Wahyu Tuhan

Di dalam Kerajaan-Ku adalah mereka yang telah terbebas dari kelahiran dan kematian, karena kehidupan ruh itu kekal. Di Kerajaan-Ku dan Surga-Ku, yang terlahir adalah reinkarnasi orang-orang suci yang meninggal saat bersuci di Surga, dan yang mati berbahagia karena niscaya bisa kembali berada di Surga melalui reinkarnasi maupun inkarnasi. Dan yang ditinggalkan tak berkepanjangan kesedihannya, karena mereka dapat segera berkomunikasi dengan leluasa dengan ruh rekan mereka yang dicintai sesaat setelah kematiannya. Dan mereka bergaul dengan penuh kegembiraan sambil menunggu Ketetapan-Ku yang permanen kepada ruh rekannya yang meninggal.

Sungguh ruh Dunuk sesaat dia menghembuskan nafas yang terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, ruhnya  segera Kutempatkan di Surga kembali. Dan itu membuat suasana di Surga tak lagi diliputi kesedihan yang mendalam. Maka sesungguhnya ruh yang terlepas dari jasad, dia langsung menyatu dengan alam, kecuali bila Aku membuat suatu ketetapan lain, yaitu sebagaimana penyikapan-Ku dengan ruh Dunuk yang harus segera Kukembalikan ke Surga.

Maka sesungguhnya jenazah orang yang mati, sudah ditinggalkan oleh ruhnya, dan tiadalah dia mengalami siksa alam kubur. Adapun pendapat semacam itu bertentangan dengan logika dan hukum alam. Jenazah yang ditinggalkan ruhnya sudah takkan mungkin merasakan siksa kubur. Maka sudahi keyakinan semacam itu dan sudahi bertawasulan kepada orang yang sudah mati, karena Aku berkomunikasi langsung hanya kepada Rasul-Ku saja dan tak ada perantara bagi-Ku.

Dan ketika ada Surga di dunia Aku hanya berkomunikasi dengan orang-orang suci di Surga. Maka jangan melawan hukum alam dan melanggar Hukum-Ku, karena tiadalah ruh itu dapat memperantarai doa kepada-Ku dan tiadalah ruh yang dikeramatkan itu bersemayam di dalam kubur selama-lamanya. Maka sungguh keliru orang yang mengeramatkan kuburan. Dan sia-sia ritual dan doa yang diadakan untuk kuburan seseorang, karena seseorang yang sudah meninggal itu dimungkinkan sudah terlahir menjadi orang lain yang tak dikenalinya.

Namun di Surga, kisah kematian Dunuk ini Kujadikan penjelasan bahwa orang-orang yang bersuci di Surga ketika meninggal, niscaya Kukembalikan ke Surga dan ruhnya dikenali oleh semua rekannya orang-orang suci di Surga. Dan komunikasi timbal balik pun terjadi dengan penuh kebahagiaan dan kerinduan, suasananya pun seperti tak ada yang berbeda kecuali jasadnya saja yang tak ada.

Komunikasi yang unik dan yang menghibur di antara yang ditinggalkan dan yang pergi merupakan kebahagiaan Surga. Bahasa ruh di Surga adalah komunikasi yang lazim dan tak memerlukan ritual apa pun, semacam spontanitas romansa unik di Surga yang tak ada duanya di luar Surga. Komunikasi dengan-Ku dan dengan Ruhul Kudus serta dengan rekan yang sudah meninggal terbuka leluasa bagi semua orang suci di Surga.

Dan komunikasi itu kemudian berganti menjadi verbal bila ketetapan hukum reinkarnasi ataupun inkarnasi sudah Kami tetapkan. Dan terpulang kepada-Kulah ketetapan akan terlahir menjadi siapa atau menitis kepada siapa di Surga. Dan setelah itu komunikasi itu pun akan menjadi nyata sebagaimana komunikasi verbal di antara sesama di Surga.

Maka tunggulah Dunuk berinkarnasi pada Sejati, Ananda dari pasangan Abdul Rachman dan Tri Sudiati. Demikian Dunuk yang selalu bersemangat dan selalu capable menjalankan Amanat-amanat-Ku di Eden akan menutupi kekurangan Sejati. Betapa Dunuk langsung kembali ke Surga untuk melengkapi kekurangan Sejati yang tak bisa mandiri. Maka sesungguhnya Karunia-Ku di Surga tak lain mengungkapkan adanya frekuensi khusus dari alam akhirat ke Surga dan adanya takdir khusus sehingga mereka bisa saling melengkapi dan saling membahagiakan. Demikian salah satu dalil hukum ruh terjelaskan melalui keduanya.

Gerangan hukum inkarnasi pun menjadi jelas melalui kematian Dunuk karena ada Sejati yang akan membuktikan inkarnasi Dunuk pada dirinya. Kuhubungkan Dunuk dengan Abdul Rachman menjadi satu takdir terkait dengan takdir anaknya Sejati, karena keduanya adalah orang yang paling dulu beriman di Eden dan memiliki ketahanan dan kualitas iman yang sama.

Dan inilah peristiwa yang memproyeksikan kisah-kisah Surga di dunia, kisah kahyangan yang menjadi nyata di dunia manusia modern, yang menerangkan mistisisme yang Tauhid dan yang menerangkan dalil-dalil Hukum-Ku tentang hukum ruh yang sesungguhnya dan yang hakiki. Demikian kefungsian Surga di dunia.

Dan di dalam Surga-Ku jerit tangis bukanlah kesedihan, melainkan kebahagiaan atas pergantian peranan yang niscaya menjadi lebih baik. Dan di Surga-Ku tak ada kematian, yang ada hanyalah penempatan ruh yang berbeda kefungsian di Surga demi penempatan peranan yang lebih baik di Surga untuk tugas-tugas yang berikutnya.

Sungguh Aku sedang menerangkan hukum reinkarnasi dan inkarnasi yang merupakan keliputan hukum regulasi ruh yang seksama mengatur takdir dan kodrat, agar umat manusia tak salah memahami komunikasinya dengan makhluk ruh dan tak menggunakannya untuk kepentingannya yang menyimpang dan melanggar Hukum-Ku demi tujuan tertentu yang menguntungkannya, sehingga mereka tergelincir kepada kemusyrikan yang adalah merupakan dosa yang tak bisa Kuampuni. Karena kemusyrikan itu akan bermuara kepada penyekutuan terhadap-Ku dan menjadilah kesesatan.

Dan apabila hal itu diminati banyak orang dan dilazimkan, maka menjadilah kesesatan dan penyimpangan agama. Adapun semua makhluk-Ku, termasuk makhluk ruh niscaya selalu mengutamakan keinginannya yang menguntungkannya, biar pun harus menempuh penerobosan hukum alam yang terlarang.

Mistisisme di Surga adalah mistisisme yang suci dan itu merupakan Karunia-Ku di Surga, karena poros komunikasi di Surga niscaya adalah komunikasi transenden. Demikian kefungsian Surga yang Kudatangkan secara nyata di dunia manusia.

Wahyu Tuhan ini dilengkapi pada tanggal 14 September 2016.

Telah meninggal dunia YM Dunuk, Siti Zainab Luxfiati, hari ini 13 September 2016 di RSCM. Betapa kami semua berduka cita sedalam-dalamnya, karena telah pergi saudari kami yang sangat kami cintai, dia kembali ke Tuhan untuk menempati takdir yang lain dan yang terbaik yang ditetapkan Tuhan kepadanya. Sesungguhnya segala pengabdian dan pengorbanan YM Dunuk di Eden demi baktinya kepada Tuhan yang telah dijalaninya selama 20 tahun, terhitung telah maksimal. Dan adapun bagi seorang manusia, dia sudah memberikan segalanya kepada Tuhan. 

Dan apabila kematiannya justru pada saat kami sedang dibawa Tuhan menjadi peraga-Nya untuk menyampaikan Wahyu-wahyu-Nya yang terutama mendunia, dan dia sudah menyanyikan lagu-lagu Surga dengan penuh citarasa dan kekhusyukan, khususnya lagu The Song of Victory yang belum lama dirilis, maka sesungguhnya ruhnya sudah sampai kepada titik takdir yang ditujunya. Demikian dia telah dipatutkan untuk berganti peranan di Surga. Bahwa sesungguhnya semua peranan di Surga Eden itu berada dalam Ketentuan Tuhan semata, dan setiap peranan akan sampai kepada keutuhan obyektivitas hikayat Surga di dunia, karena semua kisah peristiwa yang terjadi di Eden adalah kisah nyata, namun mengandung kisah-kisah kayangan yang juga nyata dan modern dan absolut berasal dari Kehakikian Tuhan.

Dengan demikian dalil-dalil Hukum Tuhan untuk kehidupan dunia dan alam akhirat dapat menyatu dalam semua prosesi spiritualisme Eden yang hakiki tapi nyata terselenggarakan di dunia manusia, sehingga dalil-dalil Hukum Tuhan yang terhakiki dapat terakurasikan di dunia kehidupan manusia pada saat ini. Demikian keberadaan Surga di dunia menjadi penting dan penuh makna.

Terpulang kepada Tuhan apa Rencana-Nya yang terbaik bagi saudari kami YM Dunuk yang tercinta. Tapi niscaya ada penjelasan yang penuh hikmah di balik kematiannya, karena kami semua adalah peraga dalam menjelaskan hukum regulasi ruh dan hukum reinkarnasi ataupun hukum inkarnasi.

Segala potensi pembalasan hukum karma dapat terjelaskan melalui hikayat Surga, juga tertera Karunia Tuhan yang leluasa bagi segala pahala kebajikan, pengorbanan dan pengabdian. Maka dengan demikian potensi pembaharuan spiritualisme yang menyatukan semua agama mendapat landasan yang kukuh melalui peristiwa-peristiwa yang kami hadapi. Betapapun peristiwa-peristiwa kehakikian dan Keilahian yang melibatkan kehidupan modern pada saat ini menjadi dapat dinikmati secara langsung dan dapat menjadi pencerahan. Karena hikmah-hikmahnya yang terdalam diturunkan Tuhan menyertainya.

Kesedihan kami ditinggal YM Dunuk pun terpulihkan ketika hikmah-hikmah itu mengalir deras dan mendalam ke hati sanubari kami masing-masing. Terima kasih, Tuhan.

Dan terpulang kepada apa yang diperagakan oleh YM Dunuk dan ruhnya nanti, kala Tuhan berkenan menjelaskan ke publik dunia tentang hukum reinkarnasi maupun inkarnasi sebagai suatu kemutlakan hukum regulasi ruh dalam kehidupan dan dalam alam kematian. Nun, inilah sessi peristiwa hikayat Surga di dunia, bahwa hukum regulasi ruh, hukum reinkarnasi dan inkarnasi harus bisa dijelaskan melalui peristiwa yang teradakan di Surga sehingga hikayat Surga tidak sekedar melangit, melainkan membumi dan nyata. Agar supaya pengajaran spiritual yang utuh yang diberkati Tuhan dengan kesempurnaan keterangan harus bisa terkemukakan ke publik dunia dengan segala buktinya.

Kali ini Eden menyajikan kisah penebusan karma pengkultusan atas Dewi Kwan Im yang niscaya akan bersambung kepada bab-bab yang lainnya terkait dengan hukum regulasi ruh dan hukum inkarnasi. Bahwa inkarnasi itu adalah penitisan ruh dewi atau dewa (bidadari atau malaikat) pada seseorang, demi membawa pengajaran ataupun pelurusan ajaran agama atau penyampai Petunjuk-petunjuk Tuhan bagi umat.

Tertera Dewi Kwan Im menitis kepada YM Dunuk yang semula beragama Islam, maka sesungguhnya keleluasaan hukum reinkarnasi dan inkarnasi tak terbatas, sesuai dengan ketakterbatasan Ketentuan Tuhan terhadap takdir ruh pada setiap makhluk dan ciptaan-Nya. Demikian kami saat ini sedang dititahkan Tuhan menjadikan jejak YM Dunuk di Eden selama ini dapat dikaji sebagai kepribadian inkarnasi Dewi Kwan Im di Surga Eden.

Tertera seluruh sikap mulia dari YM Dunuk mengesankan bagi semua Komunitas Eden, demikian seluruh Komunitas Eden dapat berkesaksian keluhuran budi pekerti YM Dunuk selama ini dan segala pengorbanan dan pengabdiannya yang tak pernah surut.

Tapi inilah kami mempublikasikan suara YM Dunuk ketika menyanyikan lagu-lagu Surga. Dan Tuhan memberitahukan kepada kami bahwa dia adalah inkarnasi Dewi Kwan Im.

Betapapun ini harus kami jelaskan demi kemutlakan Hukum Tuhan yang diajarkan kepada kami. Apa pun penderitaan hidup YM Dunuk melalui penyakit kanker payudaranya, demikian menurut Tuhan hal itu adalah merupakan penderitaan bagi figur yang dikultuskan. Betapapun kami bersaksi YM Dunuk adalah salah satu Rasul Eden yang sangat kuat keimanannya dan selalu memberi dan memberi, sehingga tak ada pasal yang patut dinyatakan bahwa penyakit kanker payudaranya dan kematiannya itu adalah penghakiman bagi kesalahannya, karena kami bersaksi bahwa karakter kepribadiannya indah dan keluhuran budi pekertinya suci dan kuat bertahan. Dan dia selalu penuh semangat mengabdi kepada Tuhan di dalam sehatnya maupun sakitnya. Dan dia di dalam sakitnya, masih melontarkan sense humornya yang lucu, itulah ciri khas YM Dunuk yang akan kami rindukan.

Kenangan kami atas dirinya hanyalah cinta yang tulus dan nasihatnya yang selalu meluruskan dan mengingatkan dan yang tak pernah surut walaupun dia sedang sakit. Dia selalu fokus penuh atensi atas segala hal yang terjadi di Eden dan terhadap segala sikap dan perilaku semua Komunitas Eden, dan dia selalu ingin membahagiakan semua orang dengan apa yang bisa diadakan olehnya.

Dan kami bersaksi bahwa dia sangat fokus pada semua Amanat Tuhan di Eden dalam sehat maupun dalam sakitnya. Dia segera membuat lagu dan ikut menerjemahkan Wahyu-wahyu Tuhan bila badannya sedikit merasa nyaman. Bagi kami dia adalah bidadari yang diutus Tuhan untuk berjuang bersama kami.

Selama kami bersama-sama, tak ada kesalahannya yang fatal, karena dia selalu patuh dan penuh cinta. Dia selalu memberi contoh kebaikan kepada kami semuanya. Dia meninggal sebelum Takdir kami dibenarkan dan masih berada di titik nadir awal arus pembalikan, sebagaimana tanda-tanda itu sudah dinyanyikan YM Dunuk melalui lagu The Song of Victory. Tapi inilah peristiwa penebusan karma pengkultusan Dewi Kwan Im oleh YM Dunuk yang diingatkan Tuhan kepada kita semua, khususnya umat Buddha.

Takdir YM Dunuk yang berpulang ini harus kita terima sebagai pembuktian penebusan karma pengkultusan yang amat terlarang oleh Tuhan, karena Dia adalah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa. Demikian pengkultusan itu sangat terlarang, sedang diajarkan kepada kami melalui apa yang kami alami bersama YM Dunuk, dan kematian YM Dunuk yang amat menyedihkan hati kami.

Namun YM Dunuk sudah berada di tangan Tuhan sekarang ini, dan kami menantikan dia kembali bersama-sama kami melanjutkan perjuangannya dalam wujud reinkarnasi ataupun inkarnasinya. Tuhan, segera kembalikan YM Dunuk kepada kami.

Siti Zainab Luxfiati adalah teman kami yang penuh dedikasi menjalankan Amanat Tuhan di Eden. Dan dialah orang yang pertama mengimani  Takdir Eden dan yang selalu mendampingi Paduka Bunda Lia Eden dalam suka dan duka. Dia adalah penyanyi Eden yang bersuara indah dan juga komposer lagu-lagu Eden.

20160911_121033

szl

Sungguh kami sangat kehilangan oleh kepergiannya, dan kami sangat berduka karenanya. Adapun kepergiannya telah memberikan hikmah yang dalam dan banyak atas diri kami semua di Eden. Semoga Tuhan segera mengembalikannya kepada kami di Surga.

Berikut ini adalah sebagian dari karya-karya YM Dunuk di Eden:

My Love in The Heaven, diinspirasikan oleh Malaikat Jibril Ruhul Kudus, dinyanyikan oleh YM Dunuk dan oleh YM Yusuf. Lagu ini diaransemen atas bimbingan Ruhul Kudus kepada YM Dunuk.

Lagu Tiāntáng diaransemen dan dinyanyikan oleh YM Dunuk, dan direkam ketika dia sudah sakit. Jadi menurut kami, ketika lagu itu dibuat dan dititahkan untuk dinyanyikan YM Dunuk, sesungguhnya sudah ada Penjelasan Tuhan yang ingin disampaikan tentang peranan YM Dunuk sebagai inkarnasi Dewi Kwan Im, hanya saja kami semua tak ada yang cukup awas untuk menaruh perhatian khusus terhadap hal itu, karena waktu itu lagu ini dibuat dalam rangka menyentuh kekhusyukan Imlek. Keawaman YM Dunuk terhadap lagu-lagu spiritual China (Buddha) membuat dia gamang untuk menyanyikan lagu ini. Tapi inilah satu-satunya lagu yang bernuansa Buddha (China) yang dinyanyikannya walau dia sangat awam. Tapi inilah lagu yang dinyanyikan YM Dunuk untuk umat Buddha. Demikian lagu ini juga kami persembahkan untuk umat Buddha.

Dan berikutnya, inilah lagu Cinta di Surga dan Cinta Semesta, hadiah dari Paduka Ruhul Kudus untuk ulang tahun Paduka Bunda yang dinyanyikan oleh YM Dunuk, dan musiknya pun diaransemen oleh YM Dunuk atas bimbingan Ruhul Kudus.

Lagu terakhir yang kami rilis, The Song of Victory, juga dinyanyikan oleh YM Dunuk dan YM Yusuf, dan diaransemen oleh YM Dunuk atas bimbingan Malaikat Jibril Ruhul Kudus.