Sumpah Mubahalah susulan dari Eden demi penegasan
Dengan ini kami nyatakan bahwa kami menolak pernyataan Marzani Anwar yang menyatakan menolak bersumpah Mubahalah terhadap Eden dengan alasan karena urusannya dengan Eden adalah urusan pribadi dan bukan urusan negara.
Adapun tantangan untuk bersumpah Mubahalah dengan pihak Marzani Anwar itu, terutama bertujuan untuk menantikan Sikap Tuhan terkait dengan kesaksian kami atas Firman-Nya yang menyatakan identitas ruh Marzani Anwar bahwa dia adalah reinkarnasi Imam Agung Kayafas yang mengeksekusi penyaliban atas Yesus dan sekaligus juga adalah reinkarnasi Bishop Pierre Cauchon yang berperan besar dalam eksekusi mati terhadap Joan of Arc dengan cara dibakar hidup-hidup.
Firman Tuhan tersebut itulah yang ingin kami buktikan bahwa kami dibenarkan Tuhan, maka tentunya hal ini tak boleh ditolak oleh pihak Marzani Anwar, bilamana dia tak bersedia menerima Deklarasi Eden yang menyatakan Marzani Anwar adalah reinkarnasi Kayafas dan Bishop Pierre Cauchon.
Adapun Sumpah Mubahalah itu akan membuktikan siapa yang benar, maka sesungguhnya dia juga berkepentingan terhadap Keputusan Tuhan atas ketentuan hasil Sumpah Mubahalah antara kami dengan pihak Marzani Anwar. Selayak kami wajib menjunjung Firman Tuhan yang kami terima, maka kami juga menyatakan bahwa masalah kami dengan Marzani Anwar bukanlah urusan pribadi antara kami dengan Marzani Anwar sekeluarga yang ikut aktif melakukan penistaan dan fitnah terhadap Eden. Dan mereka telah memutarbalikkan fakta terkait dengan nasib Elfa Diasmara. Maka untuk itulah kini kami tetap mengangkat Sumpah Mubahalah terhadap Marzani Anwar dan keluarganya.
Prosesi Sumpah Mubahalah yang maha sakral dan maha keramat ini kami lakukan atas Ketentuan Tuhan kepada kami, mengingat hal ini diperlukan untuk mewujudkan Ketentuan Hukum Tuhan dalam mengadakan gelar Pengadilan dan Penghakiman-Nya mendunia. Sehubungan keterangan tentang identitas ruh Marzani Anwar tersebut sudah harus valid melalui prosesi Sumpah Mubahalah ini. Dalam hal itu, inilah sumpah kami di hadapan Tuhan dengan permohonan Tuhan berkenan menerima Sumpah Mubahalah kami ini dengan membuktikan kebenaran kami.
Demikian kami menyatakan bersedia terkutuk beramai-ramai bilamana kami berdusta atau bersalah. Tulah kemahasakralan dan kemahakeramatan Sumpah Mubahalah ini tak kuat kami tanggung bila kami ini salah, namun demi kebenaran Pernyataan Tuhan atas Surga dan Kerajaan-Nya yang kami emban sekarang ini, maka kami bersedia membuktikan keteguhan hati kami menyatakan kami benar-benar mengemban Takdir Surga dan Kerajaan Tuhan, Eden.
Adapun pengangkatan Sumpah Mubahalah kami ini tak tertutup untuk kami ulangi di hadapan Marzani Anwar dan keluarganya, bilamana mereka bersedia menjawab Sumpah Mubahalah kami ini. Dan penyelenggaraannya disetujui diadakan di hadapan publik secara terbuka.
Adapun kalau kami sekarang ini, secara sepihak terpaksa mengangkat Sumpah Mubahalah ini adalah demi menjawab penolakan Marzani Anwar yang diajukan dengan alasan yang menyepelekan hirarki Surga dan Kerajaan Tuhan. Bahwa Surga dan Kerajaan Tuhan yang kami perjuangkan bukanlah urusan pribadi dan hirarkinya di atas negara, bahkan hirarkinya di atas seluruh negara di dunia. Adapun kami ini sedang memperjuangkan hirarki Surga dan Kerajaan Tuhan, dengan demikian kami mementingkan Sumpah Mubahalah ini untuk menegakkan hirarki Surga dan Kerajaan Tuhan semata.
Demikian sumpah kami ini, kami nyatakan kepada publik dunia. Tuhan terimalah sumpah kami ini.
Hukum Reinkarnasi dan Regulasi Ruh dalam Al Quran
Wahyu Tuhan Yang Maha Kuasa Tentang Hukum Reinkarnasi:
“Takdir benda-benda semesta sekalipun Kami kelola dalam hukum regulasi ruh dan hukum reinkarnasi. Keterangan Kami tentang hukum reinkarnasi terdapat banyak dalam Al Quran, maka sesungguhnya umat Islam jangan menolak hukum reinkarnasi, karena itu adalah jalur hukum Kemahaadilan-Ku terhadap seluruh ciptaan-Ku. Seyogyanya umat Islam mau melihat bahwa cukup banyak ayat-ayat yang menyebutkan hukum reinkarnasi dalam Al Quran.
Adapun kumpulan ayat-ayat di bawah ini sesungguhnya mengedepankan hukum reinkarnasi dan regulasi ruh, yang tak diyakini oleh mayoritas umat Islam sehingga hukum reinkarnasi tak dianggap hukum dalam Islam. Adapun Kemahaadilan-Ku niscaya Kuatur dengan menggunakan hukum reinkarnasi dan hukum regulasi ruh. Daripadanya semua umat manusia di dunia ini wajib mengimani hukum reinkarnasi dan hukum regulasi ruh. Dan inilah ayat-ayat suci Al Quran yang mencantumkan hukum regulasi ruh di dalamnya. Maka yakinilah pasal hukum reinkarnasi sebagai Ketentuan-Ku dalam menentukan takdir dan menetapkan Keadilan-Ku atas seluruh makhluk-Ku.”
Kitab Suci Al Quran, Surat Yaa Siin ayat 12:
- Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Inilah saatnya kami menyatakan catatan dosa-dosa orang-orang terdahulu dan yang terkini, bahwa sesungguhnya Tuhan menghidupkan orang-orang mati dan menuliskan apa yang telah mereka kerjakan, dan bekas-bekasnya yang mereka tinggalkan, sebagaimana saat ini kami sedang mengedepankan pengadilan atas Marzani Anwar dan sedang mengupas dosa-dosanya yang terkini melalui apa-apa yang dituliskannya sendiri ke Kompasiana dan Facebooknya dan ke media massa dan lain-lainnya.
Dan kami kaitkan itu dengan dosa-dosa Kayafas, Imam Agung Yahudi, yang menetapkan hukum penyaliban terhadap Yesus. Karena sesungguhnya Marzani Anwar, peneliti utama Balai Litbang Agama, adalah reinkarnasi Kayafas, penyalib Yesus dan juga reinkarnasi Bishop Pierre Cauchon, pendeta yang berperan besar dalam hukuman mati bakar hidup-hidup terhadap Joan of Arc.
Pengadilan Tuhan atas Marzani Anwar kami utamakan dan menjadi kasus perdana Pengadilan Tuhan karena dosa primanya yang terdahulu sebagai penyalib Yesus. Terkait dengan hal ini kami mengedepankan hukum reinkarnasi untuk memahami struktur Hukum Peradilan Tuhan yang sedang akan kami mulai. Karena sesungguhnya ayat yang menyebutkan “Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan”, itu bukanlah perumpamaan, melainkan adalah obyektivitas hukum reinkarnasi.
Demikian kami sedang membakukan keterangan ayat tersebut menjadi satu dalil melalui kasus-kasus yang kami soroti untuk diajukan dalam Pengadilan Tuhan, supaya umat Islam mau menengok hukum reinkarnasi.
Demikian segala sesuatu kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauhul Mahfudz), yaitu Kitab Suci Eden yang sedang dituliskan oleh Lia Eden. Dan inilah Risalah Eden yang memaparkan apa saja isi Kitab Suci Lauhul Mahfudz, yaitu Kitab Suci yang berisi warta Pengadilan Tuhan.
Kitab Suci Al Quran, Surat Yaa Siin ayat 77-79:
- Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
- Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?”
- Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,.
Ketika manusia itu sombong dan jadi penantang, mereka lupa pada siapa Penciptanya. Dan mereka lupa Tuhan menciptakannya dari setitik air mani, dan tumbuh jadi seseorang yang sukses dan dihormati karena gelar-gelarnya. Demikian Marzani Anwar yang banyak gelarnya berkat tesis dan disertasinya membahaskan tentang Eden yang dihujat tanpa risih kepada kami yang memberinya kesempatan mengikuti ajaran Eden pada setiap hari Sabtu.
Tapi tiba-tiba dia jadi penantang yang nyata hanya karena anaknya Elfa memilih berkeyakinan Eden. Firman-firman Tuhan yang kami nyatakan diputar balikkan. Fitnahnya melilit-lilit serampangan dan dia membuat bermacam-macam fitnah bagi kami. Dan bacalah tulisan Marzani Anwar di Kompasiana. Seperti itulah ayat-ayat suci ini memperumpamakannya juga.
Dan adakah kami ini salah menafsirkan ayat ini? Padahal ayat ini dapat kami uraikan arti harfiahnya melalui perbuatan busuk Marzani. Aku, Ruhul Kudus yang membeberkan rahasia ayat ini, karena dia akan berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Karena dia tak mau mempercayai hukum reinkarnasi, karena Tuhan menerangkan identitas ruhnya sebagai reinkarnasi Kayafas dan reinkarnasi Bishop Pierre Cauchon. Walaupun sesungguhnya dia memang lupa pada kejadian tersebut, tapi kami tak pernah lalai mencatat perbuatan dosa seseorang. Yang demikian itulah yang sedang kami terangkan melalui perilaku Marzani Anwar yang tampil sebagai penantang Eden yang nyata. Padahal dia dihidupkan Tuhan yang menciptakan pada kali yang pertama dan membangkitkannya lagi kini untuk diadili. Dan Dia Maha Mengetahui tentang perbuatan segala makhluk.