Akankah kita selamanya berada dalam kekalutan konflik agama? Dan apakah semua penganut agama-agama akan selalu bertikai membela agama masing-masing, dan yang lainnya selalu berada di pihak menyalahkan agama yang lainnya? Sedangkan kita semua menginginkan ketenteraman dan perdamaian.
Dari sejak awal Ruhul Kudus sudah menanamkan rasa kebersamaan di antara sesama. Menyanyi di gereja dan berdoa di pura dan vihara. Komunitas Eden menyajikan lagu Doa Bersama sekaligus menyajikan Pengajaran Tuhan melalui Malaikat Jibril yang mewajibkan kami berdamai dengan semua pemeluk agama. Dan kami senang menikmati hikmah-hikmah dan kebenaran ajaran dari semua agama.
Dari kebenaran lugas sampai dengan kebenaran hakiki, padat mengisi semua kitab-kitab suci, karena semua kitab-kitab suci tercipta melalui Wahyu-wahyu Tuhan kepada semua Utusan-Nya dalam zaman yang berbeda-beda dan kepada Utusan-Nya yang dipilih dari bangsa yang berbeda-beda, maka kitab-kitab suci berbeda-beda bahasa. Ada yang berbahasa Arab, bahasa Ibrani, dan bahasa Sanskerta, bahkan ada yang berbahasa daerah bagi keyakinan lokal sekalipun.
Namun demi untuk suatu ajaran spiritual lokal, Tuhan bisa memasukkan Wahyu-wahyu-Nya menjadi kebijakan lokal yang terbatas, tapi Dia telah menuntunkan kebenaran sejati kepada umat yang sangat terbatas.
Sungguh Tuhan Maha Bijaksana yang mengabulkan doa semua umat manusia yang berdoa kepada-Nya, walau tak mengenal secara baik Diri-Nya. Namun bila manusia mendongakkan wajahnya ke langit dan meratap memohon pertolongan maupun keberkahan kepada langit. Dan apabila doa itu ingin diberkati Tuhan, maka niscaya Tuhan mengabulkan doa tersebut.
Dan apabila Tuhan melihat ada kaum yang memerlukan Tuhan, maka Dia mendatangkan Utusan-Nya ke kaum itu. Dan jadilah agama itu diturunkan di kalangan kaum tersebut. Dan di dalam menurunkan agama niscaya Tuhan mengadakan suatu pengertian bahwa Dia Ada dan Maha Kuasa dan Maha Penolong dan Maha Kasih.
Dan Utusan-Nya senantiasa menyampaikan kabar baik dan peringatan atas perilaku umat manusia pada setiap era, kala Tuhan menurunkan Utusan-Nya, karena Tuhan selalu menurunkan Utusan-Nya bila ada kekalutan dunia.
Di dalam menuangkan Wahyu-wahyu-Nya, Tuhan tak pilih kasih. Filosofi kebenaran hakiki dan Keilahian merupakan keutamaan esensi Wahyu-wahyu-Nya untuk semua umat beragama. Dan Hakikat Wahyu diberikan kepada semua golongan orang-orang yang berkeyakinan, walaupun terhadap komunitas yang terpencil dan yang mengisolasi diri, karena Tuhan Maha Kasih dan Maha Pemberi Anugerah Yang Maha Adil terhadap seluruh umat manusia yang ingin berkeyakinan dan berspiritual. Adapun kejanggalan ritual dari golongan orang-orang yang dinyatakan sesat oleh Tuhan adalah apabila komunitas itu tak menyebutkan Tuhan sebagai Tuhannya.
Pada masa kini, konflik agama sudah semakin menjenuhkan dan sudah sangat mengganggu kenyamanan beribadah kepada Tuhan, selayak semua orang gerah dan sangat ingin beribadah dengan tenang dan khusyuk, tanpa gangguan dan ketakutan terusik atau terancam nyawanya, maka kami dibawa oleh Ruhul Kudus menyelami keindahan dan kebahagiaan kerukunan di tengah umat beragama.
Kami berasal dari golongan muslim yang dititahkan Tuhan menetralkan keyakinan agama kami. Dan sebelumnya, Ruhul Kudus membawa kami mengakrabi umat agama lain, yaitu umat Kristen, umat Hindu, dan umat Buddha.
Dari pengalaman itulah termunculkan gairah hidup dalam kebersamaan di antara semua umat. Dan berbagi kasih secara tulus. Dan inilah rekaman jejak pengajaran Tuhan kepada kami, sehingga kami bisa mencapai ketulusan sejati kepada semua umat. Dan bisa mencintai sesama secara tulus.
[SONG LYRICS]
DOA BERSAMA
Mahoni 6 Januari 1999
Disempurnakan di Mahoni 23 Oktober 2013
Misa di gereja dan di dalam kebaktian, kami berdoa. Misa yang kudus,
menyertakan kami. Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Puji Tuhan, Kerajaan Langit telah tiba. Di dalam Kerajaan-Mu kami berdoa.
Umat Allah ingin bersatu menjauhi neraka permusuhan.
Di Misa yang kudus bersatu doa kami. Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Sucilah Bunda Maria, sucilah Isa Al-Masih, sucilah Muhammad. Sucilah Ruhul Kudus.
Islam dan Kristen berdamailah. Kita sesama umat Allah.
Islam dan Kristen bersatulah.
Menyembah Allah Yang Esa. Menyembah Allah Yang Maha Kudus.
Oh Suci dan Kudus Tuhan Allah. Ruhul Kudus menerangi jalan kita menuju
Allah Yang Esa.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Puji Tuhan. Malaikat kudus itu telah datang. Kau dinanti di sini.
Umat Islam dan umat Kristen menantimu. Membawakan sinar terang dari Tuhan Allah. Tuhan kita, Tuhan Allah. Tuhan kita Yang Esa dan Maha Kudus.
Sucikan kami ya Ruhul Kudus. Sucikan kami menuju Tuhan Allah, Tuhan kita.
Esa Tuhan kita, Esa Allah, Esa Allah kita. Laaillahaillallah,
Tuhan Yang Maha Esa. Haleluya.
Sucilah Musa, sucilah Ibrahim.
Sucilah semua Utusan Tuhan. Sucilah Ruhul Kudus.
Shalom aleichem, malachei Elyon, mimelech malchei ham’lachim.
Bo-achem l’shalom. Malachei ha-shalom.
Sucilah Buddha Gautama. Nammo Buddhaya. Namaste.
Tidaklah seberapa harumnya bunga Tagara dan kayu Cendana;
tetapi harumnya mereka yang memiliki sila (kebajikan) menyebar sampai ke Surga.
(Dhammapadha Puppha Vagga 13)
Sucilah Krishna. Om Shanti shanti shanti Om. Om Swastiastu.
Kahyangan (Surga) dan bumi menjalankan hukum-hukum yang abadi,
oleh karenanya hal itu mulia. (Atharvaveda XVIII 1.29)
Om Swastiastu, Om Swastiastu
Sucilah Ruhul Kudus. Sucilah Utusan Tuhan. Sucilah semua Kitab-kitab Suci.
Sucilah semua agama. Semua agama bersatulah. Kita sesama umat Tuhan.
Semua agama bersatulah menyembah Tuhan Yang Esa.
Menyembah Tuhan Yang Maha Kudus. Oh Suci dan Kudus Tuhan kita.
Ruhul Kudus menerangi jalan kita. Menuju Tuhan Yang Maha Esa.
Allahu Akbar, Om Swastiastu, Nammo Buddhaya.
Shalom Aleichem, Halleluyah. Puji Tuhan.
Malaikat kudus itu telah datang. Kau dinanti di sini.
Semua umat menantimu. Membawa sinar terang dari Tuhan Yang Esa.
Tuhan kita, Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan kita Yang Esa dan Maha Kudus.
Sucikan kami ya Ruhul Kudus. Sucikan kami menuju Tuhan Yang Maha Esa.
Esa Tuhan kita, Esa Tuhan kita, Esa Tuhan kita.
Tak ada Tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa. Puji Tuhan Yang Maha Esa.