Tags

, , , , ,

[English Version]

Di selku inilah aku berkomunikasi ruh dengan Hendra, korban mutilasi.

Di selku inilah aku berkomunikasi ruh dengan Hendra, korban mutilasi.

Aku ini bertahan menyatakan Malaikat Jibril Ruhul Kudus bersamaku, karena apa? Itu karena aku sudah tanggung kepojok. Dua puluh tahun sudah aku dipojokkan dianggap bersama jin yang menyatakan diri sebagai Jibril palsu.  Bagaimanapun semua pengajaran yang diberikan Jibril kepadaku senantiasa penuh hikmah. Jadi untuk apa sangsi?

Dan dia telah membawaku ke dunia lain seutuhnya, tanpa bisa kembali ke duniaku yang lama. Lagi pula umurku sudah 68 tahun, untuk apa lagi mencari arti hidup dengan cara yang lain? Daripada mengantuk, tak ada kerjaan, aku menulis ini. Tentang kenanganku bersentuhan dengan kegaiban di dalam penjara.

Kisahku ini terjadi ketika aku mengalami penahanan yang untuk ke dua kalinya. Aku ditempatkan di bagian penahanan narkoba Polda Metro Jaya, karena di sana masih ada ruang untukku. Itu karena di rumah tahanan kriminal Polda Metro Jaya sedang penuh. Tokoh FPI juga ditahan di sana. Jadi bayangan, deh! If you are afraid of something, then God makes you face it intentionally. Surely, it is God’s test unto me. Oh my God!

Di sana aku ditempatkan di ruang pojok. Aku sendirian di sana, tanpa tahu bahwa ruang itu katanya angker. Ketika aku baru datang di kamar itu, kudapati seorang ibu sedang membersihkan ruang itu dan dialah yang menghuni ruang itu sebelumnya, tapi dia disuruh pindah ke kamar yang lain karena kamar itu diberikan kepadaku. Kutanya namanya, dan dia menjawab, Sri Rumiyati. Aku sedang lupa kalau dia itu mutilator, padahal aku belum lama membaca berita tentangnya.

Terus ada yang mengatakan padaku identitas dia, bahwa dialah Rumiyati yang memutilasi suaminya dan yang meninggalkannya di bawah tempat duduk bis Mayasari Bhakti. Aku sempat bergidik mendengar hal itu. Lebih bergidik lagi ketika malamnya, aku diberitahu oleh Jibril untuk menghubungi ruh Hendra, suaminya Sri Rumiyati.

Mulanya aku tidak mau, dan benar-benar tidak mau. Adapun hal semacam itu adalah merupakan pelanggaran. Karena apa pun yang diperintahkan, niscaya aku harus bersedia melakukannya. Maka aku menegarkan hatiku dan akhirnya aku memberanikan diri untuk menyapanya. Aku memang disanggupkan Tuhan berbicara dengan makhluk ruh yang manapun, yang diperkenankan Tuhan untuk berkomunikasi.

Komunikasi kontak ruh pun terjadi. Dan sangat surprise, dia menangis sedih, dan menyatakan, ”Aku mencintai istriku, aku memaafkan dia. Aku yang salah sehingga Rumiyati mengalami hal seburuk ini”.

Dan aku minta dia bercerita apa maksudnya atas pernyataannya itu.  Aku surprise, tak kuduga komunikasi yang tadinya kutakuti ternyata malah mengasyikkan, karena aku mendapatkan pengalaman yang baru. Bisa mengetahui sesuatu di balik suatu kenyataan pahit dan horor melalui komunikasi ruh dengan alam gaib. Berkomunikasi dengan makhluk ruh tidak ada bahayanya kalau atas kehendak Tuhan.

Hendra mengatakan, ”Ruh jahat yang selama ini memberikanku kesaktian itulah yang merasuki istriku, karena dendam kepadaku”.

Dan aku bertanya, ”Kenapa ruh jahat itu dendam kepadamu?”.

Dia bilang, ”Kehidupanku ini, kehidupan hitam yang penuh dosa, maka aku perlu ilmu gaib untuk menjadi kesaktianku. Dan aku diberikan olehnya. Tapi aku tidak puas hanya dengan satu kesaktian, maka aku masih selalu mencari-cari yang lain. Aku kemudian mendapatkan guru lagi yang lain, yang berbeda kesaktiannya. Itulah pasal kemarahannya dan dendamnya kepadaku”.

Dan dia minta tolong kepadaku agar menolong istrinya terlepas dari hasutan roh jahat itu karena dikuatirkan iblis itu masih akan menggunakan istrinya untuk hal-hal buruk yang lainnya. Terus dia memberitahukan kepadaku agar istrinya menjauhi pohon Kluwih yang ada di dekat rumahnya karena di situlah roh jahat itu bersarang. Dan dia meminta aku mendoakan istrinya agar bisa terlepas dari ruh jahat itu.

Keesokan harinya, kucari Sri Rumiyati. Kupanggil dia ke kamarku. Kukatakan padanya bahwa suaminya mencintainya dan memaafkannya. Dan dia menangis tersedu-sedu dan menyatakan: ”Aku pun sangat mencintainya.”

Adapun Rumiyati ketika kuklarifikasi tentang pohon Kluwih itu, dia tersentak kaget dan mengatakan bahwa di rumahnya memang ada pohon Kluwih dan suaminya Hendra memang sering berada di bawah pohon itu. “Entah untuk apa”, katanya.  Dan dia mengakui bahwa suaminya suka mencari ilmu hitam.

Jadi nyambung percakapan kami, dan aku semakin antusias jadinya untuk lebih jauh mendalami kasus Rumiyati ini. Tapi ketika kutawarkan pertolongan untuk menjauhkan ruh jahat itu darinya, wajahnya tiba-tiba aneh dan dia lari menjauh dariku.

Aku heran, dia mau kutolong, kenapa dia takut? Sampai sekarang aku tak tahu apa alasannya. Waktu kutemui di Lapas Tangerang pun kembali kutanyakan mengapa ia tak mau kutolong? Ia tetap tak mau menjawab.  Jadi itu masih misteri bagiku.

Mungkin dia trauma dan tak mau berurusan lagi dengan ruh jahat itu. Tapi setelah itu dia jarang muncul di sekitar kamarku, lalu aku minta tolong kepada petugas agar diperkenankan untuk menolong dia, tapi tak kusangka petugas pun berubah wajahnya ketakutan dan bahkan atasannya datang untuk melarang aku mendoakan Sri Rumiyati.

Huh, aku mau menolong tapi pada nolak. Akhirnya sampai Rumiyati ‘berlayar’ ke Lapas Tangerang, aku belum sempat mendoakannya. Di penjara itu kalau mendapat panggilan untuk dipindahkan ke penjara yang lain, istilahnya berlayar. Entah bagaimana kata itu bisa disangkutkan dengan perpindahan penjara.

Ketika aku juga ‘berlayar’ sampai ke Lapas Wanita Tangerang, aku bertemu dengan dia. Kutawarkan lagi pesan suaminya itu kepadanya, tapi dia tetap menolak. Yah, apa boleh buat! Aku berdoa saja sendiri di hadapan Tuhan agar Rumiyati tak lagi diikuti ruh jahat itu.

Persoalan ruh sejak dari awal kali berhubungan transendental dengan Tuhan, aku sudah diajarkan sedikit demi sedikit mengenali sosok demi sosok di alam gaib. Itu karena orang-orang supranatural kalau membicarakan alam gaib, kok, aneh-aneh, ya? Seperti sosoknya ada yang serem, ada yang cantik dan lain sebagainya.

Tapi menurutku, para orang-orang supranatural itu suka melebihi-lebihkan cerita-cerita kegaiban sampai-sampai tak masuk akal. Tapi Jibril mengajariku tentang alam ruh dengan menjelaskan tentang reinkarnasi dan regulasi ruh, dan pasal-pasal Hukum Tuhan di alam ruh.

Di penjara, aku banyak mengenal karakter para kriminal. Jadi kata Jibril, “Itu tak beda dengan mengenali ruh-ruh jahat di alamnya.”

Mendasari tentang hal itu aku jadi tak terlalu takut lagi kalau terpaksa harus mengurusi roh-roh jahat. Tapi aku tak pernah melihat sosok karena aku takut melihatnya, jadi aku dilindungi Tuhan untuk tidak melihat sosok mereka. Tapi kontakku dengan jin dan iblis dapat kurasakan melalui indra kegaiban yang diberikan Tuhan kepadaku. Tapi sesungguhnya aku tak suka berurusan dengan mereka. Jadi kalau tak dipaksa Jibril untuk berurusan dengan mereka, aku tak bakalan mau berurusan dengan mereka.

Kekuatan gaib di luar sana sering dikomersilkan dan dibuatkan cerita yang seru-seru supaya masyarakat bergantung kepada mereka dan mau membayar mahal untuk pertolongan mereka. Sehingga gaya hidup mereka seperti selebriti yang hidup dalam kemewahan. Uh, gaya hidup mereka itu sangat membahayakan bagi masyarakat, karena memikat orang lain untuk juga melakukan hal yang sama. Maka kemusyrikan pun semakin meruyak. Dan yang tak mengerti ayat-ayat suci pun dijadikan jimat.

Menurut Jibril, setan melepaskan hawa nafsunya melalui tipu muslihatnya dengan mengatasnamakan ayat-ayat suci, dan ayat-ayat suci pun ternodai dan kehilangan kesakralan karena digunakan untuk hal-hal yang bertentangan dengan agama.

Dan dosa semacam itu termasuk dosa kemusyrikan yang tak diampuni Tuhan. So don’t get close to the shamans, they just say bullshit!

Of course, setiap kesaktian diperoleh dengan membayar mahal berupa suatu perjanjian tumbal. Dan perjanjian mahar itu semakin hari semakin membutuhkan penumbalan yang berharga yang bertautan dengan perubahan kodrat.

Berkali-kali kami mengingatkan jangan bersentuhan dengan kemusyrikan, sungguh sangat berbahaya. Apalagi zaman ini adalah zaman pembalikan. Orang-orang musyrik bisa kena dampak pembalikan Tuhan itu dan pembalikan Tuhan itu bisa berupa keterikatan jiwa antara iblis dengan manusia, dan manusia pun sering mengalami kerasukan. Kalau perjanjian dengan setan itu semakin banyak dan manusia semakin sakti, ketika sampai kepada masa pembalikan Tuhan, mereka dimungkinkan menjadi orang-orang yang sulit mengendalikan diri dan berkata-kata meracau dan berbahaya dan dianggap gila.

Demikian banyak pembunuhan-pembunuhan mutilasi. Sangat dimungkinkan pembunuhan mutilasi itu sesungguhnya pelakunya sedang kerasukan, sebagaimana Rumiyati. Beruntung aku disempatkan Tuhan berkenalan dengan Rumiyati dan suaminya almarhum di alamnya untuk mengenali akibat perburuan terhadap ilmu hitam.

Pembalasan dendam dari alam ruh itu sangat berbahaya dan menakutkan, mereka bisa membalas dendam mereka melalui peristiwa spontaneous human combustion. Seseorang bisa hangus terbakar seluruh tubuhnya, tanpa seseorang pun yang melakukannya. Dan inilah perilaku iblis di akhir zaman, memang sudah menjadi sangat longgar dan menakutkan.

Di penjara banyak orang kerasukan. Sebentar-sebentar terdengar teriakan histeris orang yang kerasukan. Aku beberapa kali diminta menangani orang kerasukan sampai aku terbiasa menghadapi orang-orang kerasukan. Ternyata orang-orang kerasukan itu ada yang bisa kerasukan sampai menemui ajalnya. Dan ada seorang teman, istrinya kerasukan sampai 6 bulan terus-menerus. Bayangkan betapa susahnya mereka itu untuk menghalau ruh jahat dengan berbagai cara.

Memang umat manusia itu kini terancam jadi bulan-bulanan ruh jahat. Banyak peristiwa kerasukan massal di Indonesia. Kulihat di internet, di luar negeri pun banyak terjadi tapi tidak sesering di Indonesia. Menurut Jibril, masa akhir zaman adalah masa pertukaran kodrat di antara seluruh makhluk Tuhan. Ruh-ruh jahat sudah kepingin banget memasuki dunia manusia sebelum waktunya.

Adapun manusia karena penuh dosa, menjadi rentan dirasuki setan. Sesungguhnya dari tulah-tulah dosa-dosalah, ruh jahat itu dapat berpeluang membuat seseorang labil dan merasukinya.

Maka sesungguhnya, peluang ruh jahat untuk merasuki manusia adalah dosa, terutama dosa-dosa kemusyrikan, karena adanya perjanjian yang pernah diadakan dengan makhluk ruh oleh seseorang, atau pewarisan perjanjian dari orang tuanya atau leluhurnya. Maka sesungguhnya tulah-tulah bahaya kemusyrikan itu bisa mengancam turun-temurun.

Adapun saat ini banyak jin dan ruh jahat iseng merasuki manusia seperti sedang bereuforia menikmati masa transisi, sebelum belenggu kutukan mereka berakhir. Yang sudah tidak tahan untuk menunggu, mereka menerobos alam manusia dengan cara merasuki. Itu sebabnya banyak peristiwa kerasukan terjadi.

Mengusir kerasukan jangan dengan menyakiti orang yang sedang kerasukan, seolah sedang menyakiti jin yang sedang menyakiti. Kasihan orang itu. Jin yang merasuki tak bisa tersentuh oleh kesaktian manusia. Karena jin itu tak mempunyai jasmani, maka dia tak bisa disakiti. Jangan membentak-bentak orang yang sedang kerasukan, seakan membentak jin yang sedang menyakitinya. Jin juga tidak takut dibentak manusia. Kata jin, “Memangnya kenapa?!”

Manusia tak bisa melihat jin di mana dia berada waktu itu. Jadi kalau ada jurus silat digunakan untuk mengusir jin, jadi lucu rasanya melihat hal semacam itu. Pakai jurus apa untuk menghalau jin? Makhluk yang tak berwujud itu hanya mencari cara untuk menguasai ruh seseorang. Dan seseorang dapat dikuasai ruhnya apabila ada celah untuk itu. Jadi, mana bisa tahu manusia di sisi mana jin itu sedang mengendalikan ruh manusia? Jin itu bisa mengendalikan akal manusia, dari sanalah dia mengendalikan fisiknya sekaligus.

Sesungguhnya di dalam diri manusia itu ada dua jenis gen, yang itu merupakan fitrah manusia. Gen jahat dan gen baik. Berbuatlah baik sebanyak-banyaknya, supaya gen baik itulah yang berperan besar dalam diri Anda. Dan apabila ada orang yang labil dan punya karma dosa yang bercelah untuk dirasuki, maka gen jahat di dalam dirinya terangkat peranannya.

Kalau umat manusia mau sadar tentang hal itu, maka dia pasti mempedulikan kebaikan dan kebenaran yang melintas dalam hidupnya dan tak membiarkannya berlalu begitu saja. Dengan demikian, dia punya ketahanan terhadap kerasukan.

Berikut tips menghalau kerasukan. Jangan mendekati kemusyrikan. Jangan pernah membuat perjanjian dengan jin dan jangan mendekati orang-orang yang jelas-jelas menggunakan kekuatan gaib dan mengkomersialkannya. Dan jangan minta dukungan dukun kalau ingin menang Pilkada. Tak berkah! Dan Anda terlibat dengan kemusyrikan yang konsekuensinya bisa menyusahkan Anda dalam jangka waktu yang panjang, yang ditanggung pasti akan Anda sesali seumur hidup.

Kerajaan Eden dan Surga Eden diturunkan Tuhan untuk melawan keganasan iblis. Sekiranya kami dipercaya bahwa Tuhan menurunkan mukjizat Eden untuk memudahkan mengatasi masalah kerasukan, demikian kami menyarankan penanganan terhadap orang-orang kerasukan sebagai berikut: Cukuplah berdoa dengan menyatakan, “Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa dan Atas Nama Kerajaan dan Surga Eden”, semoga Tuhan menghalau ruh jahat yang sedang mengganggu. Demikian cara ini adalah cara yang termudah yang sederhana dan makbul. Dan hal itu sudah berkali-kali kami buktikan keberhasilannya. Nun, barangkali inilah cara Tuhan untuk membebaskan kami dari tuduhan sesat dan penodaan agama.

Suatu hari, juga ketika di penjara, masih di rumah tahanan Polda Metro Jaya, tahun 2009, ada seorang perempuan muda kerasukan berhari-hari di rumah tahanan Polda tersebut, tapi aku baru masuk di rumah tahanan itu, jadi aku masih disibuki dengan masalah-masalahku sendiri. Maka aku tidak menaruh perhatian kepada orang yang kerasukan itu. Lagi pula sudah banyak yang menanganinya termasuk anggota FPI yang kebetulan ditahan di tempat itu juga.

Aku lupa nama anak perempuan itu, tapi dia berhari-hari kerasukan, membuat rumah tahanan menjadi horor dan berisik oleh teriakan-teriakannya. Sampai suatu kali, aku balik ke kamar dari menerima kunjungan, aku diminta teman mereka mengurusi yang kerasukan. Dan aku mengikuti petunjuk Tuhan, dan seketika orang itu sadar dan kembali pulih.

Jadi mengatasi kerasukan sekarang sungguh tak sulit, cukup berdoa kepada Tuhan dan memohon mukjizat Eden dengan mengucapkan: “Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa dan Atas Nama Kerajaan dan Surga Eden.” Dan kami mengabarkan ini bukan untuk membanggakan diri melainkan titah Tuhan kepada kami untuk membagikan pertolongan Tuhan cara yang mudah untuk mengatasi orang-orang yang menderita karena kerasukan.

Mukjizat Eden bukan milik kami dan adalah milik Tuhan semata. Dan kalau pun kami menyampaikan pertolongan Tuhan ini, adalah berdasarkan perintah-Nya.