[English Version]

Wahyu Tuhan Yang Maha Kuasa Tentang Hukum Reinkarnasi:

 “Takdir benda-benda semesta sekalipun Kami kelola dalam hukum regulasi ruh dan hukum reinkarnasi. Keterangan Kami tentang hukum reinkarnasi terdapat banyak dalam Al Quran, maka sesungguhnya umat Islam jangan menolak hukum reinkarnasi, karena itu adalah jalur hukum Kemahaadilan-Ku terhadap seluruh ciptaan-Ku. Seyogyanya umat Islam mau melihat bahwa cukup banyak ayat-ayat yang menyebutkan hukum reinkarnasi dalam Al Quran.

Adapun kumpulan ayat-ayat di bawah ini sesungguhnya mengedepankan hukum reinkarnasi dan regulasi ruh, yang tak diyakini oleh mayoritas umat Islam sehingga hukum reinkarnasi tak dianggap hukum dalam Islam. Adapun Kemahaadilan-Ku niscaya Kuatur dengan menggunakan hukum reinkarnasi dan hukum regulasi ruh. Daripadanya semua umat manusia di dunia ini wajib mengimani hukum reinkarnasi dan hukum regulasi ruh. Dan inilah ayat-ayat suci Al Quran yang mencantumkan hukum regulasi ruh di dalamnya. Maka yakinilah pasal hukum reinkarnasi sebagai Ketentuan-Ku dalam menentukan takdir dan menetapkan Keadilan-Ku atas seluruh makhluk-Ku.”

Kitab Suci Al Quran, Surat Yaa Siin ayat 12:

  1. Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).

Inilah saatnya kami menyatakan catatan dosa-dosa orang-orang terdahulu dan yang terkini, bahwa sesungguhnya Tuhan menghidupkan orang-orang mati dan menuliskan apa yang telah mereka kerjakan, dan bekas-bekasnya yang mereka tinggalkan, sebagaimana saat ini kami sedang mengedepankan pengadilan atas Marzani Anwar dan sedang mengupas dosa-dosanya yang terkini melalui apa-apa yang dituliskannya sendiri ke Kompasiana dan Facebooknya dan ke media massa dan lain-lainnya.

Dan kami kaitkan itu dengan dosa-dosa Kayafas, Imam Agung Yahudi, yang menetapkan hukum penyaliban terhadap Yesus. Karena sesungguhnya Marzani Anwar, peneliti utama Balai Litbang Agama, adalah reinkarnasi Kayafas, penyalib Yesus dan juga reinkarnasi Bishop Pierre Cauchon, pendeta yang berperan besar dalam hukuman mati bakar hidup-hidup terhadap Joan of Arc.

Pengadilan Tuhan atas Marzani Anwar kami utamakan dan menjadi kasus perdana Pengadilan Tuhan karena dosa primanya yang terdahulu sebagai penyalib Yesus. Terkait dengan hal ini kami mengedepankan hukum reinkarnasi untuk memahami struktur Hukum Peradilan Tuhan yang sedang akan kami mulai. Karena sesungguhnya ayat yang menyebutkan “Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan”, itu bukanlah perumpamaan, melainkan adalah obyektivitas hukum reinkarnasi.

Demikian kami sedang membakukan keterangan ayat tersebut menjadi satu dalil melalui kasus-kasus yang kami soroti untuk diajukan dalam Pengadilan Tuhan, supaya umat Islam mau menengok hukum reinkarnasi.

Demikian segala sesuatu kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauhul Mahfudz), yaitu Kitab Suci Eden yang sedang dituliskan oleh Lia Eden. Dan inilah Risalah Eden yang memaparkan apa saja isi Kitab Suci Lauhul Mahfudz, yaitu Kitab Suci yang berisi warta Pengadilan Tuhan.

Kitab Suci Al Quran, Surat Yaa Siin ayat 77-79:

  1. Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
  2. Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?”
  3. Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,.

Ketika manusia itu sombong dan jadi penantang, mereka lupa pada siapa Penciptanya. Dan mereka lupa Tuhan menciptakannya dari setitik air mani, dan tumbuh jadi seseorang yang sukses dan dihormati karena gelar-gelarnya. Demikian Marzani Anwar yang banyak gelarnya berkat tesis dan disertasinya membahaskan tentang Eden yang dihujat tanpa risih kepada kami yang memberinya kesempatan mengikuti ajaran Eden pada setiap hari Sabtu.

Tapi tiba-tiba dia jadi penantang yang nyata hanya karena anaknya Elfa memilih berkeyakinan Eden. Firman-firman Tuhan yang kami nyatakan diputar balikkan. Fitnahnya melilit-lilit serampangan dan dia membuat bermacam-macam fitnah bagi kami. Dan bacalah tulisan Marzani Anwar di Kompasiana. Seperti itulah ayat-ayat suci ini memperumpamakannya juga.

Dan adakah kami ini salah menafsirkan ayat ini? Padahal ayat ini dapat kami uraikan arti harfiahnya melalui perbuatan busuk Marzani. Aku, Ruhul Kudus yang membeberkan rahasia ayat ini, karena dia akan berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Karena dia tak mau mempercayai hukum reinkarnasi, karena Tuhan menerangkan identitas ruhnya sebagai reinkarnasi Kayafas dan reinkarnasi Bishop Pierre Cauchon. Walaupun sesungguhnya dia memang lupa pada kejadian tersebut, tapi kami tak pernah lalai mencatat perbuatan dosa seseorang. Yang demikian itulah yang sedang kami terangkan melalui perilaku Marzani Anwar yang tampil sebagai penantang Eden yang nyata. Padahal dia dihidupkan Tuhan yang menciptakan pada kali yang pertama dan membangkitkannya lagi kini untuk diadili. Dan Dia Maha Mengetahui tentang perbuatan segala makhluk.

Kitab Suci Al Quran, Surat  Al Baqarah ayat 65-66:

  1. Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina”.
  2. Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Sungguh ayat ini tercatat karena ada Peringatan Tuhan terhadap umat Yahudi atas perjanjian hari Sabbath (Sabtu), sedangkan implementasi ayat ini juga kami jadikan ayat yang mengandung maksud memberi peringatan kepada orang-orang yang mengikuti pelajaran Malaikat Jibril di Eden.

Sungguh Surga Eden diawali dengan mengadakan jadwal pengajian bagi orang-orang Muslim yang datang ke Eden itu pada setiap hari Sabtu. Di antaranya yang mendatangi pengajian Salamullah pada setiap hari Sabtu itu, adalah Marzani Anwar dan Bambang Pranowo, keduanya bergelar profesor. Dan ayat ini menyebutkan mereka adalah termasuk orang yang melanggar karena mereka memberikan kesaksian atas ajaran Eden dengan kesaksian yang bertolak belakang, padahal mereka tahu bahwa Jibril sedang menerangkan Wahyu-wahyu yang sedang diturunkan Tuhan di Eden. Tapi Marzani Anwar tiba-tiba tampil jadi penantang kami. Demikian Tuhan memfatwakan kepada mereka kutukan menjadi kera yang hina.

Demikian kami menuliskan Pernyataan Tuhan ini untuk memperingatkan bagi orang-orang di masa itu. Ialah orang-orang yang mengawali mengadakan komitmen bersuci di Eden yang tak menepati sumpahnya bersedia hidup suci, sehingga melanggar perjanjiannya kepada Tuhan dan mereka pergi atau dikeluarkan karena melakukan kesalahan. Demikian peringatan ini untuk orang-orang di masa itu, dan peringatan ini pun ditujukan bagi mereka yang datang kemudian serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Sungguh di masa itu banyak murid-murid Jibril yang beriman, namun tetap saja mereka masih berani melakukan pelanggaran dengan sengaja, dan kemudian mereka dikeluarkan. Dan kemudian bersama-sama Marzani, mereka melakukan kesaksian-kesaksian yang memojokkan Eden dan bahkan memfitnah Eden. Merekalah yang dinyatakan akan terkutuk menjadi kera yang hina. Karena kebohongan-kebohongan mereka itu pun ditelan mentah-mentah oleh masyarakat yang mendengar kebohongan mereka karena menyangka ucapan mereka itu pasti benar adanya. Dan janganlah orang-orang yang akan datang kemudian menjadi pengkhianat seperti mereka karena sudah kami beritahukan Ketentuan Hukum Tuhan ini.

Adapun yang tersalah dan tetap beriman kepada ajaran Eden, siapa pun dia kalau dia tetap setia dan dianggap Tuhan dapat diadakan pensuciannya kembali, dan dapat menebus karma dosa-dosanya semuanya, niscaya mereka dapat memperbaharui komitmennya. Dan adapun orang-orang bertakwa menghadapi ujian-ujian pensuciannya akan menjadikan itu sebagai pegangan hidup.

Kitab Suci Al Quran, Surat  Huud 7:

  1. Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah `Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata: “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”.

Adapun tingkap-tingkap penciptaan di semesta di dalamnya terdapat penciptaan langit dan bumi, ialah dalam enam masa. Dan pada masa yang pertama, Tuhan mengadakan ruhnya terlebih dahulu, selanjutnya mengadakan persenyawaan kimiawi pada elektron dengan proton menjadi atom. Dan atom menjadi unsur atau molekul, dan molekul jadi materi. Yang demikian itu diatur Tuhan sejak dari awal penciptaannya. Dan jadilah hal itu sebagai ilmu pengetahuan dasar tentang alam dan semesta.

Di dalam enam masa pertumbuhan dan perkembangan persenyawaan kimiawi itu terciptalah berbagai jenis penciptaan alam semesta. Sementara itu penciptaan air untuk kehidupan dan seluruh makhluknya, adalah melalui persenyawaan dua atom hidrogen dan satu atom oksigen yang membentang menjadi sumber kehidupan makhluk hidup. Tanpa air, semua makhluk dan tumbuh-tumbuhan dan benda semesta dan langit tak bisa hidup. Demikian disebutkan Arsy-Nya adalah di atas air.

Dan dari ilmu pengetahuan alam tersebut, Tuhan pun menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Siapa-siapa yang menjaga lingkungan alam dengan baik, begitulah dihitungkan amal pahalanya. Karena penjagaan kelestarian itu penting bagi kehidupan manusia itu sendiri dari generasi ke generasi. Dan siapa-siapa yang suka merusak lingkungan hidup dan merusak buminya sendiri, maka mereka jugalah yang menciptakan Neraka di atas bumi ini.

Dan apabila kami kembali menegaskan tentang hukum reinkarnasi dan apalagi kalau menggunakan untuk menyebutkan dosa-dosa mereka yang terdahulu sebelum kehidupannya yang sekarang, maka mereka yang tak bersedia mengakui kebenaran hukum reinkarnasi, niscaya mereka adalah termasuk golongan orang-orang kafir yang selalu menganggap kami memberi keterangan yang sesat dan menyesatkan. Dan mereka berbohong tapi merasa melakukan kebenaran dan memaksakan kebohongannya dengan menyatakan aku adalah Jibril palsu.
Dan adapun peringatan yang kami adakan ini bila ada yang mempercayainya, mereka menyatakan bahwa itu tak lain hanyalah karena orang yang beriman itu terkesima oleh sihirku.

Kitab Suci Al Quran, Surat  Al An’aam ayat 122:

  1. Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.

Sungguh kehidupan setelah kematian bukanlah kehidupan di alam baka. Dan siapa-siapa yang dibangkitkan lagi dalam alam kehidupan dunia manusia, dan dalam kehidupannya dia merasakan cahaya terang dan sejahtera, dan dia dapat menikmati hidup bahagia dan mulia di tengah-tengah masyarakat manusia, maka syukurilah. Karena selain daripada itu, ada orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita (hatinya), yang sekali-kali tak dapat keluar daripadanya. Itu karena dia memiliki beban ruh yang berat akibat dosa-dosanya yang terdahulu. Dan mereka belum memperoleh jalan untuk menebus dosa-dosanya. Demikianlah Tuhan menjadikan orang itu kafir, tapi memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.

Kitab Suci Al Quran, Surat  Al Waaqi’ah ayat 60-61:

  1. Kami menentukan kematian diantara kamu.
  2. dan Kami berkuasa merubah rupa kamu dan menciptakan (kembali) dalam (bentuk) yang tidak kamu ketahui

Sungguh semua makhluk hidup di alam semesta itu saling bertukar kodrat. Dan kodrat sebagai malaikatlah yang termulia di antara seluruh makhluk. Setelah itu, manusia, jin, tumbuh-tumbuhan, hewan dan yang ternista adalah iblis. Dan Tuhan Yang Maha Kuasa yang menentukan kematian di antara kamu dan menciptakan kembali melalui kelahiran dalam bentuk yang tidak kamu ketahui.

Yang lazim, manusia akan kembali menjadi manusia lagi. Dan Tuhan berkuasa merubah wajah-wajah cantik rupawan atau tampan, gagah, yang adalah karunia dari pahala kebajikan atau pembalikan takdir dari wajah buruk pada kehidupan sebelumnya.

Sesungguhnya Tuhan berhak membalikkan takdir orang-orang yang berwajah buruk beralih menjadi berwajah cantik atau tampan di kehidupannya yang kemudian. Hal tersebut adalah merupakan hak bagi orang-orang yang pernah mengalami terlahir berwajah buruk hingga kematiannya. Walau sifat-sifatnya tak terfungsikan dapat menjadikannya berbeda nasib peruntungannya dari azab berwajah buruk menjadi cantik atau tampan pada kali berikutnya dia bangkit.

Tuhan tak memperhitungkan sifat-sifat buruknya yang terbawa walaupun parasnya cantik atau tampan. Namun atas nama Keadilan-Nya, orang-orang yang pernah ditakdirkan berparas buruk sekali, niscaya ketika terlahir kembali dia bisa berparas cantik atau tampan.

Pembalikan seperti itu biasa dan merupakan Kemahaadilan Tuhan dalam membagi-bagikan ketampanan dan kecantikan. Itu sebabnya ada orang cantik rupawan atau laki-laki tampan, tetapi memiliki sifat buruk. Sehingga orang bisa bertanya, bagaimana bisa orang sejalang dan seburuk itu sifat-sifatnya, tapi masih diberi Tuhan karunia paras cantik? Adapun orang-orang cantik yang jalang dan berkelakuan buruk, dialah yang akan dibangkitkan lagi menjadi orang yang berkulit hitam legam dan berwajah buruk. Takdir nasib baik niscaya diperoleh dari amal kebajikan yang dibayarkan pada kehidupan yang kemudian.

Adapun nasib buruk dan menderita juga niscaya karena perbuatan buruk di masa lalu. Pembalasan setimpal lebih dirasakan pada kehidupan setelah kematian melalui kelahiran kembali. Pembalasan baik maupun buruk sama-sama dibalaskan dalam kehidupan yang baru. Demikian ada bayi lahir tak beruntung, cacat, kembar siam, lahir di gubuk derita. Dan ada bayi yang lahir dalam kemuliaan orang tuanya yang mapan dan sejahtera, berpendidikan baik dan menjadi orang sukses.

Nun, ada manusia tak lahir menjadi manusia lagi, melainkan hewan atau tanaman. Demikian Tuhan kuasa menciptakan kembali dalam bentuk yang tidak kamu ketahui.

Kitab Suci Al Quran, Surat Al-Baqarah ayat 28:

  1. Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?

Hukum reinkarnasi sedang kami jelaskan khususnya kepada umat Islam yang tak meyakini hukum reinkarnasi. Saat ini Firman-firman Tuhan banyak menyebutkan hukum reinkarnasi demi memberi penjelasan Keadilan Tuhan di Hari Pengadilan Tuhan ini.

Demikian bila kamu tak sepakat terhadap hukum reinkarnasi karena menganggap itu bukan ajaran Islam, tapi tengoklah ayat-ayat yang kuutarakan ini berasal dari Al Quran. Jadi mengapa kamu kafir kepada Allah? Dan inilah ayat yang harus kamu yakini bahwa ruh manusia itu kekal. Demikian setelah mati, Allah menghidupkan kamu dan kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan kembali. Demikian kepada-Nyalah kamu dikembalikan. Dan kepada-Nya-lah semua penentuan takdir semua makhluk.

Dan kamu jangan ingkar kepada Allah dan mengingkari Ketetapan Tuhan di Hari Pengadilan-Nya yang pada saat ini sedang digelar oleh-Nya. Tuhan mengadili semua dosa-dosa, termasuk dosa-dosa masa lalu ruhmu yang diperhitungkan-Nya, sehingga kamu mendapati Penghakiman-Nya setimpal dengan perhitungan dosa-dosamu yang terdahulu dan yang sekarang. Demikian manusia itu tetap menanggung dosa-dosa yang terdahulu bilamana tak cukup pahala kebajikannya untuk dijadikan Tuhan sebagai penghapus azab dosa-dosa untuk dijadikan timbangan di Hari Pengadilan-Nya.

Sesungguhnya Tuhan Maha Adil, dan pada saat inilah Tuhan membuktikan Kemahaadilan-Nya yang akurat dan absolut. Sungguh dosa-dosa manusia itu terbawa oleh ruhnya setelah dia mati, dan Tuhan menghidupkanmu kembali. Dan dalam kehidupanmu yang berikutnya itu, Tuhan membalas budi baikmu dan dosa-dosamu dulu. Di masa kehidupanmu yang berikutnya itulah yang menentukan jalan nasibmu dan jadilah kamu menderita atau celaka, atau jadilah kamu bernasib baik oleh himpunan pahala kebajikanmu yang terdahulu.

Demikian siklus kehidupan itu melalui kematian dan kelahiran kembali. Demikian selamanya akan seperti itu. Dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan atas segenap perhitungan amal kebajikan maupun pembalasan atas dosa-dosa.

Kitab Suci Al Quran, Surat Al-Maidah ayat 60:

  1. Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.

Kami menyampaikan Firman Allah bahwa orang-orang musyrik yang jahanam dan orang-orang beragama tapi durhaka terhadap Allah dan berbuat jahanam terhadap Utusan-Nya, adalah lebih buruk pembalasannya daripada orang-orang yang tak beragama tapi tak menganiaya dan tidak jahanam dan durhaka terhadap Allah. Dan di Sisi Allah-lah tempat orang-orang yang tak bersalah dan teraniaya.

Adapun orang-orang yang dikutuk dan dimurkai Allah di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi, dan mereka pada umumnya adalah orang-orang musyrik atau penyembah berhala, atau jin (thaghut). Tapi apakah thaghut itu? Yaitu apa pun yang telah membuatmu keji dan pembunuh dan penjahanam. Jangan berhalakan agamamu, dan menjadi pengkeji dan pembunuh, dan penjahanam karena agamamu, padahal kami tak mengajarkan demikian.

Bilamana kau menyimpangkan ajaran agamamu dan menjadilah kau sendiri yang menodai agamamu, dan golongan mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.

Demikian beginilah kami telah memberitakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari orang-orang yang sesungguhnya beriman kepada Allah akan tetapi mereka adalah orang-orang yang dikutuk dan dimurkai Allah. Di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi dan dibiarkan jadi pengikut thaghut (setan). Nun, mereka itu terkesan beriman, padahal mereka itu lebih buruk tempatnya dari orang-orang yang tak beriman karena dia itu lebih tersesat dari jalan yang lurus karena menentang Ketentuan Allah yang sedang diturunkan-Nya.

Kitab Suci Al Quran, Surat Al- A’raaf ayat 25:

  1. Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.

Ya, sungguh Tuhan kembali berfirman dan menegaskan hukum reinkarnasi dan hukum regulasi ruh bahwa di bumi ini kamu hidup dan di bumi ini pula kau mati, dan dari bumi ini pula kamu dibangkitkan. Dan celaka orang-orang yang tak bersedia menerima atas nikmat yang diberikan Tuhan, karena mereka mengira tak ada azab dunia yang akan mereka alami kelak untuk mempertanggungjawabkan dosa-dosanya, karena mereka mengira azab Neraka itu ada di alam lain. Dan mereka tak peduli akan hal itu, karena menganggap itu urusan nantilah, padahal Tuhan senantiasa membalaskan dosa-dosa itu di alam kehidupannya, bukan di alam baka. Karena ruh tak dapat merasakan penderitaan sakit, dan merasakan malu serta putus asa dan tersiksa batin.

Dan tak ada siksa kubur. Jenazah yang sudah ditinggalkan ruhnya niscaya tak bisa merasakan apa-apa lagi. Tak bisa merasakan siksa Neraka ataupun kenikmatan Surga di alam kubur. Ruh yang sudah terlepaskan sudah berubah kodrat menjadi semacam ion. Kebahagiaan duniawi tak bisa dirasakan lagi. Tak bisa menikmati hiburan dan kenikmatan dosa, tak juga bisa merasakan kepuasan amal kebajikan.

Perubahan kodrat manusia menjadi ruh tak memungkinkan bisa melakukan hal-hal yang kreatif, tak juga dapat berkomunikasi dengan Tuhan langsung, walau sudah di alam baka. Di alam ruh, Tuhan hanya berkomunikasi dengan Rasul-Nya. Rasul-Nya yang malaikat dan Rasul-Nya dari kalangan iblis atau jin dan arwah. Di luar itu, tak satu pun yang dapat berbicara langsung kepada Tuhan. Di dunia manusia pun Tuhan hanya berbicara dengan Rasul Utusan-Nya.

Kami gubahkan kepadamu suatu contoh takdir seseorang yang kami adili dosa-dosanya yang terdahulu dan yang terkini. Itu tandanya kami sedang mengedepankan bukti kebenaran ayat ini, bahwa di bumi ini kamu hidup dan di bumi ini kamu mati, dan dari bumi ini pula kamu akan dibangkitkan. Pengadilan Tuhan yang sedang kami gelar pada saat ini niscaya mengedepankan hukum reinkarnasi. Dan inilah ayat-ayat tentang reinkarnasi yang jelas maknanya.

Kitab Suci Al Quran, Surat Thaaha ayat 55:

  1. Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.

Di alam semesta nian, sungguh banyak buminya. Adapun hukum alam menyebutkan bahwa bilamana kamu hidup di bumi ini dan di bumi ini pula Tuhan akan mengembalikan kamu, kau akan terlahir kembali di bumi ini juga. Dan apabila bumi ini berproses kiamat, maka Tuhan akan mengeluarkan kamu dari bumi ini dan menempatkan kamu di bumi yang lain.

Kitab Suci Al Quran, Surat Al-Hajj ayat 66:

  1. Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari nikmat.

Sungguh pada ayat-ayat suci Al Quran banyak terdapat cantuman hukum reinkarnasi yang menyebutkan Tuhan-lah yang menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu lagi. Kalau kamu tak mau meyakini hukum reinkarnasi, itu sesungguhnya kamu benar-benar sangat mengingkari nikmat. Karena selain ayat-ayat suci yang menyebutkan hukum reinkarnasi itu cukup banyak di Al Quran, dan kini Allah kembali memfirmankan penjelasan yang terang supaya kamu tahu sistem regulasi ruh sebagai sistem tata kelola kehidupan atas seluruh makhluk-Nya secara adil. Dengan demikian umat manusia berhati-hati berperilaku dan tak kufur nikmat, karena sesungguhnya umat manusia sangat mengingkari nikmat. Kalau tak menyadari, mereka bisa berubah kodrat menjadi hina.

Kitab Suci Al Quran, Surat  Al Mukmin ayat 11:

  1. Mereka menjawab: “Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?”

Ketika Tuhan sudah sedang mengadili dosa-dosa umat manusia dan kini sedang menggelar Pengadilan-Nya, dan dinyatakan-Nya bahwa hukum reinkarnasi adalah hukum yang adil untuk seluruh makhluk-Nya, maka menjadilah mereka tahu bahwa mereka telah berkali-kali dimatikan dan juga telah berkali-kali merasakan hidup kembali.

Demikianlah hukum reinkarnasi dan hukum regulasi ruh itu wajib dipahami, karena itulah sistem Tuhan dalam mengatur kehidupan umat manusia dan dalam menerapkan Kemahaadilan-Nya terhadap seluruh makhluk-makhluk-Nya.

Dan apabila umat manusia menyadari hal itu, maka niscaya mereka bersedia mengakui dosa-dosanya di hadapan Tuhan. Dan di dalam Pengadilan Tuhan yang sedang digelar-Nya sekarang ini, ada Surga yang diturunkan-Nya yang telah menerapkan pengkudusan manusia melalui ibadah pengakuan dosa sejujurnya. Maka orang-orang yang bersedia berkomitmen suci dan diawali dengan pengakuan dosa yang jujur, demikian dijanjikan Tuhan adalah suatu jalan untuk menuju ke Surga. Demikian Jawaban Tuhan bila umat manusia bertanya, adakah suatu jalan bagi kami untuk keluar dari Neraka? Dan jalan itu sudah kami terangkan.

Kitab Suci Al Quran, Surat Al- Israa ayat 49-51:

  1. Dan mereka berkata: “Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?”
  2. Katakanlah: “Jadilah kamu sekalian batu atau besi,
  3. atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu”. Maka mereka akan bertanya: “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah: “Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama”. Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata, “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah: “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”

Kitab Suci Al Quran, Surat Al- Israa ayat 49:

  1. Dan mereka berkata: “Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?”

Dan di alam barzakhlah dikiranya ada Neraka dan Surga. Pemikiran seperti itu adalah pemikiran yang tak berjawab sampai kapan pun. Dalam keberimanan hari akhir, semua orang wajib diberitahukan tentang keadaan sesungguhnya Surga dan Neraka, bahwa Surga dan Neraka itu ada dalam kehidupan manusia pada akhir zaman saja. Saat Tuhan menurunkan penyelamatan umat manusia yang sedang menghadapi proses kiamat, dan itulah Surga. Sedangkan Neraka ialah bagi orang-orang yang tak bisa diselamatkan. Dan merekalah yang merasakan siksa Neraka di dunia ini.

Orang-orang yang tak meyakini hukum reinkarnasi mengira kehidupan itu linear dari kelahiran hingga kematian, dan kemudian memasuki alam barzakh, dan tidak kembali. Seperti orang-orang dulu yang mengira bumi ini datar, padahal bumi ini bulat dan berotasi. Kehidupan itu berputar siklikal, ruh itu kekal. Demikian manusia akan sampai kepada kematiannya, dan ruhnya tak terikut tertanam di liang kubur bersama tulang-belulang, melainkan melayang di alam semesta, sampai Tuhan berkenan membangkitkan kembali menjadi makhluk baru.

Kitab Suci Al Quran, Surat Al- Israa ayat 50:

  1. Katakanlah: “Jadilah kamu sekalian batu atau besi,

Dan ada manusia yang kala hidupnya berfoya-foya melakukan dosa, kejam dan kepala batu, pembantai dan semena-mena, maka mereka dikutuk jadi batu atau besi. Takdir orang semacam itu takkan berbangkit lagi jadi manusia. Di ayat 50 ini, Tuhan menitahkan untuk menyampaikan ketentuan yang buruk atas manusia yang terlalu banyak dosanya, yaitu menjadi batu atau besi, karena kalau Tuhan sudah menjadikannya batu atau besi, maka manusia itu takkan kembali jadi manusia lagi entah sampai kapan. Pemulihan ruhnya seakan tak terbatas. Karena kalau menjadi batu atau besi, maka sebagai materi atau benda, mereka tak bisa berbuat kebajikan apa pun. Jadi tak ada tebusan karma yang bisa mengembalikannya dapat menjadi manusia kembali, kecuali kiamat telah menghancurleburkan bumi, dan Tuhan membuat penciptaan ulang kembali terhadap seluruh makhluk dan benda-benda di bumi yang dilanda kiamat tersebut.

Itu sebabnya kalau ada batu dijadikan patung atau besi dijadikan pedang sakti, ruh batu atau besi itu mengolah diri menjadi benda keramat. Dan umat manusia senang memelihara berhala-berhala semacam itu. Namun ketahuilah bahwa ruh-ruh manusia yang dikutuk jadi batu maupun besi itu niscaya ruh orang-orang jahat atau kejam. Kalau tak demikian, mana mungkin dikutuk menjadi batu atau besi.

Kitab Suci Al Quran, Surat Al- Israa ayat 51:

  1. Atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu”. Maka mereka akan bertanya: “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah: “Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama”. Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata, “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah: “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”

Terkutuk menjadi batu atau besi menutup kemungkinan dapat menjadi manusia kembali. Kejahatan seseorang yang melampaui batas niscaya dapat merubah kodrat seseorang menjadi makhluk dari makhluk yang tak mungkin hidup, yaitu menjadi setan. Dan setan hanya hidup di alam ruh dan mempengaruhi pikiran manusia agar melakukan dosa dan tak mungkin memasuki kehidupan fana lagi. Mereka sangat mengharapkan bisa kembali jadi manusia. Adapun itu hanya terpulang kepada Allah yang telah menciptakan dia pada kali pertama.

Demikian kami berpesan jangan sampai ada manusia yang berubah kodrat jadi batu atau besi atau setan karena itu adalah kutukan Neraka yang kekal. Sungguh di zaman ini, sudah banyak manusia yang tercatat akan berubah kodrat jadi setan atau iblis. Demikian para malaikat hanya menggeleng dan hanya bisa berkata, “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”.

Di akhir zaman inilah para iblis selesai kutukannya dan akan digantikan oleh manusia-manusia yang keterlaluan dosa-dosanya.

Kitab Suci Al Quran, Surat At Taghabuun ayat 7:

  1. Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: “Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

Orang-orang kafir ialah orang-orang yang tak percaya pada hukum reinkarnasi, mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Demikianlah saat ini kami menyatakan, percayailah adanya hukum reinkarnasi di Sisi Allah. Demi Tuhan bahwa benar-benar kamu akan dibangkitkan dan kemudian seperti yang sedang kami nyatakan sekarang ini, akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan, baik dosa-dosamu yang terdahulu maupun yang sekarang.

Bahwa siapa-siapa yang hidup di era zaman akhir ini, niscaya mereka mengalami Pengadilan Tuhan pada saat ini. Dan Tuhan mengungkapkan segala yang disembunyikan di hadapan Allah. Sebagaimana pada saat semua orang berbuat dan berbicara tak senonoh, bersepakat memfitnah, berkolaborasi melakukan kejahatan, tanpa ampun mereka pun saling menjahati satu sama lain. Demikian perbuatan-perbuatan mereka itu sesungguhnya membuktikan keserakahan dan keculasan mereka masing-masing. Demikian Tuhan mempertontonkan dosa-dosa masing-masing secara jelas. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

Kitab Suci Al Quran, Surat Al Ahqaf ayat 33:

  1. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kodrat dan iradat setiap orang siapa yang tahu, kecuali di Hari Pembalasan ini? Semua orang dibangkitkan untuk menerima pengadilan atas dirinya masing-masing. Sungguh Tuhan Maha Kuasa dan Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan memberi kehidupan atas segala yang di alam semesta dan seluruh makhluk. Dan tiadalah Tuhan itu payah dalam menata kehidupan seluruh ciptaan-Nya, apalagi menghadapi apa-apa yang diciptakan-Nya.
Maka jangan meragukan Kemahakuasaan-Nya dan kesempurnaan sistem alam semesta dan kehidupan di antara seluruh makhluk-Nya. Dan dalam pengelolaan kesempurnaan sistem alam dan kehidupan seluruh ciptaan-Nya, Tuhan memiliki hukum reinkarnasi dalam hukum regulasi ruh, bahwa setelah kematian, ruh orang yang mati akan dibangkitkan kembali melalui suatu kelahiran. Demikian, sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kitab Suci Al Quran, Surat  Al Baqarah ayat 56:

  1. Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati agar kamu bersyukur

Sesungguhnya tak ada orang yang mati untuk seterusnya. Dan ayat ini menerangkan dengan jelas, Tuhan membangkitkan orang yang sudah mati dan dapat menikmati kehidupan lagi. Demikian sistem regulasi dan hukum reinkarnasi dan seharusnya hal itu patut kamu syukuri.

Kitab Suci Al Quran, Surat  Ar Ra’d ayat 5:

  1. Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: “Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?” Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Bagi orang-orang yang beriman pada hukum reinkarnasi tentu mereka patut mengherani kata-kata pengingkaran itu, karena kelogisan hukum reinkarnasi sebagai hukum yang absolut dari Tuhan dan merupakan terapan sistem keadilan Tuhan yang tak bisa dibantah. Dan apakah mereka mau, kalau dia hidup hanya sekali, dan setelah itu dikutuk jadi batu atau besi karena kepengingkarannya itu?

Kalau mereka tak mau menyesali pengingkarannya, tapi mereka bukan golongan penantang yang zalim, mereka hanya dikutuk jadi kerbau atau lembu, dan seperti itulah di leher mereka dikaitkan belenggu dan tali. Demikian itulah fenomena kehidupan dalam Neraka yang kekal, karena perubahan kodrat manusia menjadi batu, besi atau hewan. Dan itu sama-sama sudah keluar dari kodrat manusia, yang berarti dalam hukum regulasi ruh mereka itu tak bisa lagi beramal ibadah  dan melakukan amal kebajikan, sehingga tak dimungkinkan kembali memiliki kodrat manusia lagi. Demikian mereka merasakan Neraka yang kekal karena regulasi ruh itu hanya berputar searah saja. Maka syukurilah kalau masih terlahir jadi manusia. Jangan sampai jadi makhluk yang lainnya atau benda, sebab bernasib seperti itu tak memungkinkan berbalik menjadi manusia lagi. Dan pertahankan kodratmu sebagai manusia melalui amal pahala kebajikan dan menjauhi pengingkaran terhadap Allah.

Kitab Suci Al Quran, Surat  Al Infithaar ayat 6-8:

  1. Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
  2. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang,
  3. dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuh-mu.

Benar, hai manusia apakah yang telah memperdayakan kamu sehingga kamu berbuat durhaka terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah, padahal kamu termasuk sebagai orang-orang yang beriman? Dan apakah kami salah dalam menerangkan Kemahabijaksanaan Tuhan, padahal kamilah yang lebih tahu apa-apa yang dikehendaki Tuhan yang terbaik bagimu, maka jangan memusuhi kami, karena manalah Malaikat Jibril itu bisa dipalsukan. Dan Lia Eden sudah terlalu lama membuktikan dirinya sanggup terus menerus menuliskan Wahyu-wahyu Tuhan dan dia berani menempuh segala risiko atas penyebaran Wahyu-wahyu Tuhan yang diturunkan kepadanya. Dan apakah kau tak menaruh iba atas ketidakputusasaannya dalam mengingatkan kamu supaya mau menaati Petunjuk-petunjuk Tuhan yang baik bagimu sebagai jalan menuju Surga-Nya?

Sungguh Tuhan-lah yang menciptakan kamu dengan sempurna dan menjadikanmu cerdas berpikir dan seimbang, dan Tuhan Maha Kuasa mewujudkan kamu dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, karena Dia-lah yang menentukan takdirmu dan menyusun tubuhmu.

Kitab Suci Al Quran, Surat  An Nahl ayat 97:

  1. Barangsiapa yang telah mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Sungguh inilah Janji Allah kepada orang-orang Muslim yang telah mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman. Bahwa keberimanan itu adalah perilaku baik dan amal saleh, dan kepada mereka Tuhan menjanjikan balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa-apa yang telah mereka kerjakan. Dan jagalah itu, karena tiadalah amal kebajikan itu adalah mengusik apalagi memfitnah dan sombong. Padahal kau mengatakan kebajikanlah yang sedang kau adakan. Dan itu pun terlihat oleh orang-orang segolongan denganmu sebagai kebajikan. Sungguh tak ada dusta dan fitnah yang takkan terbongkar di Hari Pengadilan Tuhan. Sungguh pahala amal kebajikan yang tulus dan bermanfaat serta bermaslahat, akan menjamin kesejahteraan hidup di kemudian hari.