judul puisi 15

[English Version]

Malam ini kami makan sup dan sate kambing
Kebahagiaan dari Pak Arifin yang dapat honor sebagai dosen pengganti
Siapa kira hadiah Pak Arifin ini mengejutkan,
Karena sate itu sekarang ini bagi kami santapan mewah
Wow, bau harum sate dibakar!

Padahal, kata Jibril, kami sedang mengalami abstruse polemik
Bau sate kambing nan mengundang selera itu terpojok,
kala aku memikirkan apa yang dikatakan Jibril kepadaku

Apa itu abstruse polemik?
Polemik yang sulit dipahami
Karena katanya, kebenaran tak seperti kebenaran
Kesalahan seperti kebenaran
Kebenaran diacu sebagai kesesatan
Lalu?
Polemik kebenaran yang salah arah dan salah sasaran

Dikiranya kebenaran ternyata bukan
Yang dikira kesalahan ternyata kebenaran
Lalu?

Kulihat jam, ia selalu tepat waktu
Jam itu kebenaran waktu
Kalau jam itu aku,
Maka tak perlu ditanya-tanya lagi apa kebenaranku

Sate kambing belum matang
Kala aku sudah tahu apa itu abstruse polemik
Ternyata diriku sendiri
Di antara dibenarkan, dibenci, didiamkan
Dipelajari, disalahkan, difitnah, disasar
Dan dipersoalkan

Abstruse polemik menjadikan aku paham
Mengapa aku didiamkan dan dibiarkan
Sate sudah matang, horeee!