Insyaallah harusnya tepat janji. “Mbesuk–mbesuk aku Insyaallah jadi kemari”, artinya kapan-kapan aku pasti datang kemari. Nah, ini janji yang sudah jelas belum tentu ditepati.
“Aku janji pasti mau datang mbesuk-mbesuk“. Kalau seperti itu caraku berjanji, artinya kepastianku datang masih kapan-kapan.
Berkata-kata untuk suatu kepastian janji jangan lagi menggunakan kata Insyaallah, yang artinya: kalau Tuhan menghendaki. Karena kalau lupa pada janjinya, sepertinya menyalahkan Tuhan.
SALAH SIAPA
Bosen ah, janji-janji melulu, kurang yang menepatinya. Salah siapa kalau sekarang ini banyak orang gampang bohong. Tukang bohong itu ciri-cirinya: besar nyalinya kalau sedang berbohong dan ciut nyalinya kalau disuruh membuktikan kebohongannya.
Kinerja malaikat di dunia manusia tak maju-maju karena kikuk bagaimana bisa menerobos kebohongan-kebohongan manusia.
Kata malaikat temanku, “Jangan menerobos kebohongan manusia, nanti kita ditimpuki kebenaran palsu”. Surga saja dikira palsu. Neraka malah dianggap Surga karena banyak hiburannya.
Salah siapa kalau manusia tak bisa jadi malaikat? Tapi malaikat banyak yang terpaksa jadi manusia. Kasihan ‘kan malaikatnya!
KONGKRIT
Boleh dong berbicara tentang kekongkritan. Kekongkritan yang palsu juga ada. Selain itu ada pemalsuan kekongkritan, lalu ada juga kongkrit-kongkritan. Yang mana yang mau dipilih? Kalau sesungguhnya tak ada kebenaran yang kongkrit.
SURABAYA
Surabaya itu kota yang paling berkesan bagi Lia Eden karena dia dibesarkan di sana. Bohong dia, kalau dia tidak ingin sekali kesana. Maka kebohongan Lia itu bukan dosa ataupun kesalahan karena dia tahu dia tak mungkin ke Surabaya, karena dia harus selalu fokus menulis Wahyu, tak ada waktu untuk liburan ke Surabaya. Padahal sesungguhnya dia sangat menginginkannya.
Bodoh, kalau dia tak tahu bahwa aku tahu apa yang sebenarnya ada di hatinya. Karena dia tahu semua isi hatinya itu niscaya aku tahu. Jadi kalimat ini tidak membodohi, tidak juga membodohkan, atau sengaja membodohi, tidak juga menuduh bodoh.
Kata bodoh kalau diucapkan oleh malaikat, tak lain untuk permainan kata, bukan untuk makian. Seperti itu komunikasi malaikat, selalu lugas untuk mencari perhatian agar ucapannya ditengarai.
Seyogyanya, publik tahu bahwa aku selalu tahu apa isi hati dan isi pikiran Lia Eden, dan dia juga tahu bahwa aku memang seperti itu. Maha tahu atas segala yang diinginkannya dan yang dipikirkannya, karena aku ada di dalam dirinya.
Kota Surabaya tak terlalu jauh, suatu hari kami pasti kesana mencari rujak cingur dan soto Madura.
Ini lagu yang kubuatkan untuk Lia Eden: