Teori Kuantum menjorok kepada keabstrakan, bilamana ketentuan atas ketakterbatasan dipedulikan menjadi sesuatu yang non-nominal, tapi berhasil menciptakan sesuatu yang nyata. Tapi itu adalah keistimewaan dari sifat-sifat Mukjizat Tuhan. Teknologi manusia belum bisa melakukannya.
Teori Kuantum digambarkan akan sampai kepada khayalan keilmuan, yang di dalam kesadaran, sesuatu itu dilihat bisa menghilang dan dapat muncul di tempat lain, atau mereka bisa mendapati diri mereka muncul di dua tempat pada waktu yang sama.
Adapun dahulu, ketika aku ingin menarik perhatian Lia Eden memasuki duniaku sepenuhnya, itu pada tahun 1995. Aku menggebrak perhatiannya melalui surat-suratku yang nyata melayang turun dari ketiadaan, dan kujatuhkan di hadapannya dan di hadapan keluarganya. Kejadian itu pun sesungguhnya ditujukan untuk menyingkap rahasia Surat Al An’aaam ayat 7.
Kitab Suci Al Quran, Surat Al An’aam ayat 7 :
Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka, tentulah orang-orang kafir itu berkata, “Ini tak lain melainkan suatu sihir yang nyata.”
Demikian ayat itu yang secara tersirat mencantumkan peristiwa tentang surat-suratku untuk Lia. Kejadian yang sangat ajaib dan tak terduga-duga itu memang berhasil menarik Lia ke takdirnya yang sudah lama menunggunya.
Namun ayat ini pun secara tersirat telah menyatakan bahwa ada kalangan orang-orang yang menganggap itu adalah sihir dari jin, sehingga ketika Lia menetapkan jalan hidupnya meluruh denganku sepenuhnya, itu dianggap dia tersihir oleh jin. Dan dia pun dijauhi oleh kalangannya dan keluarganya.
Namun keberhasilanku melayangkan surat untuk Lia pada waktu itu, adalah juga merupakan caraku untuk membahaskan jangkauan harapan atas Teori Kuantum dan temuan Peter Higgs, yaitu Partikel Tuhan. Bahwa angan-angan terhadap terobosan ilmu itu, sesungguhnya sudah kuperagakan melalui surat-suratku untuk Lia yang kulayangkan dari ketiadaan.
Aku tak menyalahkan orang-orang yang menganggap Lia terpengaruh kuat oleh Jin Habib Al-Huda, karena nama itu memang nama samaranku supaya Lia lebih gampang kudekati. Aku hanya mengatakan aku Malaikat dan bukan Jin. Kalau aku mengatakan diriku adalah Malaikat Jibril tak ada yang mau mempercayaiku termasuk Lia.
Demikian aku mengemas diriku menyerupai Jin Muslim Habib Al- Huda sebelum aku berangsur memperkenalkan diri sebagai Jibril. Walaupun demikian semua orang di sekitarnya tetap menganggap aku sebagai Jin yang cerdas dan yang sangat kuat mempengaruhinya.
Demikian semua orang di lingkungannya menjadi takut didekati olehnya, takut ikut terpengaruh, tapi itu baik menurutku, sebab aku bisa membuat Lia lebih berfokus kepadaku.
Tanpa diganggu oleh keluarganya atau orang-orang di lingkungannya yang ingin menasehati Lia agar menjauhiku. Tapi aku punya taktik melalui surat-surat ku yang menjadi lagu untuk Lia.
Sayangnya, surat-surat ku yang tadi di tayangkan itu, aslinya telah disita oleh kepolisian Indonesia, padahal untuk apa mereka menyita surat-surat ku itu, selayak tak ada hal yang bisa membuktikan apa pun bagi mereka. Tapi itu sangat penting bagi dokumentasi awal kedatangan takdir Surga.
Umat manusia tentu menganggap surat ku yang asli itu sangat berharga dan sangat penting. Demi untuk menjadikan surat-surat ku yang asli sebagai dokumen yang layak di teliti secara seksama. Selayak dokumen surat-surat ku yang asli ingin dijadikan bahan penelitian yang seksama, demi untuk menghadirkan pembuktian terkait dengan Teori Quantum. Tapi bagi kami hal itu ku maklumi sebagai kenaifan kesalahan polisi dan bagi kami hal itu tak merupakan kendala bagi kami karena kami sekarang sudah sampai kepada awal takdir Surga mendunia.
Suatu tahapan yang akan menjangkau awal sejarah kewahyuan di dunia yang baru yang dokumentasi kewahyuan yang terkini itu dibuat di bumi ini. Demikian Kitab Suci Eden inilah yang akan menjadi pegangan keimanan yang tauhid di masa depan di bumi yang baru tersebut.
Demikian keawalan peradaban di suatu bumi yang baru yang diawali dengan Surga dan kitab sucinya adalah Kitab Suci Eden. Keterangan kami ini membuktikan bahwa keawalan peradaban di suatu bumi yang baru akan dimulai oleh para pengungsi dari bumi ini yang sedang mengalami kiamat.
Adapun aku memenuhi janji ku yang terdapat di salah satu surat ku kepada Lia maka bahwa aku menjamin tak kan pergi menghilang begitu saja, aku akan selama-lamanya bersamanya.
Aku ada selalu untuk Lia Eden setiap saat untuk selama-lamanya, itu sebabnya aku menulis dengan huruf yang besar pada selembar suratku yang menyatakan “I will never give you the reason to say good bye, Lia!” tentu itu ada maksudnya, bahwa aku tahu dia akan selalu bersamaku selama-lamanya.
Walaupun pada waktu itu dia belum tahu sama sekali tentang takdir Surga yang mengharuskan dia selamanya bersamaku. Betapapun semua surat-surat ku untuk nya itu sengaja menggunakan tata bahasa anak gaul di Indonesia sekarang ini, yang pada tahun 1995 saat surat-surat ku tersebut ku tulis, gaya bahasa pembatasan kalimat belum terlalu populer seperti sekarang ini.
Walaupun sebenarnya aku menyukai bahasa dengan tata bahasa yang wajar. Gaya bahasa Indonesia yang dituliskan oleh Lia Eden adalah gaya bahasa ku. Sewajarnya aku tak mungkin memasuki dunia manusia kalau aku tak menyesuaikan diri dengan gaya hidup dan bahasa di zamannya. Ketika ingin memasukan manusia ke dunia kemalaikatan, aku harus menyesuaikan diri supaya tak semata-mata ditolak. Keunikan malaikat yang ku persiapkan memang dapat kuat mempengaruhi Lia dan rekan-rekannya.
Waktu itu penggunaan handphone masih langka, baru saja dimulai orang-orang masih terbiasa menggunakan pager. Demikian aku memulai menggunakan bahasa anak muda kala menggunakan SMS sebagai suatu kebiasaan menyingkat kalimat demi efisiensi komunikasi.
Tak hanya membuatkan surat untuk Lia dari ketiadaan. Tapi aku juga beberapa kali menjelma menyerupai wujud Lia Eden di hadapan beberapa orang, dan aku mengunjungi mereka di rumah mereka, sesungguhnya itu ku maksudkan tak hanya untuk membuat bukti adanya Mukjizat Tuhan yang menyertai Lia, tapi nun aku harus membuktikan suatu teori penampakan yang ingin dicapai oleh Teori Quantum.
Dan pula penjelmaanku yang meniru sosok Lia, yang pernah didapati mengunjungi orang-orang yang dikenalnya maupun yang tak dikenalnya, padahal dia tetap berada di rumahnya tanpa tahu peristiwa itu sedang terjadi. Dia pun baru mengetahui adanya penjelmaan yang serupa identik dengan dirinya, setelah sejumlah orang-orang itu datang dan melaporkan kejadian yang dialami mereka masing-masing.
Kejadian yang ajaib itu takkan sampai kepada Lia, kalau saja bagi sejumlah orang-orang itu menganggap penglihatannya atas kejadian penjelmaan Lia Eden di rumahnya masing-masing itu, tak membuat mereka terkesima dan merenung dalam. Karena mereka menilai, kemustahilan Lia dapat berkunjung sesaat di rumah mereka masing-masing tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
Maka mereka mempercayai bahwa itu niscaya adalah suatu miracle yang tak terduga oleh mereka maupun oleh Lia sendiri. Tapi itu aplikasi Teori Kuantum yang sengaja kami adakan melalui Mukjizat Eden, yang kemudian akan kami bahaskan ke publik dunia.
Namun sesungguhnya itu pun ditujukan untuk meyakinkan Lia, bahwa penjelmaanku akan menyerupai dirinya secara identik. Pemunculanku beberapa kali yang serupa dengan dirinya, taklah bisa dipungkiri. Oleh karena itu, dia berani menuliskan bahwa aku akan datang menjelma yang serupa dengan dirinya.
Dan dari aplikasi itu, adalah dimungkinkan teori itu dapat berkepanjangan, tapi hanya dapat teraplikasikan di alam Surga, karena teori itu belum dapat digenapi dengan suatu perangkat yang tak bisa diadakan oleh manusia, yaitu ruh.
Jasad manusia tak bisa mengurai dan kembali menghablur dan utuh sebagai perwujudannya yang asli, tanpa menyertakan ruhnya yang dimilikinya. Sedangkan rahasia ruh takkan mungkin bisa ditembus oleh pengetahuan manusia dan teknologinya.
Siapa yang bisa memberi kehidupan dari kenihilan dan atau dari perwujudan yang berasal dari penghabluran zat dan unsur-unsur? Tentu manusia dan teknologinya mampu melakukan banyak hal, melainkan penghabluran unsur-unsur manusia tak bisa menyertakan ruhnya yang dahulu miliknya.
Tak ada teknologi yang bisa mengadakan ruh, kecuali bila ingin bermain-main dengan ruh setan atau iblis. Maka bila manusia ingin mengurai tubuhnya bisa menghilang dan bisa menghablurkan utuh kembali, niscaya sifat yang dimunculkan dari yang pertama adalah berbeda.
Bahwa yang pertama adalah sifat asli manusia dan yang akan muncul dari penghabluran adalah intervensi ruh iblis. Sehingga menjadi suatu penciptaan baru, tapi telah mengubah struktur sifat yang asli menjadi baru, yang bersifat iblis. Maukah manusia mengembangkan teori dan percobaannya sampai sejauh itu?
Sudah kujelaskan sistem yang berlaku dalam hukum regulasi ruh. Maka lebih baik memfokuskan diri dalam penggalian penyempurnaan ilmu pengetahuan dengan ilmu yang lebih pasti kemanfaatannya dan jauh lebih berguna.
Tak perlu mengangan-angankan sesuatu yang ajaib sehingga ingin menembus alam kegaiban karena hal itu bisa ditempuh hanya dengan jalan kesucian menuju Surga atau sebaliknya, menempuh jalan menuju Neraka. Karena keduanya adalah berada di dalam keliputan alam kegaiban yang hakiki, yang apabila Tuhan ingin membukanya ialah pada saat Tuhan menurunkan Neraka dan Surga-Nya.
Sungguh ketika Surga ingin diperkenalkan Tuhan, terlebih dahulu calon Ratu Surga harus mengalami peristiwa ajaib yang mustahil teradakan di dunia manusia. Dan dari hal itu pulalah yang dapat meyakinkan Lia akan takdirnya yang maha besar.
Demikian Lia tak paham kenapa dia bisa muncul di rumah orang lain tanpa dia merasakan ada sesuatu yang lain, yang terlepas dari dalam dirinya ketika saat itu terjadi. Adapun ketika Lia mendengar laporan orang-orang tersebut, dia tak bisa mengerti mengapa Tuhan membuat keajaiban atas dirinya yang semacam itu. Dan kukatakan, bahwa supaya dia berani menuliskan nubuah atas dirinya sendiri, bahwa kelak aku akan datang menjelma jadi manusia dengan wujud yang sama dengan dirinya.
Dan itu adalah keajaiban mustika Mukjizat Eden yang sudah dijanjikan melalui Kitab Suci Al Quran, Surat Maryam ayat 17.
Kitab Suci Al Quran, Surat Maryam ayat 17 :
Maka dia mengadakan pembatas (tabir) dari keluarganya, lalu Kami mengutus Ruh Kami (Jibril) kepadanya, lalu dia menyerupakan dirinya di hadapannya sebagai manusia sempurna.”
Bahwa di dalam surat ini sudah tercantum bahwa aku Jibril akan tampil menyerupakan dirinya di hadapannya, sebagai manusia sempurna.
Dan ayat itu akan teraplikasikan sama dengan rahasia Kitab Suci Veda, Rg Vega 11.39, Sloka 2, yang melukiskan adanya dua perempuan kembar, tapi juga merupakan pasangan pengantin dalam masyarakat.
Kitab Suci Veda, Rg Vega II.39 Sloka 2:
Berjalan di waktu pagi, laksana dua pahlawan yang menaiki kereta, laksana sepasang kambing, engkau dating memilih. Laksana dua wanita yang memakai perhiasan, laksana pengantin dalam masyarakat.
Bab Pasangan yang suci dari Veda ini adalah nubuah perkawinanku dengan Lia Eden yang dinyatakan di Sloka ini, bahwa kami berdua ini seperti sepasang wanita yang memakai perhiasan, karena kami kembar identik, tak bisa dibedakan.
Dan juga nubuah perkawinan kami sudah tercantum lama di Veda di ayat ini, dan disebutkan ’laksana pengantin dalam masyarakat’. Walaupun kami kembar identik, tapi kami adalah pasangan pengantin dalam masyarakat.
Penjelmaanku serupa dengan Lia Eden akan tampil di saat waktu pagi. Demikian kami berdua akan memperjuangkan perdamaian dunia dan disimbolkan sebagai dua pahlawan yang menaiki kereta, yaitu kendaraanku yang akan kubawa serta.
Dan laksana sepasang kambing, karena mandat dan Amanat Tuhan harus menyanggupkan kami bersedia berkorban, bagaikan sepasang kambing kurban.
Dan kami datang memilih orang-orang yang bersedia disucikan, dan yang bisa suci sehingga Surga bermaslahat bagi banyak orang.
Faktualisasi kekembaran kami itu pun dapat diartikan sebagai Mukjizat Eden yang dimaksudkan untuk penjagaan kelestarian perkawinan kami dari hal-hal yang tak dimungkinkan.
Perselingkuhan di dunia manusia sudah umum dan terbuka. Maka bila ada malaikat menjadi pasangan seorang perempuan dari kalangan manusia, hal itu akan menakjubkan dan diidolakan secara berlebih-lebihan. Demikian terdapat hamparan godaan-godaan yang akan menghujam dapat menimpa kami berdua.
Maka untuk menyiasati hal tersebut, Tuhan menjadikan kami kembar identik. Maka semua orang pun tak bisa membedakan kami berdua. Dan itu untuk mengamankan sorotan cinta yang berlebih-lebihan kepadaku, yang menjadi dambaan semua orang, karena aku adalah malaikat yang dicintai dan penuh kewenangan.
Bilamana ada malaikat menjelma jadi manusia mengadakan Pengadilan Tuhan, maka dimungkinkan kami berdua akan dicintai secara berlebih-lebihan, terutama yang tertuju kepadaku. Oleh karena itu, demi mengantisipasi hal itu, kami berdua pun jadi kembar dan tak terpisahkan.
Melalui kekembaran kami, semua orang di dunia ini pun tak pasti bisa membedakan mana yang Malaikat Jibril dan mana yang Lia Eden. Tanda tanganku saja berinisial LE2, singkatan dari ’Lia Eden dua’. Dan itu adalah tanda kesejatian kami berdua yang abadi.
Demikian sejumlah orang-orang yang pernah ditemui oleh sosok yang identik dengan dirinya itu, bisa bersaksi atas hal tersebut. Itu adalah asas Teori Kuantum dan yang telah didukung oleh temuan teori Partikel Tuhan, Higgs-Boson. Dan itu sudah kubuatkan menjadi suatu kenyataan.
Bahwa prediksi jangkauan Teori Kuantum juga sudah kuuraikan melalui pembuatan crop circle-crop circle di berbagai wilayah di dunia. Bahwa tanpa keterbatasan, kami para malaikat turun ke bumi dan dapat menciptakan crop circle di ladang-ladang gandum dan ladang padi di mana pun wilayah yang kami kehendaki.
Demikian tanggapanku atas Teori Kuantum yang terpakai untuk membuat crop circle dan mengemuka dalam konsep millennialism, sebagaimana peristiwa itu terjadi di era milenium zaman akhir.
Dan adalah Teori Kuantum yang menjelaskan tentang dunia cahaya dan atom dapat kami peragakan menjadi keajaiban pembuatan crop circle dalam waktu semalam, melalui pemahatan oleh cahaya. Dan itulah kusebut sebagai gaya millennialism, karena baru dapat diadakan hanya pada masa akhir zaman, atau gaya malaikat berteknologi di zaman akhir. Karena sesungguhnya hanya di akhir zamanlah malaikat bisa tampil bergaya modern. Dan beginilah dunia kemalaikatan dapat kuterjemahkan ke publik dunia.
Teori Kuantum dan konsep milenialisme dipandang sebagai dua hal yang bisa dibahas untuk jadi acuan menghadapi realita proses kiamaat, bahwa dunia akan mengalami kerusakan dahsyat (catastrophic millennialism). Tapi sebelumnya, Tuhan mendatangkan malaikat untuk memperbaharui ilmu pengetahuan, yang mengemukakan ilmu pendayagunaan kekuatan cahaya untuk segala hal, yang dapat mengatasi masalah-masalah catastrophic millennialism terkait dengan perubahan kutub magnet.
Ketentuan-ketentuan Tuhan atas pendayagunaan ilmu yang terbaharukan dari-Nya adalah merupakan modernitas Ketuhanan yang akhir-akhir ini sudah dipojokkan sebagai Tuhan yang sudah mati dan yang tak bisa eksis lagi, karena Wahyu-wahyu-Nya yang ada tak dapat digunakan lagi untuk penguatan keimanan. Namun dari proses channeling didapatkan harapan datangnya era baru yang akan menggantikan keadaan yang parah sekarang ini.
Adapun kelompok New Age yang berorientasi UFO meyakini kedatangan makhluk luar angkasa extra-terrestrial, yang akan meresmikan zaman baru dengan membayangkan masa depan yang penuh dengan pencerahan kosmik dan teknologi baru.
Dunia kemalaikatan pembawa era baru telah dinantikan oleh mereka. Di mata mereka, siapa pun malaikat yang akan datang itu, diniscayakan adalah pembawa pencerahan dunia.
Dan mereka memenuhkan keinginan tahu mereka terhadap makhluk extra-terrestrial dengan menjabarkan inspirasinya melalui kemungkinan adanya kehidupan tiga dimensi menjadi empat dimensi atau lima dimensi. Dan itu menurutku memang tak musykil lagi karena kehidupan empat atau lima dimensi adalah kehidupan bersama malaikat. Hal yang terkait dengan itu, telah kujelaskan runtut dengan catatan yang kuambil kesinonimannya dari nubuah Kitab-kitab Suci, bahwa itu memang benar adanya.